Author pov.
Krystal menuruni tangga mewah di dalam rumahnya dengan kesal. ini waktunya sarapan pagi tapi krystal hendak pergi sekarang.
Tentu saja itu mengundang tanda tanya dari tuan jung selaku ayahnya, terlebih langkah Krystal yang terlihat kesal dan terburu buru.
" soojung, sarapan dulu, kau akan kemana? Duduk cepat " ucap tuan jung penuh sayang pada Putri tunggal nya yang luar biasa manja itu.
Krystal berjalan malas menuju meja makan, kemudian setelah tiba, ia tidak duduk, malah ia berdiri dengan wajah cemberut di depan ayahnya.
" ayah, aku harus menemui amber, dia mematikan panggilanya tanpa seizin dariku semalam " ucap krystal manja, dan cemberut di depan kedua orang tuanya.
" aigoo. Ibu kira apa, ternyata amber " ibu krystal tertawa lucu melihat anaknya yang bersikap seperti ini hanya karna amber mematikan panggilan tanpa seizin darinya.
" amber akan memutuskan mu jika kamu seperti itu. sering marah dan cemberut " goda tuan jung pada Putri tunggalnya yang sangat ia manjakan padahal sudah sangat dewasa.
" ayah jangan bicara seperti itu, amber tidak akan memutuskan ku " rengek krystal seperti bayi di depan ayah dan ibunya. Krystal hanya merengek di depan kedua orang tuanya dan sesekali di depan amber, eric serta para bodyguard.
" ayah minta maaf kalau begitu, sekarang duduk, dan sarapan, ayah tidak ingin kamu sakit " senyum tuan jung lembut.
" ayah, amber menanyakan hal ini padaku? Dan aku tidak tahu jawabanya " ucap krystal tiba tiba serius dan mendudukan pantatnya di kursi empuk meja makan.
" apa? " tanya tuan jung penasaran dengan pertanyaan yang di ajukan amber.ia bahkan sampai menghentikan sendoknya, dan menatap krystal.
" apa ayah, akan mengizinkan ku menikah dengan nya, jika dia melamar ku? " Krystal mengucapkan pertanyaan yang kemaren sore sempat amber bahas dengan dirinya.
Tuan jung hanya tersenyum lucu, krystal sedikit terkejut karna ayahnya tersenyum bukan memasang wajah serius.
" ayah jangan tesenyum seperti itu, ini tidak lucu.amber bertanya serius, apa jawabanya? " tanya krystal cemberut.
" apa kamu sering membentak amber? Dan merengek seperti ini? " tanya tuang jung, sekarang ia mulai serius menanggapi pertanyaan Putri tersayangnya itu.
" hem. Aku sering memarahinya, meninggalkan nya pulang, dan mencibir ponselnya ini " krystal meletakan ponsel jelek milik amber di meja makan.
Tuan jung kembali tertawa, betapa luar biasanya amber yang miskin dapat membuat putrinya sebegitu jatuh cintanya." lalu apalagi? " tanya ibu Krystal yang ternyata ikut penasaran.
" hemm " Krystal terlihat berfikir keras.
" aku tidak pernah mengeluarkan uang sepeserpun saat bersamanya,aku hanya menggunakan pulsaku " krystal masih nampak berfikir keras.
" jadi, amber membayar setiap kalian jalan? " tuan jung terkejut, bagaimana bisa putrinya membiarkan amber yang kesusahan membayar semua uang,setiap kali mereka berkencan.
" dia tidak mengizinkan aku membayarnya ayah lagi pula kami tidak shopping " krystal membela dirinya. Tapi memang benar amber seperti itu faktanya.
" jadi apa putriku sangat menyukai amber? Kenapa? " tanya ny jung.
" ibu, aku mencintainya, aku khwatir setiap kali dia sakit, aku pernah menyuruh 6 bodyguard ku mengahajar seorang pria yang membuat lengan amber sobek dan terluka parah, aku mencintainya " krystal sangat serius mengatakan itu, namun ada beberapa hal yang mengganjal di hatinya.