Author pov
" oppa " suara krystal yang terdengar manja, membuat amber memilih meletakan ponselnya dan mendekat ke arah sang istri.
" kenapa? " tanya amber setelah ia berada di atas ranjang sama seperti krystal.
" apa yang oppa lihat di ponsel akhir akhir ini? " amber tersenyum lucu, menyadari jika sang istri merasa curiga padanya.
" aku melihat sedikit adegan intim suami istri " mata krystal langsung terbelalak menyadari jika amber Baru saja bicara hal mesum.
" oppa, menjauh dariku ku!! " krystal mendorong dorong tubuh suaminya hingga jatuh dari atas ranjang. Amber berdiri dengan wajah cemberut.
" yak, soojungee, apa yang kamu lakukan, aku hanya bercanda, lagipula kita kan suami istri, kenapa kamu menendang ku?!!" amber menujuk nujuk kesal wajah istrinya yang terlihat seperti tidak berdosa.
" Lalu apa yang oppa lihat di sana? " krystal berdiri dan ikut menujuk wajah sang suami.
" aku hanya melihat poto mu, aku hanya memandangi poto istriku!! " kesal amber, namun kesalnya tidak sungguh sungguh, ini terlihat begitu lucu.
" ist, kenapa harus potoku, saat kamu bisa memandang ku secara langsung!! " lirih krystal kesal.
" lagi, aigoo, " amber berjalan menyusul istrinya yang sudah duduk di depan piano.
" oppa membuat ku kesal!! " grutu krystal.
" apa yang harus ku lakukan dengan itu? " amber bertanya seolah olah ia benar benar tidak paham cara merayu istrinya yang sedang kesal.
" jangan bermain ponsel, dan mengabaikan ku!! " krystal mulai memainkan piano, sedang amber berjalan kemudian menarik sopa mendekati piano.
" oppa mau apa?" tanya krystal bingung, melihat suaminya menyeret nyeret sopa untuk mendekatinya." cahh " amber mendudukan dirinya di atas sopa epuk yang baru saja ia tarik.
" oppa, kenapa.... "
" tadi kamu bilang aku tidak boleh bermain ponsel saat kamu sedang dengan ku, jadi aku memandangi kamu saja " potong amber, kata kata amber benar benar masuk akal, hingga membuat sang istri salah tingkah.
" aku ingin jeruk!! " krystal sengaja meminta jeruk agar amber dapat mengambil untuknya sebentar.
" baiklah, akan aku bawakan " amber mulai berdiri dan berjalan keluar pintu. Krystal tersenyum lega. Entah kenapa ia begitu gugup saat amber menatap nya semanis itu.
" kenapa aku masih saja merasa gugup " lirih krystal, kemudian kembali memainkan pianonya.
********
" bibi lien dimana tempat buah jeruknya? " amber bertanya dengan salah satu pelayan senior di rumah mereka.
" di sini tuan, jeruknya Baru saja di kirim " si pelayan langsung membawa amber menuju buah jeruk yang hendak ia bawa untuk krystal.
" tuan amber, tuan besar meminta tuan untuk ke ruang kerjanya " amber menghentikan langkahnya, dan melihat ke arah pelayan yang masih muda.
" bi, tolong aku, antarkan jeruk untuk istriku di kamar, aku harus menemui ayah," bibi lien hanya mengangguk patuh.
Amber mulai berjalan menemui ayah mertuanya.**********
" tok, tok, tok " setelah mengetuk pintu dan mendengar suara sang nyonya muda, bibi lien yang tadi di minta amber untuk mengantar buah jeruk langsung masuk menuju krystal.
" bibi lien di mana suamiku? Kenapa bibi yang mengatar nya? " krystal sedikit kesal pada suaminya karna meminta bibi lien yang sudah berumur untuk mengatar jeruk padanya, padahal banyak pelayan yang masih muda untuk di minta.