07

65.6K 2.7K 16
                                    

Setelah mendapat telephone dari assiten rumah tangga yg berada dirumah cucunya. Pagi ini, reza (kakek rifaldy) segera terbang kejakarta. Tepat jam 10.00 pagi dia sampai dan langsung dijemput oleh sarimin di bandara. Dia ingin segera menemui cucu satu-satunya itu untuk meminta penjelasannya. Akan tetapi, sebelumnya dia sudah menyuruh seseorang untuk mencari tahu tempat tinggal wanita yg dimaksud oleh bi darti kemarin malam.

"Hallo. Bagaimana?" Tanya reza kepada seseorang yg sedang menelephonenya.

"---"

"Bagus. Tolong kamu ikuti dia saat dia keluar rumah. Jangan sampai terjadi sesuatu dengan dia dan kandungannya. Ingat itu."

"---"

"Pastikan siang ini, dia keluar rumah". Reza langsung mematikan telephonenya saat itu juga.

"Min. Langsung kekantor rifaldy"

"Siap tuan besar". Sopir yg dipanggil 'min' itu langsung melajukan mobilnya menuju kantor pusat milik tuan mudanya. Namun saat ditengah perjalana reza memegangi dadanya yang mendadak begitu sakit. Jantungnya bahkan berdebar-debar sangat cepat. Dia sadar jika penyakit jantungnya datang menghampiri.
Sarimin yang tak sengaja melihat dari balik kaca, begitu terlihat panik.

"Min.. putar balik. Segera cari rumah sakit terdekat. Dadaku sakit sekali."

"Ba..ba..ik pak." Sarimin langsung memutar balik mobilnya untuk segera membawa tuannya menuju rumah sakit. Saking paniknya, sarimin sampai benar-benar berkeringat.

"Tuan. Coba tuan batuk sekuat tenaga. Sebelum itu tuan tarik nafas dalam-dalam terlebih dahulu." Reza yang semakin tidak kuat menahan rasa sakit pada dadanya, saat itu juga dia tidak bisa mendengar suara supirnya lagi dan kehilangan kesadarannya. Sarimin benar-benar bertambah panik. Beruntung supir itu menemukan rumah sakit terdekat dalam waktu lima menit.

"Tolong...toloong..." teriak sarimin yg langsung memanggil beberapa pegawai rumah sakit. "Cepat tolong angkat majikan saya. Dia didalam mobil." kedua pegawai laki-laki rumah sakit membawa ranjang dorong dan membopong tubuh reza untuk segera dibawa menuju ruang UGD.

sarimin panik setegah mati. Dia mengambil ponsel dari saku celananya dengan gemetar.
Segera ditekan nomer sang tuan mudanya untuk memberitahukan keadaan tuan besar.

"Ha..lo.. tuan muda. Saya mau memberitahukan jika tuan besar sekarang masuk rumah sakit dan sedang berada diruang UGD. Tu..tuan penyakit jantungnya kambuh saat perjalanan ke kantor tuan muda."

"---"

"Saya dirumah sakit ......"

*****

Rifal yang benar-benar panik mendapat kabar bahwa sang kakek masuk rumah sakit. Saat itu juga dia mencari kunci mobilnya yg tersembunyi dibalik kertas-kertas kerjanya. Hingga dia tak sengaja menyenggol kopi hitamnya. Alhasil, kopi itu tumpah membasahi kertas-kertas putih itu.

"Argghhh..." rifal semakin frustasi melihat mejanya berantakan karena tumpahan kopi hitamnya. Ditambah lagi beberapa berkas penting yg telah dia selesaikan ikut terkena cairan hitam pekat tersebut. Untuk kali ini, rifal mengabaikan segala hal berbau dengan pekerjaannya. Dia membuang kertas-kertas itu kelantai begitu saja. Namun dia tidak menemukan kunci mobilnya sama sekali. Tiba-tiba hellina masuk keruangannya dengan membawa sebuah map. Rifal mendongakan kepalanya melihat sekertarisnya masuk akan tetapi pandangannya beralih lagi untuk mencari kunci mobil.

"Hell.. kamu tahu kunci mobilku tidak."

"Lah. Bapak kan setiap hari kekantor pakai supir. Ya pasti kunci mobil ya disupir donk pak."

Shit.. kenapa aku jadi bodoh begini. Umpat rifaldy dalam hatinya. Rifal melangkah meninggalkan ruangan kerjanya dimana hellina masih berdiri sambil menyodorkan map yg dipegangnya. Akan tetapi rifal malah berlalu begitu saja dengan terburu-buru tanpa mempedulikan sekertarisnya itu. Saat ini, kakeknya lebih penting diatas segalanya.

UNEXPECTED LOVE (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang