Author pov
Pagi ini rumah Tuan Jung nampak sangat sibuk, baik majikan maupun pekerjanya..
Sudah satu minggu keadaan rumah Tuan jung terlihat sibuk seperti ini, sudah seminggu pula kelahiran anak pertama amber dan krystal..
Langkah cepat di ikuti bunyi sepatu yang bertemu dengan lantai rumah, semakin membuat ramai keadaan rumah...
" aku akan ke kantor!.." amber sedikit berteriak, namun para pelayan dan mertuanya seperti tidak perduli dengan ucapan amber...
" ambilkan daging nya. " Ny jung cuek saja pada amber yang menatap nya datar..
" buu! " panggil amber kesal karna ibu mertunya seperti sedang tidak mau perduli padanya..
" ibu, hello, buu " amber melangkah cepat, kemudian berdiri di belakang ny jung..
" apa? " tanya ibu mertuanya dengan ekpresi datar, amber sudah dengan jas rapinya.
" apa? Ibu bertanya apa? Ibu tidak dengar jika menantumu ini ingin berangkat kerja? " protes amber dengan ekpresi tidak percaya.
" lalu? " tanya ny jung lagi.
" maksud ku apa salah ku? Tidak biasanya ibu mengabaikan ku, yang lain juga ikut mengabaikan ku, apa aku memiliki masalah?. " protes amber dengan ekpresi lucu.
" istrimu baru satu minggu melahirkan, dan kamu ingin pergi kerja? " tuan jung memotong obrolan menantu dan istrinya itu.
Sambil membawa koran, ia kemudian mendekat pada keduanya.
" iya, ayahkan tahu aku tidak bisa seenak nya mengabil cuti " tuan jung hanyak mengangguk dengan ekpresi susah di tebak.
" kau lupa? Perusahan kecil itu milik ayah. Jika kau di pecat ayah tak masalah, sekarang yang terpenting adalah soojung, ia harus mengurus cucu ku, menyusui dan lainnya. Aku sudah pernah merasakan bagaimana ibu mu bersikap seperti pagi ini " amber bingung.
" maksud ayah? "
" maksud ayah adalah, tidak peduli berapa banyak pelayan di rumah ini, seorang istri tetap ingin seorang suami yang mendampingi saat seperti ini. Karna kamu tidak menyadarinya, maka ibumu mungkin sedikit kecewa dengan mu, lihat ekpresi ibumu " amber menatap ekpresi ibu mertunya itu.
" baiklah, aku mengerti ayah " amber membungkuk, kemudian kembali menaiki tangga untuk mencapai kamar..
**********
" CKLEK " krystal menoleh mendengar pintu kamar terbuka. Ia melihat suaminya dengan wajah tertunduk lesu..
" ada apa? " tanya krystal khawatir.
" maafkan aku, karna tidak terlalu menyadari soal kamu " krystal terdiam.
" aku harusnya tahu, saat kau mengizinkan ku untuk berangkat kerja, itu hanya untuk menjadikan dirimu istri yang baik dan menjadikan aku suami yang tidak peka " amber tidur di samping krystal, kemudian memeluk krystal lembut..
" apa ayah memarahi suamiku? " balas krystal sambil mengelus rambut suaminyan itu.
" ibu lebih mengerikan " balas amber, matanya sedikit berbinar..
" aigooo, sayangku, apa sekarang setelah punya seorang Putra, kamu masih suka menangis..?" goda krystal, sebenarnya krystal tidak terlalu leluasa untuk bergerak, ia hanya menggerakan tangan nya saja untuk bercanda dengan amber.
" hanya jangan putraku saja yang mudah menangis " amber mengangkat kepalanya sambil melihat putra pertamanya...
" kamu masih harus berjuang sebanyak enam kali lagi? " goda amber, ia ingat ketika mereka berpacaran bahwa impian nya adalah memiliki 7 anak...