Bab 26

751 35 5
                                    


Ini sudah hari keempat sejak penggerebekan terakhir. Haidar dan tim peretas masih mencoba mencari dimana lokasi para pembeli terakhir. Setelah mendapat daftar pembeli dua hari yang lalu, seluruh anggota tim dibawah pimpinan Haidar harus bekerja ekstra keras. Bahkan Haidar bekerja sama dengan tim-tim detektif dari berbagai penjuru negeri. Tim-tim tersebut ditunjuk berdasarkan skill mereka serta berdasarkan domisili mereka, dimana lokasi mereka berada saat ini adalah lokasi para korban yang belum ditemukan.

Haidar juga kembali berhubungan dengan Mas Gunawan dan Mas Iwan, rekannya semasa bertugas di Indonesia. Mas Gunawan dan Mas Iwan membantu Haidar mencari informasi tentang Sandra dan beberapa gadis Indonesia lainnya yang hilang dan dicurigai menjadi korban penjualan manusia.

Haidar masih duduk didepan laptopnya, dengan pakaian seadanya dan tampilan kusut tak karuan. Anggota tim peretas pun tak jauh berbeda, mereka semua telah bekerja selama empat hari, tanpa sempat mandi ataupun berganti pakaian.

"Boss, I got a CCTV record, it's from City Center Hotel, at Las Vegas. I'm afraid she's the one you've been searching for" ujar seorang pria yang duduk di meja belakang Haidar. Haidar menengok ke arahnya kemudian meluncurkan kursinya mendekati kursi pria yang dikenal dengan panggilan Jim tersebut.

"show me" timpal Haidar yang langsung memfokuskan dirinya pada layar komputer Jim.

Jim menekan tombol pemutar video, lalu video CCTV dengan resolusi cukup buruk itu menampilkan suasana lobi hotel yang ramai. Haidar mencoba mencari gerak-gerik yang mencurigakan. Ia menemukan seorang pria dengan seorang gadis yang terduduk lemas di kursi roda. Pria tersebut dikawal oleh dua orang bodyguard. Dari ciri-cirinya, Haidar merasa gadis itu adalah gadis yang selama ini ia cari. Gadis yang terduduk lemas di kursi roda seolah telah disuntik obat tidur tersebut adalah Sandra.

"could you zoom it in a bit?" pinta Haidar, mencoba untuk sedikit merasa lebih pasti bahwa gadis itu benar-benar Sandra.

Jim memperbesar gambarnya ketika sang bodyguard menggerakkan kursi roda gadis itu sehingga kini wajahnya terekspos oleh kamera CCTV. Dalam sepersekian detik Haidar langsung yakin bahwa itu adalah Sandra.

"when did you get this?" tanya Haidar, jantungnya kini mulai berdesir hebat. Adrenalinnya seraca dipacu tiba-tiba, membuat tubuhnya kini tak tenang.

"Nevada team sent it this morning. It's yesterday's record" jawab Jim. Haidar langsung beranjak dari kursinya dan pergi meninggalkan markas. Ia berlari menuju mobilnya yang terparkir di depan gedung dan segera memacunya menuju hotel tempat ia menginap beberapa hari terakhir.

Ia bergegas memasuki kamarnya untuk mengambil paspor, berkas-berkas penting, dan senjata-senjata yang mungkin diperlukannya, lalu ia masukkan ke dalam sebuah koper. Ia berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya kemudian mengganti pakaiannya.

Setelah siap, ia kembali ke mobilnya dan memacu mobilnya kencang menuju Leeds Bradford Airport. Di perjalanan, Haidar mencoba menghubungi Mr. Watson lewat ponselnya.

"Hey, what's up?" tanya Mr. Watson dalam ponselnya.

"I'm going to Vegas today, Mr. Watson" jawab Haidar tanpa basa basi.

"just call me Ben, okay. But wait a minute, what happen in Vegas?" tanya Mr. Watson lagi.

"Jim showed me a CCTV record from Nevada team, they found Sandra" jawab Haidar, suaranya agak bergetar ketika menyebutkan nama Sandra.

"so, you're going by yourself? You should've wait for me" tukas Mr. Watson.

"sorry Mr. Watson–"

Married with Mr. Detective 2 : Mr. Detective'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang