Frezey's POV
Aku yakin dia mengalami proses yang berat sebelum benar-benar pergi ke VHS. Aku melihatnya meminum begitu banyak ramuan, salah satunya ramuan yang dulu pernah kucuri. Bersyukur dia bertemu dengan Dad, paling tidak dia tau bagaimana caranya membuat manusia menjadi hampir vampir.
Mobil melaju dengan cepat, sementara Sam terus bermimpi. Sesekali aku melihatnya, hanya memastikan dia sudah terjaga atau belum. Namun dari penglihatanku, dia bergerak gerak terus dalam tidurnya. Tangannya memeluk tubuhnya, sesekali bergidik, apa yang didalam mimpinya ya?
VHS sudah didepan mata, dan si tukang tidur itu masih terus menggeliat-geliat dalam tidurnya. Kuputar kemudiku, mengarahkannya langsung menuju parkiran dekat gedung utama, yah.. katakanlah untuk mempermudah Sam.
Saat mobilku terparkir dengan sempurna, aku melepaskan safe belt-ku, memandang Sam lagi. Bisa-bisanya mukanya sepucat itu? Kuulurkan tanganku untuk membangunkannya, baru saja tanganku menyentuhnya, ia segera menampik tanganku.
"Pergi kau! Pergi kau!" lalu dia terbangun. Aku memandangnya kaget.
"Sam, tenanglah.." kataku, nafasnya pendek pendek, "Ini aku Frezey. Kau hanya bermimpi" Sam memandang kearahku, matanya membulat, pupilnya membesar, kentara sekali dia sedang takut. Ia melihat sekitarnya, lalu merebahkan dirinya ke kursi mobil, mengatur nafasnya.
"Hey, kau tidak apa-apa? Kau bermimpi apa sih?" tanyaku khawatir
Lama dia diam, lalu nafasnya mulai beraturan. Sam menyeka keringatnya, lalu memandangku, "Dasar sial, pertama kali ke Vampire High School, aku dilanda mimpi buruk" katanya sambil tertawa. Aku tertawa tidak percaya, bisa-bisanya dia tertawa setelah ketakutan seperti tadi, "Apa kau juga mengalaminya, Freze?"
Aku mengendikkan bahu, "Bukan hanya saat pertama kali, sampai sekarangpun aku mengalaminya" sejurus kemudian dia tertawa, cowok yang sungguh lucu. "Jadi kau mau disini saja? Atau ikut denganku?"
Sam memandangku lalu berseru, "Ayolaah, mana mungkin aku melewatkan kesempatan langka bersekolah sini.." Beberapa tawa kemudian, kami keluar dari mobil, dan memasuki VHS.
***
Gedung utama sekolah memang memukau, dulu, saat aku pertama kali mengijakkan kaki disini, aku begitu rikuh, apalagi dengan rambut putih menyalaku ini. Aku melirik Sam untuk mengetahui ekspresi wajahnya, dia mengamati sekitar sambil cengengesan, membuatku benar benar merasa gemas padanya.
Tak lama, seseorang berjalan ke arah kami, Carent, tapi begitu ia melihatku, terlebih melihatku bersama Sam, dia memalingkan wajahnya, lalu pergi.
"Hey, Carent.." seruku. Aku hampir mengejarnya, meninggalkan Sam yang berdiri didepan pintu masuk VHS
"Freze.." serunya. Sial, aku perlu bertemu dengan Carent. Aku menoleh memandangnya, aku tidak mungkin meninggalkannya begitu saja. Aku menghela nafas panjang, baiklah.
"Siapa dia?" tanyanya, sangkaku dia akan menyuruhku untuk tetap berada didekatnya atau apa. "Sepertinya dia sedang marah.."
Aku menghela nafas lagi, "Kau tidak perlu memberitahuku.." mataku mencoba menemukannya, "Dia sudah pergi.."
"Kau harus berbicara padanya nanti," kata Sam enteng, "Sekarang apa yang harus kulakukan?"
Aku melihat sekelilingku, lalu menunjuk papan penunjuk jalan menuju ruangan kepala sekolah, "Sama seperti sekolah biasa, menemui bagian administrasi sekolah dan mendapatkan jadwalmu.."
"Oh, okay"
Aku berjalan mendahuluinya menuju ruang administrasi, tak lama kemudian, Sam menyamai langkahku dan menggenggam tanganku, kontan aku berhenti, sesuatu menggelenyar diperutku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire High School
VampireSaat takdir memaksamu menjadi sesuatu yang lain. Antara cinta, keluarga dan masa depan.