Setelah Fira keluar dari ruangan Resta,ia membisik kan sesuatu kepada Rena.
"Jaga anak saya selama kamu masih bisa bersamanya"perkataan yang membuat Rena berfikir keras.Rena masih terpaku didepan pintu ruangan Resta sampai Rey menepuk pundaknya dan menyadarkannya.
"Ayo masuk,tadi Resta manggil"ucap Rey.Rena pun kembali masuk.
Ia kembali membuka pintu itu secara perlahan.Terlihat Resta sudah menantinya sambil tersenyum melihat diri Rena.
"Hai Rennn!!"sapa Resta membuat Rena menyernyitkan dahinya.
"Lo kenapa?gak buat otak lo makin gesrek kan?"canda Rena mampu menerbitkan kembali senyum Resta.
"Yes!!berarti yang paling giting bukan gue dong!!"teriak Aldo kegirangan.
"Tetep elo lah..orang gue udah sembuh!"balas Resta membuat Aldo seketika jengkel.
"Udah lah terima aja ya beb.."balas Gilang secara dramatis.
"Ia deh kelian semua sucyh aqyu penuh desach"balas Aldo.
"Eh si gblg emang"celetuk Firza.Semua dalam ruangan itu tertawa mendengar ocehan receh Aldo.
"Jadi keadaan lo gimana?"tanya Rey menyudahi lelucon ini.
"Ya gitu,masih rada pusing dikit"balas Resta.
"Hmm Ren bisa kita ngobrol lagi?"tanya Resta.
"Ya boleh...mau ngobrol apa?"
"Hmm gue cari makan dulu ya..laper"celetuk Aldo.
"Ohh sama gue juga!"Gilang pun mengikuti Aldo.
"Kayanya gue kebelet deh..gue ke toilet dulu ya,ga papa kan?"lamot Firza lalu meninggalkan ruangan itu.Rena merasa heran dengan tingkah teman temannya Resta.
"Sekarang lo mau apa Rey?"tanya Rena.Karna sisa Rey lah yang belum beralasan seperti sesamanya yang lain.
"Gue lupa nebus obat ni anak,gue keluar dulu"Rena menghela napas panjang.Dan kembali menatap Resta.
"Bukan gue yang suruh"jawab Resta merasa tau apa yang akan Rena tanyakan.
"Jadi ada apa?"
"Hmm...gue mau nanya sesuatu"ujar Resta ragu.
"Apaan?"
"Lo...tetep sahabat gue kan?"
"Loh?iya iyalah...kenapa sih?"
"Meskipun sesuatu ngalangin kita"
"Ada apa?"
"Meskipun terjadi dinding pemisah diantara kita dan kita gak akan bisa selamanya bersama"Mendengarnya membuat Rena semakin bingung dan khawatir.Tentu ada maksud tersendiri kenapa Resta mengatakan ini.
"Ada apa?kenapa lo nanya hal kaya gitu?gue akan selalu ada disamping lo dan begitu pun sebaliknya kan?itu janji kita dulu kan?"mendengarnya Resta tersenyum.Ia merasa sedikit lega mendengar jawaban Rena,meskipun jujur lebih besar rasa ragu dan cemas saat ia benar benar akan pisah dengan Rena.
"Boleh gue meluk lo?"Tanya Resta dengan tulus.Ia merindukan pelukan yang dulu masih sering ia rasakan sebelum mereka mengenal orang yang mereka sukai saat ini dan sebelum 'perjanjian' ini dibuat.Rena pun mengangguk pelan,ia mendekatkan tubuhnya dan seketika rasa hangat pun terasa.
"Gua sayang sama lo"kata kata yang Resta lontar kan malah membuat Rena merasakan ada hal yang tidak beres.Resta tidak pernah seperti ini sebelumnya.
"Hal apa yang buat lo ngomong gini Res?ada apa?"tanya Rena hati hati.Resta hanya menggeleng.
"Apa gue sanggup untuk jauh dari lo Ren?"batinnya.Dan tanpa terasa Resta meneteskan air mata.Ia cepat cepat menghapusnya sebelum Rena menyadarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
🎀Sahabat Jadi Cinta🎀
Teen Fiction[END] warn! Ketikan masih berantakan, males direvisi guys :) ~^~ Kadang keterkaitan hubungan sahabat dapat mengekang segala hal, apa lagi sahabat antara cewe dan cowo, terkadang itu menyakitkan -ARA. Seandainya gue n...