Author pov.
" aghhh " amber meletakan kepalanya di atas meja Taman, ini masih pagi dan ia baru saja berlari mengelilingi lingkungan rumah megah mertuanya yang begitu luas.
Nafas nya naik turun karna kelelahan, amber sangat jarang melakukan ini, tapi entah kenapa pagi ini ia rela bangun hanya untuk berlari mengelilingi rumah megah mereka, dan tentu ia tidak sendirian, ia di temani dengan sang istri yang juga berjalan pelan untuk tetap membuat tubuhnya sehat sebelum masa kelahiran nya nanti.
Atau Lebih tepatnya amber menemani sang istri yang melakukan banyak langkah setiap paginya agar ia tetap sehat dan berdampak Positif untuk bayi yang berada di kandungan nya.
" kamu bisa membangunkan ku setiap pagi jika seperti ini " amber mendongak menatap istrinya yang membawakan segelas susu coklat panas untuk dirinya. Krystal hanya tersenyum manis melihat sang suami yang rela kelelahan demi menemani dirinya.
" apa kamu sudah minum susu mu? Anak ku harus tetap sehat dan pintar. " krystal duduk di samping amber, kemudian mengelap keringat amber yang sudah membasahi rambut serta t-shirt nya.
" ehem. Aku sudah melakukannya, jangan kwatir " amber meletakan gelas susunya kemudian kembali meletakan kepala nya di atas meja sambil terus menatap sang istri yang benar benar sudah seperti ibu ibu.
" aku sangat bahagia setiap kali kamu memberi ku perhatian " amber memejamkan matanya, ia memang masih mengantuk, seperti yang tadi kita katakan bahwa ia jarang bangun sepagi ini, ini bahkan belum pukul setengah 7.
Krystal tersenyum manis kemudian mengelus rambut amber yang basah karna keringat. Krystal terus mengelus rambut amber sekekali ia memainkan rambut suaminya ini.
" jangan tidur lagi, kamu sudah bangun sepagi ini hanya untuk tidur kembali? " cibir krystal agar suaminya mengurungkan niat untuk tidur. Amber membuka matanya dan menatap krystal dalam.
" apapun yang kau minta soojung " amber benar benar membuka matanya dan membelai wajah sang istri yang akhir akhir ini terlihat begitu lembut.
" maka aku minta, jangan tidur lagi sekarang,, bangun setiap pagi dan temani aku berkeliling, ayo minum segelas susu panas bersama sama setiap pagi, jangan mabuk lagi apapun yang terjadi, jangan tidur larut malam, tetap sehat, dan jadi ayah yang baik, tetap tampan dengan senyum manis mu, tetap setiap pada istri yang dingin ini, dan berhenti terlalu sibuk dengan pekerjaan " amber tertawa kecil mendengar permintaan istrinya yang jika orang orang mendengarnya itu akan terdengar konyol dan ke kanak kanakan.
" dengan senang hati soojunge " amber mencium sang istri kemudian mencium perut buncit krystal.
" tetap lah bersikap baik nak," amber mengelus perut istrinya. Amber tidak dapat mengatakan jika di dalam perut istrinya adalah laki laki atau perempuan, ia tidak ingin mendahului tuhan.
Meski mereka selalu mengecek kandungan krystal, tapi amber tidak ingin tahu apakah laki laki atau perempuan yang sedang sang istri kandung. Amber ingin ketika bayi mereka lahir, apapun jenis nya, itu akan membuat mereka terkejut.
" oppa ingin perempuan atau laki laki? " amber menatap krystal dengan wajah konyol.
" aku sudah pernah bilang, dan aku tidak akan mengulang nya, bagaimana jika yang ku harapkan bukan, maka anak ku akan kecewa jadi ayo tunggu sampai ia lahir " amber kembali Meneguk susu panas nya yang memang masih tersisa sedikit lagi.
" kamu harus banyak makan buah dan sayuran soojung, apa ketika aku ke kantor kamu melakukan dengan baik? " krystal mengangguk cepat. Tentu saja, ada ibunya dan para pelayan yang selalu mengingatkan soal masalah itu.