33.What?!

9.1K 719 148
                                    

Hope you enjoy.. 😉😄😘

.

.

.

Disclaimer: Naruto belong Masashi Kishimoto-sensei (Shikyo cuma ngontrak gratis aja) 😅

Pair: SasuFemNaru

Rate: T

Genre: Hurt, romance, baby, family, friendship

Warning: Gender bender, OOC, OC, Typo bertebaran, alur kecepetan, aneh, abal, gaje, ancur,dll

DILARANG MENGCOPAS SEBAGIAN ATAU SELURUH CERITA INI TERMASUK CERITA SHIKYO YANG LAIN!!! *yah.. Walau ceritanya gak bagus-bagus amat sih* 😅

.

.

.

Our's Daughter
By: Shikyo-chan

.

.

.

Tiga orang itu terlihat tengah khawatir, mereka sedari tadi hanya diam tanpa mau membuka suara. Hingga suasana Rumah sakit yang seram disaat malam itu, kian mencekam saja.

Mereka tengah menunggu diluar sebuah ruangan, dimana didalam ruangan itu ada seseorang yang begitu berarti bagi mereka.

Keadaannya semakin memburuk saja setiap harinya. Karena begitu banyak beban yang dirasakannya, hingga membuat kesehatannya langsung turun drastis.

Tubuhnya kian hari kian mengurus, kantung matanya semakin menghitam, ia bahkan tidak mau makan. Hanya satu yang ia inginkan, bertemu dengan mentarinya walau itu akan sangat sulit baginya.

Ia tau akan hal itu, hingga beban pikirannya semakin menumpuk banyak. Dan akhirnya kini ia terbaring diranjang Rumah sakit.

.

.

.

"Suki-chan, ayo habiskan sarapanmu. Kaa-chan tidak mau nanti Suki-chan sampai terlambat kesekolah." Kata Naruto tegas saat melihat putrinya hanya memainkan makanannya.

Pagi ini dikediaman Senju tidak seperti pagi-pagi sebelumya. Karena apa, karena Sasuke kini ada ditengah-tengah mereka. Ya, Sasuke memang menginap di kediaman Senju, kediaman calon istrinya.

"Dia sudah keluar, dan tidak akan sekolah ditempat itu lagi. Makan pelan-pelan ya sayang?" Kata Sasuke tegas, dan mewanti-wanti putrinya yang cantik.

"APA?!"

Mendengar pernyataan Sasuke barusan itu, sontak saja mata Naruto membulat sempurna. Dia terkejut bukan main, kenapa dengan seenak jidatnya Sasuke memutuskan hal sepenting ini tanpa berunding dulu dengannya. Ia sungguh marah.

Sedangkan Tsunade dan Yahiko hanya diam, menikmati acara pagi dimeja makan mereka. Keduanya memang sudah tau apa yang membuat Sasuke memutuskan untuk memindahkan sekolah putrinya, namun Naruto belum mengetahuinya sama sekali. Mereka berdua hanya ingin Naruto mendengar langsung dari Sasuke, bukan dari yang lain.

"Apa maksudmu, Suke?" Naruto menggeram marah. Yahiko sampai merinding mendengarnya.

"Aku sudah mengurus kepindahannya." Jawab Sasuke, tanpa mau menatap balik wanitanya yang tengah menggeram marah itu.

Our's DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang