author pov
seluruh penghuni rumah mewah dan luas tuan jung, heboh menantikan kelahiran anak pertama amber dan krystal yang berlangsung di kediaman tuan jung sendiri.
dengan beberapa dokter ahli telah di hadirkan sejak krystal mengalami kontarksi untuk ke dua kalinya tadi.. dan ini sudah kontraski yang ke 3 tapi masih juga belum menemukan celah.
" apa waktunya sudah pas? " tanya tuan jung, karna ia ikut cemas mennantikan cucu pertama mereka lahir. Cucu yang jenis kelamin nya bahkan tidak mereka tahu.
" ya, ini sudah sembilan bulan, ini pas " ny jung menimbali pertanyaan suaminya dengan yakin. tentu saja karna setiap saat ia menghitung bulan untuk putrinya melahirkan.
" apa amber masih belum tiba? " tuan jung menanyakan keberadaan anak menantunya yang menghilang saat istrinya sedang hendak melahirkan seperti ini..
" belum tuan, tuan amber tidak bisa di hubungi " tuan jung dan istri nampak mengerenyitkan dahi mereka karna bingung, ini untuk pertama kalinya amber menghilang tanpa pemberitahuan.
" eric di mana? " tuan jung kembali bertanya, pelayan itu nampak mengingat sesuatu. Tapi pelayan lain datang dengan tergesa-gesa..
" tuan, eric sedang bersama tuan amber, mereka sedang di makam ayah dan ibu tuan amber " tuan jung nampak menarik nafas dalam setelah mendengar jawaban pelayan yang baru saja berhasil menghubungi eric. tuan jung lega jika keberadaan amber sudah di ketahui..
" apa dia sudah di beri tahu?? " tanya tuan jung lagi.
" mereka sedang dalam perjalanan pulang tuan, " tuan jung mengangguk paham.
eric pov
ku lihat pria yang sekarang menjadi, teman, keluarga sekaligus majikan ku sedang menceritakan tentang istrinya pada ayah dan ibunya.
ia terlihat begitu bahagia menceritakan tentang nyonya muda yang sedang mengandung dan sebetar lagi akan melahirkan.
tuan amber benar benar pria cengeng, lihat betapa mudah ia menangis hanya dengan memulai sebuah cerita.
satu lagi kami pergi tanpa memberi tahu nyonya muda, karna jika tuan memberi tahu kemana kami pergi, nyonya akan melakukan segala cara untuk bisa ikut, itulah kenapa tuan amber melarang nya, ini karna nyonya sedang dalam siaga satu.
ku raih ponsel dalam saku celanaku yang bergetar. sedikit aneh, karna siapa yang menelpon ku, jujur saja sangat jarang seseorang menghubungiku jika bukan para pekerja tuan dan nyonya,
sudah ku bilang, ini teman teman ku." yeobseo?" aku terkejut setelah mendengar kris nampak cemas menyuruhku membawa tuan amber untuk kembali, karna nyonya muda akan segera melahirkan.
" baiklah " jawabku mematikan panggilan kemudian mendekati tuan amber yang masih diam di makam kedua orang tuanya.
" tuan nyonya sedang mengalami kotraksi " ku lihat wajah cemas tuan amber yang nampak di mata coklatnya.
" b, bukankah itu harusnya minggu depan? " jujur saja aku juga tidak tahu soal itu.
" tuan sebaiknya kita pulang " tuan amber langsung bergegas menuju mobil, begitu juga aku.
Author pov
amber bergegas menuju kamar di mana istrinya sedang berjuang untuk buah hati merek.
para pelayan membukakan pintu untuk amber yang nampak tergesa gesa.
seluruh pelayan menghentikan aktivitas karna cemas menunggu kelahiran anak pertama nyonya dan tuan muda mereka.
" apa sudah selesai? " tanya salah satu pelayan pada pelayan yang betugas di dalam ruangan tuan dan ny jung menunggu.