Bab 75 - 78

3.8K 46 2
                                    

Bab 75. See Tok (Si Racun Barat) Auwyang Hong

"Aku justru hendak menanya kau, budak cilik itu ada di mana!" Auwyang Hong balik menanya. "Lekas kau serahkan padaku!"

Mendengar itu Kwee Ceng terperanjat karena girangnya. Ia lantas berpikir: "Kalau begitu, Yong-jie masih hidup dan ia telah lolos dari tangannya iblis ini!" Tapi ia jujur, perasaan hatinya gampang terpeta pada wajahnya, kegirangannya itu lantas dapat dilihat See Tok.

"Mana dia itu budak cilik?! Auwyang Hong membentak.

"Entahlah," menyahut Kwee Ceng sejujurnya, "Selama di Kanglam dia mengikuti kau, kemudian bagaimana?"

See Tok tahu pemuda ini tidak pernah mendusta, ia menjadi heran. Menurut dugaanya, Oey Yong mestinya berada di dalam pasukan perang ini. Kenapa pemuda ini tidak mengetahuinya? Ia lantas duduk bersila untuk berpikir.

Kwee Ceng membebaskan orang-orangnya dari totokan, ia memerintahkan menyuguhkan the moumiss. Auwyang Hong meminum satu cawan tanpa curiga.

"Anak tolol, tidak ada halangannya aku bercerita kepadamu," katanya kemudian. "Memang benar bocah itu telah kena aku tawan di dalam kuil Tiat Ciang Bio di Kee-hin, hanya itu malam juga dia berhasil meloloskan dirinya."

Kwee Ceng girang hingga ia berseru: "Bagus!" Ia pun menambahkan: "Dia sangat cerdik, jikalau dia memikir untuk lari, pasti dia dapat lari. Bagaimana dia lolosnya?"

"Dia lolos di Kwie-in-chung di telaga Thay Ouw!" menyahut si See Tok sengit sekali. "Hm, untuk apa menuturkannya? Tegasnya dia sudah kabur!"

Kwee Ceng tidak mendesak. Dia tahu orang besar kepala dan kejadian itu pastilah membuatnya See Tok gusar dan malu dan menyesal sekali.

"Setelah dia kabur, aku mengejarnya," See Tok toh melanjutkan. "Beberapa kali aku dapat menemui dia, hanya saban-saban dia lolos lagi. Aku mengejar terus, terus aku berada di dekatnya, dia tidak dapat kabur pulang ke Tho Hoa To. Kita main kejar-kejaran, sampai di perbatasan Mongolia. Mendadak dia lenyap. Maka aku menduga dia mestinya berada di dalam pasukan perangmu ini. Demikian aku datang padamu!"

Mendengar Oey Yong telah tiba di Mongolia, Kwee Ceng heran berbareng girang. "Apakah kau pernah melihat dia?" ia tanya.

Ditanya begitu, See Tok mendongkol.

"Kalau aku dapat melihat dia, mustahil aku tidak dapat membekuknya?" katanya keras. "Siang dan malam aku mengintai dia di dalam pasukanmu ini. Aku menyangka dia tinggal bersama kau tetapi aku belum pernah melihat dia. Eh, bocah tolol, kau sebenarnya lagi main gila atau apa?"

Kwee Ceng terbengong.

"Siang dan malam kau mengintai, mengapa aku tidak dapat tahu?" ia balik tanya.

Auwyang Hong tertawa puas.

"Aku ialah satu serdadu orang Wilayah Barat yang tidak berarti di dalam barisanmu yang dinamakan barisan Thian-cian-ciong!" sahutnya. "Kaulah si kepala perang, mana kau kenal aku?"

Di dalam tentara Mongolia terdapat banyak serdadu-serdadu musuh ynag tertawan dan diberi pekerjaan, maka itu kalau seorang Wilayah Barat, atau See Hek, nyelip di dalam satu barisan, dia memang sukar untuk diketahuinya. tapi mendengar keterangan itu, Kwee Ceng terkejut. Ia berpikir: "Jikalau dia menghendaki jiwaku, pastilah jiwaku sudah lama lenyap lama..." Lalu dengan suara tak tegas ia menanya: "Kenapa kau bilang Yong-jie ada di dalam pasukanku?"

"Kau telah meringkus kedua putra Jenghiz Khan, kau berhasil memukul pecah kota-kota dan melabrak musuh," menyahut Auwyang Hong, "Tanpa petunjuk dari si budak cilik itu, mana dapat kau si tolol melakukannya semua itu? Hanya budak itu tidak pernah memperlihatkan dirinya, ini benar-benar heran. Sekarang tidak bisa lain, kau mesti bertanggungjawab, kau mesti menyerahkan dia itu padaku!"

Pendekar Pemanah Rajawali ( Sia Tiauw Eng Hiong )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang