Author pov
" selamat datang nyonya " para pekerja rumah tuan jung langsung menyambut kedatangan nyonya muda mereka yang baru saja pulang dari rumah sakit.
Krystal tersenyum senang, ia sedikit malu, sekarang ia tahu rasanya menjadi amber saat pertama kali di sambut di rumah ini.
" am, ayah ingin bicara " tuan jung yang terlihat datar saja melihat kedatangan Putri kesayangan nya itu, langsung mengajak amber untuk bicara.
" ah, ye ayah. " amber langsung menyuruh para pelayan untuk menemani krystal di kamar.
Amber berjalan mengikuti mertuanya itu ke ruang kerja, entah kenapa amber sedikit gugup melihat expresi ayah mertuanya yang nampak datar itu.
Amber berdiri di depan meja sang mertua yang sedang duduk di depanya.
" ayah ingin bicara tentang apa? " amber sedikit gugup. Tuan jung menarik nafas dalam, sebelum akhirnya ia menatap menantu kesayangan nya itu.
" ayah harus mewarisi ini untuk mu am, meski kamu tidak mau " amber terlihat semakin bingung.
" ayah bicara soal apa? " amber masih enggan untuk menerka.
" perusahaan " tuan jung menatap suami dari putrinya itu, amber nampak kaget, bagaimana lagi, jujur saja ia masih belum mampu, bahkan bicara di depan pemegang saham saja amber takut.
" ayah, aku ingin, hanya aku benar benar tidak pandai dalam hal tersebut! " amber memperjelas bahwa memang ia tidak mampu, tapi ekpresi tuan jung tidak menampakan bahwa ia kaget.
" kau bisa belajar, am " amber semakin tidak mengerti pemikiran ayah mertuanya ini.
" ayah,... "
" setelah istrimu melahirkan, aku akan mengirim mu untuk melanjutkan study di LA " amber benar benar tidak percaya, bagaimana mungkin ia meninggalkan anak dan istrinya.
" ayah, bagaimana mungkin aku meninggalkan anak dan istriku, " tuan jung menarik nafas dalam.
" hanya 3 tahun am, ayah mohon," tuan jung benar benar terlihat putus asa, entah apa yang terjadi dengan perusahaan yang ia pimpin sehingga ia begitu berkeras agar amber segera belajar dan menganggantikan dirinya.
" apa aku bisa membawa istri dan anak ku? " amber hendak menangis, membayangkan ia pergi meninggal istrinya saja sudah sulit, apalagi meninggalkan anaknya kelak.
" hanya kau dan eric yang akan pergi, eric akan belajar sama seperti mu, kelak setelah kalian berhasil, kau bisa membwa eric sebagai asisten mu am, asisten ayah akan pensiun setelah ayah pensiun " amber semakin hendak menangis, ia bingung kenapa istri dan anaknya tidak boleh ikut, sedang eric di izinkan.
" ayah, apa yang terjadi, kenapa aku seperti sedang ayah usir?! " tuan jung berdiri mendekati menantu kesayangan nya itu, kemudian menepuk bahu amber pelan.
" ayah sudah membicarakan ini dengan ibumu, sekarang tugasmu berbicara dengan istrimu, " amber menatap tuan jung lekat, bagaimana mungkin ia bicara dengan krystal.
" ayah tidak akan mengizinkan kau pulang sebelum kau benar benar mengerti, aku tidak akan mengizinkan istrimu menjenguk mu di sana, sebelum kau benar benar mengerti. Jadi jika kau ingin anak istrimu, selesaikan ini dengan baik, " kedengarannya sangat jahat, tapi keputusan tuan jung adalah bijak, amber akan lebih bekerja keras karna taruhan adalah anak dan istrinya.
Tuan jung hendak pergi meninggalkan menantunya yang benar benar sudah menitikan air mata pelan itu.
" ayah, " tuan jung berhenti, ia ingin mendengarkan apa yang ingin menantunya itu sampaikan.