Revisi.. SUMPAH MOHON MAAF BANGET. INI PART 05 SEBENARNYA. DUA KALI NGEPOST KEPOTONG MULU...
===========
Pagi-pagi sekali rifaldy sudah berada di bandara juanda surabaya untuk segera memesan tiket tujuan jakarta. Dia bahkan tidak membawa barang apapun, hanya satu buah ponsel miliknya yg selalu dia bawanya kemana-mana.Setelah melakukan check-in dia segera melangkah menuju pesawat yang akan membawanya terbang kejakarta. Rifal hanya menatap kosong keluar jendela pesawat. Entah apa yang harus dia fikirkan jika nanti dia berhasil menemukan wanita itu.
Siang harinya rifaldy bersama sekertarisnya hellina, keluar menuju salah satu restaurant yg ada dijakarta untuk menemui client-nya. Hellina terpaksa dia bawa karena gerry sedang tidak ada dijakarta. Walau sebenarnya dia enggan membawa wanita kecentilan ini.
"Baiklah pak. Minggu depan kita akan bertemu lagi untuk melanjutkan pembahasan ini. Terimakasih atas kepercayaannya"
"Sama-sama. Senang bisa bekerja sama dengan anda". Ke empat orang itu pun berdiri lalu saling bersalaman. Rifal menunggu sang client untuk pulang terlebih dahulu, setelah itu dia dan hellina keluar restaurant untuk kembali menuju kantor.
"Aduhh...aduh. pak tolongin saya, mata saya perih kayaknya kelilipan deh". Rifal yg melihat hellina serius karena memang kelilipan, akhirnya dia mendekati sekertarisnya itu dan menundukkan sedikit tubuhnya untuk meniup matanya. Saat itu juga celly yg memang tidak sengaja ingin masuk kerestaurant tersebut, diam berdiri mematung tak jauh di belakang sekertaris rifal. Dia melihat pemandangan rifal yg dia kira sedang mencium sekertarisnya di depan umum. Karena memang jika dilihat dari belakang, seperti rifal tengah mencium sekertarisnya. Entah kenapa tiba-tiba hatinya begitu sakit melihatnya. Cellya segera membalikkan badannya untuk pergi dari tempat itu. Namun rifaldy melihatnya dan langsung memanggilnya.
"Hei. Tunggu nona" ujar rifaldy memanggilnya. Cellya sempat menengok kebelakang akan tetapi dia tetap melanjutkan langkahnya dengan terburu-buru tanpa memperdulikan rifaldy yg kini tengah mengejarnya.
"Shiiit.. kenapa dia malah semakin mempercepat langkahnya" umpat rifal dengan mempercepat langkahnya. Dia tidak mau kehilangan jejak wanita itu. Dia harus segera menyelesaikan urusannya. Jika tidak! Hidupnya akan selalu dihantui rasa penasaran. Cellya langsung memasuki taxi dan bergegas untuk pulang. Sedangkan rifaldy juga melakukan hal yg sama. Dia menyetop taxi dan mengikuti cellya dari belakang.
Selama kurang lebih satu jam taxi itu berjalan membelah jalanan ibu kota yg terkenal dengan kemacetannya. Kini taxi yg ditumpangi cellia berhenti di depan sebuah rumah besar.
Dia tidak tahu itu rumah siapa dan dia tidak ingin tahu juga. Tujuannya mengikuti gadis itu adalah untuk bicara berdua dan menyelesaikan masalahnya. Melihat cellya turun dan hendak masuk kepelataran rumah tersebut. Rifal segera ikut turun, namun sebelumnya dia menyuruh supir taxi itu untuk menunggunya sebentar.
Tangan cellya hendak membuka knop pintu rumah. Akan tetapi rifaldy mencekal tangan sebelah kirinya. Cellya yg memang tidak tahu jika rifaldy mengikutinya sampai kerumah pun terlonjak kaget.
"Kamu.. mau apa mengikuti sampai kesini?"
"Kamu fikir aku mengikutimu tanpa tujuan. Jelas lah aku ingin bicara empat mata denganmu" jawab rifal tanpa melepas cekalan tangannya dari tangan cellya.
"Bicara apa?"
"Semuanya. Kita harus menyelesaikan urusan kita. Kau tahu? Hidupku selama satu bulan ini benar-benar tidak tenang."
"Baiklah. Tapi tidak sekarang dan tidak disini"
"Oke. Besok sore aku akan menyuruh supirku menjemputmu. Aku tunggu kamu dirumah"
"Rumah?"
"Yah, kau fikir aku tinggal di apart itu?"
"May be"
"Jangan bilang kalau kamu pernah ke apartement itu untuk mencariku?"
"Yah, dan resepsionis bilang jika kamu jarang pulang kesana". Saat keduanya sedang mengobrol. Tiba-tiba dari dalam rumah terdengar suara ratna memanggil.
"Cell. Kamu sudah pulang kan? Cepet masuk. Angin malam tidak baik untuk kamu dan kandunganmu".
Deg...apa tadi? Kandungan? Jangan-jangan....
"Apa kamu--" rifal ingin bertanya tapi cellya malah lebih dulu mengusirnya saat itu juga.
"Sekarang pergilah sebelum tante ratna melihatmu disini. Iya, besok aku akan menemuimu" cellya melepaskan tangan rifal dari tangannya dan langsung masuk kedalam rumah itu meninggalkan rifaldy yang masih diam dengan pikirannya sendiri.
"Mas..mas.. masih lama gak?" Ujar sang sopir taxi dari balik kaca mobil. Membuat rifaldy tersadar dan langsung berjalan memasuki taxi itu kembali. Dia harus segera pergi ke kantornya untuk meyelesaikan pekerjaannya.
Derrtt..dert..
Ponsel rifal bergetar dari dalam saku jass miliknya. Diambilnya ponsel itu. Disana tertera nama sang sekertaris.
"Damn... kenapa aku melupakan wanita ini" gerutu rifaldy. Segera dia mengangkat telepon itu. Belum juga aang sekertaris berbicara, rifal langsung mendahuluinya.
"Kamu pulang kekantor dengan mobil saya. Saya tunggu segera dikantor."
Klik.... rifal mematikan telephonenya begitu saja. Sedangkan rifaldy yakin jika hellina yg berada di seberang telephone sudah kesal setengah mati sambil mengeluarkan sumpah serapahnya untuk dirinya itu. Sikap rifaldy yang memang terkadang seenaknya sendiri membuat beberapa karyawannya begitu kesal. Termasuk assisten pribadinya gerry. Rifal sadar jika gerry sebenarnya muak menjadi assisten pribadinya, namun karena gerry membutuhkan uang untuk keluarganya. Mau tak mau laki-laki itu harus mempunyai stok sabar berpuluh-puluh ton guna menghadapi kelabilan dirinya. Rifal tersenyum sendiri jika mengingat dirinya sering merepotkan gerry atau bisa dibilang hampir selalu merepotkan.
======
Cuman mau ngingetin. Jangan tanya tentang cellya yg sekarang tidak mempunyai penyakit. Karena dari awal cerita aku sudah bilang. Aku merubah keadaan cellya. Aku pengen ceritaku kedua berakhir happy ending juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED LOVE (Complete)
RomanceSemua terjadi karena ketidak sengajaan. Pertemuan antara RIFALDI ARYA ATMAJA dengan seorang gadis cantik bernama CELLYA THOMAS. membawa sebuah bencana yang akhirnya membuat mereka terpaksa menikah tanoa dilandasi cinta. Rifaldy adalah laki-laki yan...