Author pov.
" tass, tass, tass "
" pittttt, pittt, pitttt "
Amber terkejut menyadari jika
Pesta penyambutan kepulangan nya dari rumah sakit cukup meriah, terlebih di karenakan seluruh pekerja di rumah tuan jung berkumpul dan memeberi kejutan untuk amber, dan itu puluhan orang." terimkasih banyak, aku malu " amber merunduk dengan Mata berkaca di atas kursi rodanya, sedang krystal Setia berdiri di belakang nya.
" mereka senang kau pulang " kata pulang dari krystal semakin membuat amber terharu. Ia seperti sudah tinggal di sini sejak lama.
************
Hari hari terus berlalu, minggu demi minggu dan Bulan demi bulan.
Krystal terus Setia menemani amber, seperti layaknya seorang istri, krystal menyuapi setiap kali amber sarapan, mendorong kursi rodanya, dan mengajar nya berjalan.
Tidak ada kata lelah untuk krystal, ia tidak peduli meskipun amber cacat, baginya keberadaan amber, sudah cukup menebus rasa bersalahnya selama ini.
Krystal terus membantu amber berdiri setiap kali amber terjatuh dengan latihan berjalanya. Dan eric serta mereka semua memberi amber dukungan, setiap kali amber mulai putus asa.
" arghhh " Untuk ke puluhan kalinya amber kembali terjatuh, kakinya masih benar benar lemah, terasa sakit dan berat. Dan untuk kepulhan kalinya pula krystal membangunkan nya.
" apa oppa lelah? " amber membelalakkan matanya kaget, rasa lelahnya tergantikan dengan rasa lucu karna mendengar krystal memanggilnya oppa untuk pertama kali dalam hidupnya.
" oppa?? " amber menahan senyum, ia benar benar merasa lucu dengan panggilan oppa dari krystal, mungkin efek dari pertama kali ia dengar.
" kenapa? Oppa kan lebih cocok dari pada bodoh!! " krystal sengaja melakukan ini agar rasa lelah amber hilang dengan candaanya.
" hergg, baiklah, tapi sekarang aku lapar " amber berucap manja, saat krystal sedang mengelap keringat di wajahnya.
" ayo berdiri dan duduk di kursi bangku Taman " amber mulai berdiri di bantu dengan krystal. Ia layaknya bayi yang baru belajar berjalan.
" jika kamu tidak dapat berjalan dalam waktu satu bulan maka, kita batal menikah!! " amber terkejut, ia berfikir krystal sangat kejam.
" kenapa begitu? " amber bertanya dengan ekpresi takut.
" aku ingin menikah dengan pria yang bisa berdiri dan menunggu ku sambil tersenyum bahagia di atas altar, bukan pria yang duduk di kursi roda " krystal kembali mengucapkan kalimat yang terdengar sangat kejam, tapi ia sengaja melalukan itu agar amber kembali lebih semangat dalam berjuang.
" arraso," jawab amber pelan, krystal kemudian mulai berjalan untuk menyiapkan sarapan amber.
************
Satu Bulan berlalu.
Tuan jung terus memperhatikan amber yang sedang belajar berjalan dari pada koran yang sedang di pegang nya sekarang.
Tiba tiba senyum tuan jung merekah melihat calon menantu nya memulai melangkah pelan satu demi satu.
" itu terlihat lucu " tuan jung kaget dan melihat ke arah istrinya yang baru saja tiba di samping nya dengan membawa segelas teh hangat untuknya.
" apa dulu ia melakukan itu sendirian? " tuan jung ingat tujuh tahun lalu ketika kaki amber patah, tidak ada yang menjaganya selain para dokter.
" jangan ingatkan soal itu lagi, sayang, ini sudah cukup untuk membalas kesalah kita tujuh tahun lalu. Lagi pula bukankah ada dokter hwang dulu " sang istri menenangkan suaminya yang masih merasa menyesal membiarkan amber berkutak dengan kaki patahnya 7 tahun lalu.