Beny pov
Kini aku berada di indonesia untuk mengurus salah satu cabang perusahaan milik papah. Aku juga memiliki tujuan lain, yakni mencari kekasihku yang sudah hampir dua bulan ini tidak kembali kesingapura dan juga tidak ada kabar sama sekali. Kudengar, dia pergi keindonesia untuk menemui sahabat lama orang tuanya. Aku yang mendengar kabar itu, langsung tertawa senang dan menyetujui keputusan papah untuk mengirimku ke indonesia.
Siang itu aku mengadakan pertemuan dengan rekan kerjaku disalah satu cafe dekat pusat perbelanjaan yang ada dijakarta. Aku dengan sekertarisku menemui salah satu partner yang menjalin kerja sama dengan perusahaan cabang milik papahku. Ku dengar kinerja perusahaan itu sangat bagus hingga setiap tahunnya selalu sukses mengeluarkan ide-ide baru dan product-product yang mereka ciptakan pun cukup mampu bersaing dipasaran asia.
"Jadi bagaimana. Apa anda setuju?". Tanya partner kerjaku yang bernama rifaldy, laki-laki muda sang pemilik perusahaan ATMAJA itu memberikan rancangan desain terbaru untuk product makanan instant milik perusahaan papahku.
"Yah, ini menarik semoga product saya juga bisa laku dipasaran seperti product anda. Saya menyetujui kerja sama ini". Ujarku sambil menandatangi kontrak kerja sama yang dilakukan oleh perusahaanku dan juga perusahaannya.
"Kalau begitu sepertinya waktu untuk membahas kerja sama ini telah selesai. Saya dan juga assisten saya harus segera kembali ke kantor mister."
"Oh ya silahkan. Saya juga harus kembali tapi nantilah tunggu sebentar dulu. Kalau anda ingin pergi terlebih dahulu silahkan saja". Rifaldy bersama assistennya pun pamit undur diri kepadaku dan aku mengangguk dengan mempersilahkannya.
Aku memilih bersantai sejenak menikmati minumanku sambil seseklai memandang keluar jendela. Hiruk pikuk suara kendaraan begitu terdengar jelas karena memang letak cafe yang lumayan dekat dengan jalanan utama ditambah beberapa orang berlalu lalang sedari tadi melakukan kegiatan mereka masing-masing atau lebih tepatnya berbelanja ke mall sebelah. Saat aku menyesap minumanku, tiba-tiba pandanganku beralih kepadansepasang wanita dan pria yang sedang tertawa bersama. Kulihay pria itu menggendong wanita yang kurasa aku mengenalinya.
Setelah memastikan bahwa wanita itu benar wanita yang aku kenal.Aku benar-benar geram dan emosi secara tiba-tiba.
"Sialan.. berani sekali dia" tanpa sadar aku meremas berkas-berkas kerja sama diatas mejaku. Ku dengar suara teriakkan mengingatkan dari sekertarisku yang sekarang mengambil berkas-berkas itu dari tanganku.
Tepat, saat aku hendak berdiri. Kedua orang itu masuk kedalam cafe yang sama denganku. Laki-laki itu menurunkan wanitaku dari dalam gendongannya. Beberapa mata mungkin akan mengira jika mereka adalah pasangan kekasih melihat perlakuan laki-laki itu yang bisa dibilang romantis.
Aku langsung menghampirinya saat itu juga.
"Aku mencarimu. Dan ternyata kamu disini tertawa bahagia bersama laki-laki brengsek ini?".
"Beny". Kulihat dia begitu terkejut melihatku yang kini tengah berdiri tepat didepannya. Wanitaku langsung beringsut dan bersembunyi kebelakang tubuh laki-laki yang sepertinya seumuran dengannya. Cellya seperti ketakutan melihatku.
Beny pov's end
________________________
Cellya pov
Aku terkejut dan kaget setengah mati saat aku mendapati dia berada dihadapanku dan juga dion. Aku yang sedari tadi tertawa bersama dion tiba-tiba menghentikan tawaku saat mendengar suaranya.
"Aku mencarimu. Dan ternyata kamu disini tertawa bahagia bersama laki-laki brengsek ini?". Dia terlihat begitu emosi saat mengucapkannya. Aku tahu dia pasti marah, dia pasti mencari keberadaanku selama dua bulan menghilang dan memberinya kabar. Aku tahu aku salah, dan itu merupakan kesalahan terbesar menurut laki-laki yang sekarang sedang menatap tajam kearahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNEXPECTED LOVE (Complete)
RomanceSemua terjadi karena ketidak sengajaan. Pertemuan antara RIFALDI ARYA ATMAJA dengan seorang gadis cantik bernama CELLYA THOMAS. membawa sebuah bencana yang akhirnya membuat mereka terpaksa menikah tanoa dilandasi cinta. Rifaldy adalah laki-laki yan...