04.OH NO!!!

12K 754 22
                                    

Hii... Shikyo back!!

Maaf karna baru bisa up date, di karenakan....?? Udah Shikyo ceritain di cerita sebelah.. Oh my honney bunny sweetie cellphone....??? Mengapa dikau mati....?!! Eh.. kok malah curcol ya..?? Hahaha

Ok lupakan curhatan Shikyo yang gak penting ini..

Oh ya.. selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan..?? Marhaban Ya ramadhan..😊

Let's start...!!

Happy read...^^

___________

Disclaimer: Naruto belong Masashi kishimoto-sensei(Shikyo cuma ngontrak hahay)

Rate: T

Pair: SasufemNaru

Gendre: hurt, romance, baby, family, friendship

Warning: gender Bender, OOC, OC, typo bertebaran, aneh, abal, gaje, ancur, dll

DILARANG MENGCOPPAS SEBAGIAN ATAU SELURUH ISI CERITA INI ATAU CERITA SHIKYO YANG LAIN!!!

_____________

Our's Daughter
By: Shikyo-chan


Sore itu di sebuah Caffe, tepatnya di bangku paling ujung, ada seggerombol pemuda rupawan yang tengah berkumpul menikmati senja dan pemandangan hiruk pikuk kota Konoha Sore itu. Mengacuhkan setiap pandangan tertarik dari para pengunjung yang sebagian besar adalah remaja putri itu, mereka menikmati sajian di hadapan mereka masing-masing. Semuanya terlihat menikmati, kecuali Sasuke yang hanya menatap malas pada jus tomatnya.

"Jus itu tidak akan berububah menjadi ice cream, walau kau tatap seperti itu Sasuke.." tegur Neji, yang sudah bosan melihat salah satu sahabatnya itu yang terlihat lesu setelah mengetahui sahabat pirangnya pergi, raganya mungkin saja ada dihadapannya tapi entah kemana jiwanya pergi.

"Hn" gumam Sasuke tidak jelas. Mendengar ucapan salah satu sahabatnya yang terlampau irit itu, membuat sang Hyuga menghela nafas lelah. Namun berbeda dengan Neji, saat Sasuke menyadari ucapan sang sahabat yang memiliki rambut panjang bak iklan shampo itu, membuat matanya berbinar. Dengan semangat ia memanggil pelayan, para sahabat hanya bisa saling pandang, bingung.

"Ada yang bisa kami bantu?" Tanya pelayan wanita itu ramah, asambil sesekali mencuri pandang pada ke empat pemuda-pemuda tampan tersebut.

"Aku pesan ice cream" ketiga pemuda lain saling pandang, saat Sasuke mengatakan hal itu.

"Rasa apa?" Tanya sang pelayan, dengan mempertahkan senyum ramahnya.

"Vanilla dan lemon"jawab Sasuke. Pelayan tadi mencatat pesanan Sasuke dengan cepat. "Ah.. gelas besar" tambahnya, Sang pelayan mengangguk mengerti dan undur diri untuk membuat pesanan Sasuke. "Apa...?" Tanya Sasuke, saat ketiga sahabatnya menatap aneh bercampur heran.

Tak berselang lama, pesanan Sasuke tiba. Sasuke menatap pesanannya dengan binar-binar bahagia, seperti wanita yang melihat tas branded limited edition dengang diskon 100%, terdengar berlebihan memang. Tapi itu memang kenyataannya, Sasuke segera melahap ice creamnya dengan lahapnya, Tak memperdulikan tatapan aneh ke tiga sahabatnya.

Tiba-tiba, Kiba mengulurkan tangannya menyentuh kening Sasuke. "Tidak panas...?!" Katanya polos. Neji melongo melihatnya, sedangkan Shikamaru engan untuk memejamkan matanya walau hanya sebentar, hanya untuk menyaksikan kejadian langka di hadapan mereka saat ini. Sasuke juga merasa aneh pada dirinya sendiri, mengingat dirinya bukanlah penyuka manis, bahkan memang Tidak menyukai makanan manis. Tapi entah mengapa, hanya dengan memakan ice cream yang ada di hadapannya, Sasuke merasa ingin makan manis sejak beberapa minggu terahir, ia merasa aneh pada dirinya tapi ia acuh tak acuh dengan hal itu.

Our's DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang