part 17

58.5K 2.4K 24
                                    

"Kamu mau apa kesini? Lalu bagaimana kamu bisa tahu kalau aku disini?".

"Setidaknya biarkan aku masuk terlebih dahulu."

"Tidak. Aku tidak mau membiarkan orang lain masuk. Katakan saja mau apa kesini".

"Aku hanya ingin memberikan ini untukmu honey."

Laki-laki itu memberikan sebuket mawar merah cantik dari balik punggungnya.

Kemudian dia hendak mencium punggung tangan cellya begitu saja tanpa permisi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemudian dia hendak mencium punggung tangan cellya begitu saja tanpa permisi. Cellya merasa tidak terima dan refleks menarik tangannya sebelum bibir laki-laki itu menyentuh kulit punggung tangannya.

"Terimakasih". Cellya mengambil bunga itu dan memaksakan tersenyum kepadanya hanya sebagai rasa terimakasih semata. "Apa masih ada perlu lain lagi?"

"Bisakah kita makan siang bersama.. hitung-hitung sebagai ganti makan siang yang kemarin batal"

"Sorry. Aku tidak bisa.. dan aku ada janji dengan orang lain siang ini." Jelas cellya.

"Apa seseorang itu yang kamu sebut rif tadi?"

"Yah."

"Apa dia pacarmu?"

"Bukan.. dia--" saat cellya begitu antusias ingin melanjutkan kata-katanya. Namun laki-laki ini terlebih dulu memotongnya.

"Oh..syukurlah. kalau begitu tidak apa-apa. Kita bisa makan siang lain kali.. aku permisi cantik."

"Ya.."jawab cellya.

"Bibirmu terlihat sexy". Ucap pria itu sebelum kembali meninggalkan cellya.

"Oh my god. Ini gara-gara suami menyebalkanku.." cellya masuk dan menutup pintu dengan sebalnya. Dia langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa begitu lengket karena sedari kemarin malam belum mandi.

Aroma sabun lavender favoritnya membuat tubuhnya terasa segar dan menenangkan. Cellya memainkan busa-busa sabun diatas permukaan air bath-tub sambil membayangkan wajah rifaldy. Dia menyentuh bibirnya yang sedikit bengkak karena ulah jail sang suami. Namun, tiba-tiba sebuah pertanyaan besar muncul didalam otaknya begitu saja.

Apakah semua perlakuannya ini menunjukkan jika laki-laki itu sudah bisa mencintaiku? Tanya cellya pada hatinya sendiri.

Atau ada alasan lain dibalik sikap-nya yang tiba-tiba berubah menjadi manis.

"Ah... sudahlah. Aku tidak mau ambil pusing." Cellya berdiri dan beranjak segera membersihkan dirinya dengan air shower. Membersihkan busa-busa yang menempel pada bagian tubuhnya. Kemudian segera berjalan menuju walk in closet miliknya.

Dia mengambil salah satu dress cantik berwarna putih miliknya dan segera memakainya.

UNEXPECTED LOVE (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang