Aku harus bersembunyi. Luka ini bisa semakin parah kalau aku memaksakannya. Persediaan Wipe Creamku sudah habis, dan aku tak tau harus bagaimana lagi. Sebentar lagi aku akan mati. Aku benci terjebak didunia setan ini, dan mati dalam keadaan yang mengerikan.
***
Frezey's POV
Surat-surat ini membuatku jengah, ini semua hanya mengotori kamarku saja! VAMP mengirimiku surat lebih dari yang aku bayangkan. Mereka benar-benar ingin aku bergabung dengan mereka. Aku hanya berusaha memikirkan perkataan ayahku. Aku jadi tidak yakin dengan VAMP akhir-akhir ini.
"Sayang.." panggil ibuku.
"Ada apa mom?" balasku sambil berjalan keluar dari kamar.
"Mereka mengirimu lagi" kata ibuku sembari menyodorkan beberapa amplop.
"Mereka pekerja keras" komentarku singkat.
"Konfirmasi sekarang Frezey.." ibuku menyilangkan kedua tangannya didepan dada. Sedikit memerintahku.
"Biarkan saja.." jawabku lalu melemparkan surat-surat itu ke kantong sampah terdekat. "Aku tidak tau harus berbuat apa."
"VAMP tidak akan berhenti sayang.." ibuku berkata cukup tenang kali ini, "Ibu tidak akan memaksamu, aku akan mendukung setiap keputusanmu"
"Hmm.. Akan kupikirkan." jawabku sekenanya.
"Baiklah, sudah hampir malam.. Kau tidak akan mau terlambat, kan?" ibuku type vampire yang terorganisir, telad bukanlah bagian darinya. Jadi, aku menurut sajalah.
"Sebentar lagi mom, ada yang harus kusiapkan" aku menyelipkan rambutku ke telinga, memasang wajah paling menurut. Ibuku hanya tersenyum, lalu pergi meninggalkanku.
***
Alex's POV
Hari sudah larut, dan tak ada satupun surat yang kuterima darinya. Dia mulai membuatku gelisah, apa informasi yang kubagikan terlalu awal? Apa seharusnya aku tak memberitahunya tentang semua ini?
Kota terlihat lebih ramai dari biasanya, dan dari ketinggianku ini aku dapat mengamati semua yang perlu kuamati. Hanya kaca jendela ini penghalang antara aku dan kota.
"Alex.." panggil ayahku yang berdiri beberapa meter dari pintu masuk ruanganku.
Jawabku tanpa menoleh padanya, "Ada apa dad?"
"Sudah kau temukan?" tanyanya tanpa basa-basi
"Tentu saja." jawabku penuh kepercayaan diri.
"Bagus. Segera siapkan dia. Kita akan segera menjalankan recana kita" perintahnya jelas, Cari, Siapkan, Eksekusi. Setelah mengatakan hal itu, dia meninggalkanku, begitu saja.
***
Frezey's POV
Hari ini akan diadakan simulasi penyerangan oleh murid senior Vampire High School. Sepertinya kami akan menyaksikan pembantaian manusia disana, begitulah kata Carent. Itu membuatku tidak semangat untuk pergi ke sekolah. Untuk apa aku pergi kesana ? Ini Menyebalkan.
"Carent, aku sudah tau." kataku begitu Carent hendak mengagetkanku.
"Haha, cukup bagus.." responnya, "Kau meningkat dengan cepat."
"Hei Car, apa tidak bisa kita absent saja hari ini?" tanyaku pada Carent
"Jangan bilang kau mau menghindari simulasi hari ini?" tebaknya dengan tepat, "Kau tidak bisa menghindar selamanya Freze.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire High School
VampireSaat takdir memaksamu menjadi sesuatu yang lain. Antara cinta, keluarga dan masa depan.