Frezey's POV
Siapa sangka kejutan bisa membuat jantungku bisa berdebar-debar begini, yah, sebelum kesalahpahaman beredar luas, aku tidak benar-benar berdebar. Maksudku, ayolah.. Sam itu sedang dikurung dan sekarang dia berdiri dihadapanku dengan cengirannya. Aku tidak paham dengan bagaimana segala sesuatu terjadi.
"Bagaimana sekolah?" tanya Sam, aku menatapnya heran. "Apa?" tanyanya, "Apa aku memang setampan itu hingga membuatmu terpesona?"
Aku masih menatapnya keheranan, "Apa yang terjadi?"
"Oh soal itu, aku boleh berada disini kok!" jawabnya enteng, "Kau tidak perlu mengkhawatirkanku lagi. Mereka bilang mereka punya rencana baru, untuk melindungi mereka." Mereka? Pikirku. "Kalau aku disana, dengan penjaga semestinya akan lebih berbahaya."
"Tunggu, tunggu.. Apa maksudnya dengan mereka? Siapa mereka?"
"Orang tuamu, tentu saja."
"Maksudmu mom? Ibuku?"
"Tidak maksudnya kami berdua" kata seseorang, aku memalingkan wajahku melihatnya. Dad. Tentu saja, suasana sangat menengangkan sampai aku tidak bisa merasakan orang lain mendekati kami.
"Dad?" aku memandangnya, bingung,
"Kalau aku membiarkannya berada diluar jangkauanku, itu hanya akan memberatiku nantinya." Ekspresi Dad setenang air danau di pinggiran Mystiqcloud. Tenang, tapi asal tau saja danau itu berbahaya.
"Tapi, aku pikir Dad ingin dia berada jauh dari kita" tanyaku
Dad memandangku, tatapannya menajam, "Kau mau aku membawanya kerumah itu lagi?" tanyanya, hawa dingin merambati leherku, "Kali ini tidak akan ada penjaga lagi."
"No, don't. Tidak apa-apa. Aku senang dia disini." Kataku lalu memandangnya. Pandangan Sam sepintas terlihat sayu, namun dia tersenyum, senyumnya berkedut aneh.
"Kau.." kata Dad pada Sam, "Persiapkan dirimu, sekolah tidak akan menyenangkan."
Aku masih memandangnya, lalu tersentak. "Apa? Sekolah? Tapi Dad--" tak sempat aku menuntut jawab Dad sudah pergi. "Apa maksudnya dengan sekolah, Sam?"
Sam mengendikkan bahu, "Entahlah, kata Emma aku akan pergi kesekolah bersamamu besok."
"Emma? Kau memanggil ibuku dengan nama depannya."
Terdengar langkah seseorang mendekat, mom,"Sudahlah sayang, biarkan saja. Itu membuat kami lebih akrab." Aku memandang mereka tidak percaya. "Atau menurutmu lebih baik Sam memanggilku mom?" tepat saat itu, aku merona, lagi.
"Aku tidak tau vampir bisa merona." kata Sam, pipiku rasanya terbakar.
Raut wajah mom berubah drastis, terkesiap mendengar komentar Sam. "Ah, tidak. Kami tidak merona, itu hanya karena tubuh manusia kami perlu nyesuaikan diri pada keadaan kami sekarang." Mom memandangku, aku yakin dia merasakan sesuatu menggangguku, "Ini normal, sayang."
Aku memaksakan tersenyum, entah mengapa, ada sesuatu yang tidak beres disini. "Aku tau, mom. Aku tau."
"Aku sudah menyiapkan semuanya. Kau bisa istirahat sekarang, Frezey.." mom tersenyum, "Banyak hal yang akan menarik besok.."
"Hmm, boleh aku bicara dengan Sam?" tanyaku
Sam memandangku, mengangkat alisnya, Dad memandangku dan berkata, "Ada banyak persiapan yang harus kami lakukan sayang.. Aku pikir tidak bijaksana kalau kau menculiknya sekarang." Aku mengangguk angguk, pandanganku tertuju pada karpet merah ditengah-tengah ruang keluarga kami, sedikit cemberut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire High School
VampireSaat takdir memaksamu menjadi sesuatu yang lain. Antara cinta, keluarga dan masa depan.