Alex's POV
Tyler mendekatiku, mataku sudah dapat menangkap sosok tinggi besarnya walau ia masih sangat jauh. Sesaat kemudian ia berdiri tepat dihadapanku.
"Bagaimana?" Aku menatap lekat lekat matanya
"Uhm.." Ia seperti sedang menyusun kata-kata yang tepat "Dia Newbie"
"Newbie?" Newbie? Seorang Vampire baru tapi memiliki kemampuan seperti itu?
"Entahlah.. Aku tidak bisa merasakannya terlalu jelas" Wajahnya sangat ragu dan.. bingung? "Alex, baru pertama kali aku menemukan jenis Vampire seperti ini" Aku memandangnya lebih intens.
"Ty.. Dia Newbie? Apa itu tideak mejelaskan segalanya?"
"Mungkin kau benar" Tatapannya berubah optimis "Tapi kalau kita mendapatkannya, itu akan sangat menguntungkan kita."
"Aku tau Ty, aku tau" Aku tidak dapat menahan senyumanku, dia akan menjadi milikku.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Frezey's POV
Hari pertama yang kacau, omelan para guru masih terasa nyata ditelingaku, Huft..
"Kau sudah pulang?" Ayahku sedang duduk didepan TV, tapi kurasa dia pasti tau aku pulang.
"Ayah juga" Tidak biasanya ayahku pulang jam segini.
"Ada yang harus ayah kerjakan" Ia tetap menatap televisi. Seorang reporter sedang membawakan acara berita, entah kenapa akupun tertarik.
"Tadi siang seluruh keamanan Mysticloud terancam, seorang manusia dikabarkan mampu menembus jalan masuk ke Mysticloud -"
"Sedang apa kau disana?" Ayahku mengagetkanku.
"Eh, aku hanya-"
"Segeralah masuk kekamarmu!" Sedikit terkejut, tapi aku menurutinya.
Ada yang tidak beres. Aku tau itu.
Aku memasuki kamarku, menaruh tasku begitu saja lalu duduk bersandar ditepi jendela. Memandang keluar, hanya memandang saja.
Ketukan pintu menyadarkanku dari lamunanku. Itu ibukku. Aku berlari dan membukakan pintu.
"Hi Sweety.." Senyum manisnya menghangatkanku "Ayahmu sedang sibuk, ada baiknya kau tak mengganggunya" Ia menengok kebawah, ayah jelas menyuruh ibu untuk mengatakannya. Ia terlalu gengsi.
"Aku tau.." Jawabku acuh "Aku tau.."
Ibu memandangku iba lalu tersenyum, "Aku membawakanmu minuman.."
"Apa ini?" Aku menerimanya. Memperhatikannya lalu mencium aromanya "Kelinci?" Aromanya manis dan menyenangkan, namun ada yang aneh, ini tercium 100x lebih creamy dari biasanya.
"Ini akan menambah tenagamu, kau pasti lelah" Ia mengusap rambutku dengan lembut, lalu pergi.
"Hmm.. Mom.."
"Ya.." Ibuku berhenti dan memalingkan muka ke arahku
"Ada yang ingin kutanyakan.." Aku berusaha menjaga agar suaraku tetap stabil.
"Tanyakanlah.." Ia tersenyum. Aku hanya mengisyaratkannya untuk masuk ke kamarku, Ibu terlihat ingin protes tapi akhirnya tetap masuk juga.
"Kenapa?" Tanyanya
"Ayolah.." Ibuku mengerti dan tak mendebatku, ia mengulurkan tangan keseluruh ruangan kamarku. Menguncinya agar tak ada orang yang bisa mendengar kecuali aku dan dirinya.
"Apa yang membuatmu menyuruh ibu memblok ruangan ini?"
"Hmm.. Ibu.. Apa itu VAMP?"
"VAMP?" Aku menunjukkan surat yang diberikan seseorang yang bernama Tyler tadi. "Mengapa mereka mengirimiku undangan?" Aku menatap ibuku, tapi ibuku justru tertawa terbahak bahak.
"Kau meminta ibu untuk memblok ruangan ini hanya untuk menanyakan itu?" Hey, apa itu salah?
"Selucu itukah?"
"Hmm, ya tidak juga.." Ibu mulai memandangiku dan kemudian memutariku perlahan, seolah dia tidak yakin akan sesuatu "Pasti terjadi hal yang menarik disekolah, huh?"
"Kalau yang ibu maksud, anak-anak lain menatapku seolah aku ini rusa siap santap, yah.. ibu benar"
Ibuku tersenyum "Seburuk itukah?"
"Coba saja ibu lihat ekspresi mereka tadi, ibu pasti tak akan suka" Aku memutar bola mataku, sementara ibuku hanya tersenyum "Jadi, apa itu VAMP?"
"VAMP. Vampire Army of Mysticloud Palace"
"Ada istana disekitar sini?" Ibuku tertawa lagi.
"Bukan, bukan jenis palace yang seperti itu.." Ia menahan dirinya untuk tertawa "Itu hanya kiasan.. Tugas utama VAMP yang sebenarnya adalah menjaga Mysticloud, terutama generasi Pure Blood"
"Pure Blood?" Penjelasan ibuku membuatku kuwalahan
"Kau perlu menyesuaikan diri sekarang" Ibuku tersenyum "Banyak hal yang perlu kau pelajari tentang hidupmu yang sekarang" Ibuku mengibaskan tangannya, dan seketika sihirnya lenyap "Sering-seringlah datang ke perpustakaan kota sayang.."
Aku terduduk lagi, memikirkan kata-kata ibuku. Benar, aku harus menyesuaikan diri dengan keadaanku sekarang.
Sekarang aku bukan lagi Manusia.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hai guys, maaf nunggu lama..
tiba2 inspirasinya kabur entah kemana
Jangan lupa kritik dan saran yaa? :)
Thanks for Reading
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire High School
VampirSaat takdir memaksamu menjadi sesuatu yang lain. Antara cinta, keluarga dan masa depan.