part 28

48.3K 2.4K 53
                                    

Tadinya gak bakal update sekarang.. cuman gak tega sama fans RICELL yang nunggu part ini..
Semoga tidak mengecewakan ya guys...
______________________

Doooorrr......

Peluru melayang keudara tepat terarah lurus kedepan.

"Cellyaaaaaa". Semua orang berteriak memanggil namanya.

Cellya melihat timah panas itu terarah kehadapannya yang kini berada dihadapan tubuh suaminya yg tergeletak diatas tanah.

Jika ini waktu terakhirku...
Izinkan aku tidur terlelap dalam pelukanmu..

Cellya memejamkan matanya seakan sudah mempersiapkan dirinya yang tinggal menghitung detik saja, peluru itu akan mengenai salah satu bagian tubuhnya.

Braaakkkk...

Tubuh wanita itu terdorong kesamping kiri oleh seseorang yang sama sekali tidak dia sangka-sangka.

Cellya terjatuh sedikit menjauh kesisi kiri suaminya. Beruntung posisinya tidak telungkup, sehingga perutnya masih terlindungi.

Dia menyibakkan rambutnya yang berwarna sedikit kecokelatan guna melihat siapa yang tengah mendorongnya.

Jeremi terjatuh ketanah perlahan-lahan. Dia melihat darah yang mengalir tepat dibagian dada kirinya yang kini dia tekan menggunakan telapak tangannya.

"Papaaaaahhhhhh". Cellya menjerit memanggil nama Jeremi saat diketahui bahwa Jeremilah yang mendorongnya dan menyelamatkannya.

Dengan sisa tenaganya. Rifaldy mencoba menyeret tubuhnya mendekati mertuanya yang kini tertembak tepat dibagian dada kirinya.

Cellya sendiri bergegas berdiri menghampiri Jeremi dan juga Rifaldy termasuk seluruh orang yang berada disana.

Beny mulai was-was dan merasa panik. Laki-laki itu mencoba berlari keluar untuk segera kabur, namun Gerry berhasil menangkapnya. Tepat saat itu juga terdengar suara sirine mobil kepolisian yang datang tepat waktu.

"Cepat panggil ambulance". Teriak Cellya panik menyuruh orang-orang yang berdiri mematung didepannya.
"Paaaah.. kenapa papah mendorong aku. Seharusnya papah biarkan aku tertembak tadi pah .. hiks..hikss"

"Dengar Cellya.. kamu adalah putriku satu-satunya, meski aku menyakitimu tapi tetap saja aku sangat menyayangimu. Sampai kapanpun aku tidak akan membiarkanmu mati begitu saja. Meski aku membenci suami dan juga anak yang kamu kandung. Kamu tetaplah kamu... putri Jeremi Thomas yang paling kusayangi." Nafas Jeremi mulai tersengal-sengal.

"Dengarkan.. kau tahu bagiku pantang melanggar apa yang sudah diucapkan olehku. Aku pernah berkata, jika aku tidak sudi menerima keturunan Atmaja didalam keluargaku selama aku masih hidup."

"Paaah please.. jangan berkata seperti itu." Cellya menggelengkan kepalanya tidak menerima penuturan sang papah sama sekali.

Jeremi menggenggam tangan putrinya, kemudian membelai pipinya dengan lembut. Menghapus air mata yang terlalu beeharga hanya untuk menangisi dirinya.

"Don't cry sayang.. saatnya kamu bahagia bersama suamimu. Dendam papah sudah selesai sampai disini.
Biarkan papah pergi dengan membawa kedamaian serta senyuman dari kalian semua."

Jeremi menggengam tangan Rifaldy dan menyatukannya dengan tangan mungil milik Cellya.

"Aku titipkan Anakku bersama calon cucuku ke..pa. da...mu. ja..aga. me..re..ka..baik..baik. ma..afkan..segala..ke..sa..la..hanku. ka..rena..akulah..yang..telah memb..uatmu..ke..hilangan..ke.dua..orang..tuamu"

UNEXPECTED LOVE (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang