Author pov.
Amber berjalan menuju Eric, membicarakan sesuatu pada teman yang dekat karna pekerjaan Eric adalah sopir dari kekasihnya.
" baik tuan " eric mulai menghidupkan mesin mobil dan melaju pelan.
Amber berbalik kembali menuju tempat motor bututnya terparkir, dan di sana juga sudah ada krystal." kenakan ini " Amber memasangkan helm untuk Krystal, ia sangat peduli pada keselamatan kekasihnya. Sedang Krystal masih memasang wajah cemberut karna kejadian tadi.
" hei. Kamu masih marah? " amber tersenyum sambil mencubit lembut bibir kekasihnya yang cemberut.
" Amber!! " Krystal memasang wajah kesal dan Amber merasa lucu tentang itu.
" nah. Naiklah soojung " Amber sudah berada di atas motor dan sekarang Krystal mulai naik.
" pelan pelan rambut ku akan kusut!! " kalimat pertama yang krystal ucapkan selama ia berdiri di luar rumah Amber.
" aku sudah mengerti kamu " amber menghidupkan mesin Nya dan mulai berjalan pelan menuju reastoran favorit Krystal.
" aku sedikit takut orang orang mencibir mu " Amber bicara sambil memacu motornya.
Tentu saja ia takut, Orang orang pasti berfikir krystal gadis miskin dengan dandanan orang kaya, hingga terlihat aneh menaiki motor butut amber." tidak perlu memikirkan mereka " krystal tahu kemana arah pembicaraan amber tentang cibiran.
Tentu saja ia sangat paham.Ia menaiki motor amber bukan kali pertama dengan pakaian branded dan serba modis.
Jadi ia sangat tahu arah pembicaraan pria yang memakai kemeja biasa, celana jins hitam yang berstatus kekasih nya ini." tapi aku merasa bersalah tentang itu " amber memasang wajah lesu dan krystal melihat itu dari spion motor.
Amber memang selalu merasa tidak nyaman setiap kali orang orang memandang nya ketika sedang berkecan dengan krystal.Ia sangat takut jika harus di banding bandingan dengan kekasihnya yang punya segalanya, sedang ia, bahkan kemeja saja sudah untung.
Amber hanya merasa bersalah jika kekasihnya harus menanggung malu, karna berkencan dengan lelaki miskin seperti nya.
Lelaki dengan gaya yang hampir sama setiap kali mereka berkencan.
Jika tidak t-shirt lengan pendek, pasti kemeja panjang yang melapisi t-shirt itu sendrii, dengan topi dan sepatu yang terbilang biasa saja.
Sedang kekasihnya, krystal jung, dapat dengan mudah jika ia ingin mengganti pakaiannya Setiap satu jam satu kali, dengan pakaian branded dan modis, bayangkan saja wajar bukan jika amber merasa bersalah.
" mereka akan tahu saat Eric memberhentikan mobilnya di sebelah motor mu dan para bodyguard ku berdiri di belakangku " jawab krystal adalah kunci bahwa cibiran orang orang tentang dirinya akan berubah tanpa harus ia pikirkan.
Meski terbilang kejam, Krystal sangat mengutamakan kenyaman amber dari tatapan orang orang saat mereka sedang berkencan.
Ia bahkan tidak ingin, ada satu orang pun yang bisa merendahkan amber selain dirinya sendiri. Sebuah penjagaan yang luar biasa dari krystal untuk amber dan dari bodyguard untuk krystal.
" aku mengerti " Amber sedikit tersenyum mendengar jawaban kekasihnya, dan tentu Krystal melihatnya lagi, ia senang amber mulai tersenyum.
cukup lama amber memacu motornya di tengah jalanan kota seoul, Hingga mereka tiba di reastoran Bintang lima.
" soojung jika di dunia ini kamu hanya bisa makan di reastoran seperti ini, gajiku pasti tidak cukup " amber terlihat berat mengucapkan itu.
Sedang Krystal hanya bersikap datar saja, ia sudah terbiasa dengan ucapan kekasihnya ini. Eric memarkirkan mobil di sebelah motor amber.
