Bab 20

705 40 3
                                    

Rafa berusaha menyamankan diri dengan menggeser-geser tubuhnya yang kini semakin berat. Ranjang rumah sakit memang jauh berbeda dibandingkan ranjang rumahnya. Akibat kondisi kehamilannya yang semakin besar dan fisik Rafa yang semakin lemah, ia terpaksa harus bermalam di rumah sakit karena dokter takut kondisi Rafa akan semakin lemah.

"Rafa!" seru seseorang dari arah pintu.Rafa yang tadi berniat untuk tidur langsung membuka matanya dan melirik ke arah pintu, mencari tahu siapa pemilik suara itu.

Vina, Faris, Dika dan Rendi baru tiba sambil membawa keranjang berisi buah-buahan.Vina yang tak mampu membendung rasa rindunya langsung berlari ke ranjang Rafa dan memeluk sahabat lamanya itu.Yang lainnya mengikuti Vina dan berdiri di samping ranjang Rafa.

"ya Allah Fa, lo ilang berapa taun muncul-muncul udah bunting aja" ujar Rendi sambil tersenyum.

"udah berapa bulan Fa? Kok lu kayak jadi busung lapar gini, gede banget" ledek Faris.

"heh kalo sama ibu hamil harus ngomong yang baik-baik, gaboleh ngomong yang ga baik!" gerutu Vina. "duh Fa gue kangen banget sama lo! Kenapa sih lo ga pernah kasih kabar?Sesibuk itukah lo di London?Haidar juga sama aja, bukannya kasih kabar soal istrinya ke kita" lanjut Vina, sambil memegang tangan kanan Rafa erat.

"sorry ya gue ga pernah ngasih kabar ke kalian. Gue juga sebenernya kangen sama kalian, tapi hp gue yang dulu ilang jadi semua kontak lo semua ga ada. Untungnya gue masih punya email Faris jadi kemarin gue ngirim email ke Faris" jawab Rafa, suaranya semakin melemah karena seharian Rafa hanya berdiam diri. Hafizh pagi tadi sudah pulang karena ia punya jadwal mengajar pagi. Maka dari itu Rafa baru mengeluarkan suara hari ini.

"duh maaf deh Fa kalo kedatangan kita ini ganggu istirahat lo. Kita cuma mau liat kondisi lo dulu, pengen mastiin kalo lo baik-baik aja. Oh ya kemarin gue ketemu Kak Hafizh di taman bawah, makanya gue tau lo dirawat disini" ujar Vina, seolah bisa membaca pikiran Rafa yang bingung kenapa sahabat-sahabatnya ini bisa tahu Rafa sedang dirawat disini.

"oh ya Fa, sabtu nanti Kak Dio bakal nikah. Lo tau ga siapa mempelainya?" tanya Dika sambil tersenyum-senyum. Rafa mengernyit, mencoba memaksa otaknya berpikir dalam kondisinya yang sedang lemah.Tapi, perempuan mana yang dekat dengan Kak Dio selain anak-anak klub panahan?

"Annisa, anaknya Pak Dani" celetuk Rendi kegelian. Jelas saja Rafa terkejut, sedetik kemudian ia pun terkekeh. Rafa langsung bisa mengerti kenapa mereka tertawa begitu menyebutkan nama Annisa.

Bukan, masalahnya bukan pada Annisa, tapi pada Pak Dani.Sejak dulu anak Pak Dani memang populer di kalangan anak klub panahan, karena kecantikan dan keramahannya.Bahkan anak-anak klub pernah berlomba saat sedang latihan untuk mendapat skor besar, karena hadiahnya adalah bisa mengajak Annisa makan malam.

Dari kejadian itu, Pak Dani makin ekstra protektif pada putri tunggalnya. Siapapun yang ingin mendekati putrinya, harus bisa melawan sang ayah. Tentu saja nyali mereka langsung menciut, secara Pak Dani adalah salah satu atlet panahan Indonesia yang sering memenangkan lomba. Selain itu juga dia pernah belajar karate, renang dan wall climbing. Anak-anak langsung yakin, karate, renang dan wall climbingakan masuk dalam tantangan demi mendapat restu sang ayah.

"dia bisa menang lawan Pak Dani?" tanya Rafa sambil terkekeh. Mana mungkin orang seperti Dio bisa melawan Pak Dani?Ya meskipun Dio memang ahli di bidang panahan, tapi untuk karate dan berkuda... bahkan Rafa tak mampu membayangkannya.

"dia sogok Pak Dani pake martabak kesukaan Pak Dani tiap dia dateng ke rumah Pak Dani" balas Dika sambil tertawa. Rafa hanya tertawa saja, membayangkan seniornya yang cool itu harus jadi bahan bully­-an.

-

Siang itu Rendy masuk ke kamar Rafa untuk memeriksa kondisi Rafa. Tekanan darah Rafa terakhir kali ia memeriksa sangat rendah, sehingga ia khawatir Rafa akan kesulitan saat melahirkan nanti. Usia kandungannya memang belum memasuki usia kelahiran, namun dalam kondisi hamil kembar tiga, kelahiran sebelum waktunya memang sudah biasa.

Married with Mr. Detective 2 : Mr. Detective'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang