Author pov.
Amber sudah Rapi dengan kemeja dan jas miliknya. Beberapa kali ia menarik nafas karna cemas. Sekarang ia sedang merapikan kemejanya untuk kesekian kalinya didepan cermin.
" apa aku sudah rapi? " pertanyaan yang sama sejak sejam yang lalu, terus di lontarkan nya pada cermin yang hanya menjawab dengan pantulan dirinya.
Ponselnya berdering, nomor baru dari kekasihnya menelpon, mungkin untuk menyuruhnya berangkat sekarang.
" berangkat sekarang bodoh, ayah sudah menunggumu sejak tadi!! " Krystal membentak amber dari dalam telpon.
" krys, aku cemas " amber benar benar merasa cemas, ia bahkan sedikit berkeringat.
" aku menunggumu di depan rumah bersama eric, dan yang lain jadi kemarilah cepat, aku pasti menemanimu bodoh " Krystal meninggikan nada bicaranya karna kesal pada amber, namun itu terdengar bahwa ia sangat menyayangi amber.
" baik aku kesana sekarang," amber menutup panggilanya tanpa seizin krystal karna sudah terlalu gugup.
Ia menarik nafas dalam, dan akhirnya berjalan keluar dari kamarnya.**********
" hufffff " amber sudah tiba di rumah megah tuan jung. sekarang ia sedang di depan Krystal dan eric serta para bodyguard krystal. Keringatnya sudah membuat bajunya Sedikit lembab krystal bahkan beberapa kali mengelap keringanan di wajah kekasihnya ini.
Krystal ikut merapikan kemeja dan dasi meilik amber, amber masih saja gugup meski krystal bersamanya.
" apa aku benar benar harus masuk? " Amber kembali melontarkan pertanyaan yang sama berulang-ulang.
" amber, tenangkan dirimu!! " bentak krystal, karna melihat kekasihnya sangat gugup.
" baiklah baiklah " amber mengatakan nya dengan sangat cepat.
" kau pasti bisa tuan " eric memberi semangat untuk amber,agar amber tidak merasa takut lagi.
" noona tuan besar bilang apa kalian tidak ingin masuk? " ucap seorang pelayan, Amber semakin takut mendengarnya.
" ayo masuk " krystal menarik lengan amber untuk masuk amber manarik nafas berulang ulang kali.
" ayah tidak semenakutkan itu, dia suka bercanda dan menggoda, jadi lawan saja " amber hanya mengangguk mengerti.
*********
" s'slamat malam tuan, nyonya, saya amber t'teman soojung " amber membungkuk 60derajat. Ia sangat cemas sekarang Lebih cemas dari pada, apapun.
" duduklah am, ayo kita makan malam terlebih dahulu " ajak tuan jung ramah pada calon menantunya ini.
" baik tuan " amber duduk di samping Krystal yang sejak tadi terus menemaninya.
Krystal mulai memberikan beberapa sayuran di piring kekasihnya itu, amber tersenyum gugup pada perlakuan krystal, tentu ia merasa malu pada kedua orang tua krystal yang sesekali menatap kemesraan mereka.
" nah, kau harus banyak makan " goda krystal, amber tersenyum lembut.
" jadi sejak kapan kalian berkencan? " tuan jung, mengisi kecanggungan dengan pertanyaan yang sangat simple. Amber langsung meletakan sendoknya dan menatap ke arah tuan jung..
" se...."
" tidak perlu meletakan sendokmu, am, teruslah sarapan sembari menjawab " tuan jung tersenyum kembali melihat tingkah kaku Amber.
" baik tuan " amber kembali.mengabil sendoknya, dan mulai menggerakan nya agar terlihat lebih santai.
" jadi sejak kapan?." Tuan jung menaikan alisnya bertanda menunggu jawaban dari kekasih putrinya ini. Amber nampak gelabakan.