07.Meet

11.2K 754 71
                                    

Holla...?!

Ada yang kangen sama cerita ini nggak ya..?*nyengir gaje*

Maaf atas kelambanan Shikyo dalam update cerita atau tidak mempunyai waktu yang tetap.. Shikyo minta maaf karnanya..? Gomenasai...?!*bungkuk-bungkuk*

OK happy read...^^

.

.

.

Disclaimer: Naruto belong Masashi Kishimoto-sensei(Shikyo cuma ngontrak gratis saja hahay)

Pair: SasuFemNaru

Rate: T

Gendre: hurt, romance, baby, family, friendship

Warning: gender bender, OOC, OC, Typo bertaburan, aneh, abal, gaje, ancur, dll

DILARANG MENGCOPPAS SEBAGIAN ATAU SELURUH ISI CERITA INI ATAU CERITA SHIKYO YANG LAIN!!!

.

.

.

Our's Daughter
By: Shikyo-chan

.

.

.

Naruto kini berada disebuah ruangan yang tidak dirinya kenali, tiba-tiba ada sebuah pintu kayu berdiri dihadapannya. Naruto mendengar ada suara tawa anak kecil dari dalam, suara tawa yang sangat ia rindukan, suara putri kecilnya. Dengan tak sabarnya Naruto membuka pintu itu dan kini ia ada disebuah ruangam yang tidak dirinya kenal, suara-suara tawa itu semakin terdengar jelas, Naruto melihat putrinya disana tengah bersenda gurau dipangkuan seorang pria yang tidak ia kenal siapa itu karena wajahnya tidak tampak.

Naruto tersenyum melihat putrinya baik-baik saja, ia menatap rindu pada kedua orang yang kini tengah duduk tak jauh dari tempatnya berdiri. Naruto pun bingung, ia memang sangat merindukan putrinya namun pada pria yang tak terlihat wajahnya itu kenapa ia juga sangat merindukannya? Ini aneh.

"Kaa-chan...?!" Suki berteriak kegirangan melihat sang ibu. "Kemarilah Kaa-chan..?" Pinta Suki, masih berada dipangkuan sang pria. Naruto tersenyum dan mulai mendekati dua orang itu, jatung Naruto bertalu-talu setiap langkah kakinya, dan wajah itu pun semakin Naruto mendekat semakin terlihat jelaslah wajahnya sang pria yang tengah bercanda dengan putrinya. Degup jantung Naruto semakin menggila setelah wajah itu terpampang nyata dihadapannya kini, Naruto masih mematung saat Suki yang masih berada dalam pangkuan pria itu, menarik tangan Naruto. "Kaa-chan.. Ayo duduk disini bersama Suki dan... Tou-san.." pinta Suki. Mata Naruto membola mendengarnya, pandangan tak percaya diarahkannya pada keduanya terutama pria itu. Pria itu tersenyum kearahnya, mata Naruto membola melihat sang pria.

"Dobe..."

"Huuaah...!!" Naruto terbangun dari tidurnya dengan peluh yang membasahi tubuhnya. "Hah.. Hanya mimpi.. Hanya mimpi.." gumam Naruto, menenangkan degub jatungnya saat ini. Walau hanya mimpi namun terasa nyata bagi Naruto, air mata Naruto mengalir saat teringat senyum putrinya dan orang itu, disatu sisi ia bahagia kalau mimpi itu menjadi nyata namun disisi lain Naruto takut, jikalau itu terjadi akankah putrinya tetap berada disisihnya?. Naruto takut membayangkannya, namun sesuatu hal menyadarkan dirinya akan sesuatu.

"Mungkinkah...?"

.

.

Sasuke memijit pangkal hidungnya stres, mengingat kejadian tadi malam tak menyangka gadis kecil itu dapat mengacaukan acara kecannya, sebenarnya ia marah tapi ia tahan tak lucu kan kalau ia marah didepan banyak orang. Dan mengingat insiden ciuman gagal itu, membuatnya lagi-lagi memijat kepalanya pening, Sasuke ingin menegur gadis kecil itu ketika mereka kembali namun bukannya marah, Sasuke dan Suki malah bersenda gurau disisa perjalanan pulang mereka.

Our's DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang