17.Talk To You

12.6K 837 141
                                    

Disclaimer: Naruto belong Masashi Kishimoto-sensei(Shikyo cuma minjem doang) 😁

Pair: SasuFemNaru

Rate: T

Genre: hurt, romance, baby, family, friendship

Warning: Gender bender, OOC, OC, Typo bertebaran, alur kecepetan, aneh, abal, gaje, ancur, dll

DILARANG MENGCOPAS SEBAGIAN ATAU SELURUH CERITA INI TERMASUK CERITA SHIKYO YANG LAIN!!! *yah.. Walau ceritanya gak bagus-bagus amat sih* 😥😥

.

.

.

Our's Daughter
By: Shikyo-chan

.

.

.

"Grrr...!!" Sasuke menggeram marah saat membaca sebuah laporan. Rahang itu mengeras, sorot matanya yang tajam itu kini terlihat ada sepercik api kemarahan disana.

Sasuke merasa sangat marah saat ini, mengapa dirinya mudah sekali terperdaya oleh wanita itu?, ia pun bingung. Bahkan hingga membuat Suki celaka karenanya, sungguh ia merasa teramat bodoh saat ini.

"Wanita itu terlampau licik bukan?" Menma meminta persetujuan.

"Kau benar!" Itachi menimpali.

"Haaah..!!" Sasuke membuang nafas keras sambil memijat pangkal hidungnya, stress. Ia tidak menyangka, wanita yang dikaguminya dulu ternyata seburuk ini sifatnya.

"Gadis kecil itu hanya ingin kau jauh dari wanita-wanita penggoda itu, kau harus minta maaf pada Suki-chan, Suke." Kata Itachi.

"Ya.. Aku tau itu, aku hanya belum bisa berbicara padanya." Jawab Sasuke masih dengan posisi yang sama.

"Ya kami tau, mengingat betapa rumitnya persoalan ini, juga betapa penuhnya ruang rawat Suki-chan, kami tau betapa sulitnya itu." Kata Menma. Kini ketiga pemuda itu tengah menikmati makan malam disebuah caffe didekat rumah sakit, tempat Suki dirawat.

"Suke..?" Panggil Itachi.

"Hn" Gumamnya.

"Apa kau tidak merasa aneh?" Tanya Itachi. Menma dan Sasuke langsung menatap Kakak sulung mereka itu secara bersamaan, penasaran.

"Aneh? tentang apa?" Tanya Sasuke.

"Tentang Suki-chan." Jawab Itachi. Sasuke menatap bingung sang Kakak pertama, Itachi yang faham kebingungan sang Adik pun melanjutkan. "Matanya, wajahnya, sikapnya, kesukaannya, bahkan daranya pun sama seperti dirimu Suke." Jelasnya.

Menma mengangguk setuju. "Ya, dan hal itu sangat mengganjal dihati kami." Kata Menma dengan mengangguk penuh semangat.

"Jujur saja, sejak pertama kali aku bertemu dengannya aku merasa aneh, seolah-olah aku melihat cerminan diriku ada padanya." Kata Sasuke mengakui.

"Tapi kenapa kau bisa bicara sekasar itu padanya waktu itu?" Kini giliran Menma yang mengintrogasi Sasuke.

"Haah..!!" Sasuke menunduk. "Aku terlalu stress dan tertekan waktu itu, entah kenapa masalah datang terus menerus bahkan sebelum salah satunya terselesaikan, aku marah dan bingung hingga aku melampiaskan amarahku padanya." Jelas Sasuke.

Our's DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang