16.Reunion

11.7K 809 106
                                    

Disclaimer: Naruto belong Masashi Kishimoto-sensei(Shikyo cuma minjem doang) 😁

Pair: SasuFemNaru

Rate: T

Genre: hurt, romance, baby, family, friendship

Warning: Gender bender, OOC, OC, Typo bertebaran, alur kecepetan, aneh, abal, gaje, ancur, dll

DILARANG MENGCOPAS SEBAGIAN ATAU SELURUH CERITA INI ATAU CERITA SHIKYO YANG LAIN!!! *yah.. Walau ceritanya gak bagus-bagus amat sih* 😥

.

.

.

Our's Daughter
By: Shikyo-chan

.

.

.

Mikoto kini tengah melihat kedua keluarga itu saling tatap, terasa ada kecanggungan dari mereka, terutama keluarga Namikaze. Sedari tadi mereka hanya diam tidak ada percakapan dari kedua belah pihak, mereka memutuskan untuk duduk di sofa kamar inap Suki.

Mereka masih diam, padahal tadi suasana sangatlah ramai, entah kemana keramaian itu pergi secara tiba-tiba. Suki tengah tidur saat ini, Menma dan Itachi memutuskan untuk keluar, sedangkan Sasuke masih tinggal di kamar inap Suki dan duduk disamping tempat tidur gadis kecil itu.

Sasuke pun belum dapat mengobrol dengan bebas dengan Naruto, belum ada kesempatan. Fugaku yang juga masih ada diruangan itu tetap diam, mengikuti apa yang dilakukan sang istri.

"Kami keluar dulu." Sai yang pertama kali membuka suara. Pria yang memiliki ciri-ciri seperti Sasuke itu segera menarik lengan istrinya, dan mohon undur diri.

"Kami juga mau kekantin dulu" Kata Fugaku tidak lama setelah melihat Sai dan Ino pergi. Dengan memberi isyarat kepada Mikoto, mereka pun mulai melangkah keluar dari ruangan itu.

"Suke..?" Panggil Mikoto pada putranya yang masih sibuk dengan dunianya saat ini.

"Hn?" Sasuke menatap Ibu-nya bingung.

"Ayo..?" Ajak Mikoto.

"Hn" Mengerti akan isyarat dari sang Ibu, Sasuke ikut bangkit dari tempat duduknya.

Selepas kepergian mereka pun masih terjadi keheningan diantara mereka, tidak ada satu pun dari mereka yang berinisiatif untuk membuka percakapan, ini terasa canggung.

Canggung untuk keluarga Namikaze, apa lagi melihat tatapan dingin dari dua orang yang kini duduk bersebrangan dengan meja mereka, membuat mereka tambah kikuk.

"Naru-chan.. Bagaimana kabarmu?" Tanya Kushina membuka percakapan. Entah mengapa suasana saat ini terasa mencekam bagi mereka.

Naruto menaikan salah satu alisnya. "Seperti yang anda lihat, saya baik-baik saja." Jawab Naruto dingin. Yahiko terlihat santai-santai saja mendengar nada bicara Adiknya itu, tidak mau susah-susah untuk menegur atas sikap Naruto.

Mereka tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar, tentu saja pengecualian untuk Yahiko. Naruto baru saja memanggil ibunya dengan panggilan "anda"? Bukan dengan "Kaa-chan" lagi?, sungguh hal diluar batas.

Our's DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang