Segala bentuk typo kekurangan huruf K atau apapun karena keyboard laptop lagi ngambek, selain daripada itu adalah kesalahan yang luput dari saya. #apaan
Seperti biasa, kalau ada yang kurang baik silahkan komen inline (:
●●●
Mataku mengerjap ketika aku terbangun karena silau. Yang pertama kulihat adalah wajah Taehyung yang berada tepat di depanku di mana ia masih tertidur lelap. Aku tersenyum, merasa sangat bersyukur memilikinya. Caranya tersenyum saat sedang terlelap begitu menawan. Aku tidak dapat menahan diriku untuk tak melayangkan tanganku ke pipinya, masih menatapnya. Sedikit kucondongkan tubuhku dan mengecup bibirnya sebelum ahkirnya ia membuka matanya untuk menatapku.
“Yah, kau tidak tidur ‘kan?” Kupukul dadanya.
Tawanya pecah, menarik pinggangku hingga kami semakin dekat, “Apa tidurmu nyenyak?”
Aku mengangguk sebagai jawaban, “Ayo bangun dan sarapan.”
Aku baru ingin duduk sebelum ia menghentikanku, menarikku kembali berbaring di sebelahnya. Ia menangkup wajahku, kemudian menatap ke dalam mataku.
“A-Apa?” tanyaku.
“Shh, biarkan aku mengagumimu sebentar,” ia tersenyum, mengusap wajahku
Hal itu membuatku malu hingga tak dapat menatap matanya. “Hentikan bodoh,” kucoba untuk menahan senyumku dan menampik tangannya. Aku duduk dan mengayunkan kakiku di tepi ranjang lalu beranjak menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Di saat aku mencuci muka, Taehyung masuk ke kamar mandi bergabung denganku. “Kupikir kau mandi,” ia tertawa dan meraih pasta gigi.
“Jangan pernah memikirkan itu,” kupukul tangannya, tapi bisa kurasakan wajahku memanas. Segera kubersihkan wajahku kemudian memandangnya, “Kau ingin sarapan apa?”
“Apapun selain telur,” ejeknya, “Pizza?”
“Sarapan yang sehat,” aku terkekeh, melangkah ke luar kamar mandi dan meraih ponselku untuk memesan pizza.
Sekitar setengah jam kemudian, Taehyung dan aku sedang berbicara di ruang tamu sebelum pizza akhirnya tiba. Kami bicara, dan bicara, dan makan. Aku sangat bahagia bisa bercakap-cakap dengannya.
“Kau masih takut soal yang kemarin?” tanyanya, “Karena aku ingin mengajakmu keluar malam ini.”
Kutelan makananku sebelum menjawab, “Tidak juga.”
Ia pasti menyadari sikapku yang sedikit tidak tenang sampai-sampai ia berhenti mengunyah makanannya sejenak. “Aku tidak mau kau memikirkan soal itu. Dia akan masuk penjara karena apa yang sudah dia lakukan. Bajingan itu-"
Kukecup bibirnya, membuatnya menghentikan segala perkataannya. “Terima kasih,” gumamku, “Aku tak apa.”
Ia menghela napas, melanjutkan makannya kembali.
Setelah kami makan, kami menghabiskan sepanjang siang di sofa, menonton film dan bermesraan hingga malam menjelang.
“Apa kau bosan?” tanyanya, menyandarkan kepalanya di bahuku lalu menguap.
“Yah kurasa. Tapi apa yang bisa kita lakukan?” Aku bertanya dan mematikan televisi.
“Ayo cari es krim,” Ia memberi saran lalu beranjak dari sofa, “Ganti baju sana.”
“Aku malas,” kataku tapi ia teguh menyuruhku gabti pakaian jadi kami bisa ke luar.
Akhirnya aku menyerah dan ia memberiku salah satu sweater abu-abu miliknya, salah satu yang memiliki aroma seperti dirinya. Kami menuju ke luar rumah dan ketika kami berada di lift, Taehyung tetap menatapku, sedikit gugup. “Kenapa kau memandangku seperti itu?” tanyaku dan terkekeh pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr Arrogant [Buku 2] ➳ KTH
Hayran KurguTERJEMAHAN BAHASA INDONESIA | © WTKFICS Matanya berbisik 'Apa kita pernah bertemu?' "Lee Hyejin?" Panggilnya, dan secara tiba-tiba aku teringat kenangan kami. Lama tidak bertemu, Kim Taehyung.