Chapter 16

1.4K 58 0
                                    

Menurutnya berbaikan dengan Nada mungkin awal yang bagus untuk memperbaiki hubungan mereka berdua. Entah Nata merasa bebannya terangkat saat ia berbaikan dengan Nada, ia yakin seseorang yang Nata butuhkan itu seperti Nada. Ia yakin Nada bisa menghapus kenangan yang lalu, Nada bisa menggantikan yang dulu. 

"Nat? Lo denger gue kan?" ucap Nada seraya menepuk pundak Nata.

"Hah?! Apaan emang?" tanya Nata dengan wajah bingungnya.

Nada mendengus "Kan gue udah duga lo ga dengerin!" Nada dengan wajah cemberutnya.

"E--eh??! Iya iya maafin gue, gue janji ga gitu lagi deh" ucap Nata memelas menatapnya, membuat Nada menahan tawanya.

"Bodo!" Nada bersedekap dada lalu memalingkan wajahnya.

Nata terperangah "C'mon Nad.. I'm sorry babe.." ucapnya seraya membalikkan badan Nada.

Nada mencebikkan bibirnya "Promise me.." ucapnya.

"Yea.. I'm promise i will not repeat it again, i love you.." ucap Nata lembut seraya memegang dagunya. Membuat Nada menahan nafasnya dan degup jatungnya semakin kencang dari biasanya.

"Look at me Nad.." ucapnya lembut, membuat Nada menatap bola matanya yang coklat itu. Pupil mata Nata melebar saat mendekatkan wajahnya dengan wajah Nada, Nata semakin  mendekatkan wajahnya membuat nafas Nada tak beraturan.

Brukk!! Seseorang menggebrak meja, membuat Nata mendengus dan Nada memalingkan wajahnya yang memerah. Lalu Nata menoleh ke sumber suara dan ia menemukan Didit dkk yang menyengir watados.

"Ganggu aja lo monyet!!" teriak Nata kencang.

"Hehehe.. Lagian asyik banget sih" ujar Didit dengan kekehannya.

"Masih pagi Nat" sahut Fauzan menahan tawanya.

"Pacaran mulu sih" sahut David, membuat Nata memicingkan matanya ia masih tak suka dengan David. Iya lah kalo suka berarti homo dong? Wkwk oke lupakan.

"Cari tempatnya yang elit kek!" ujar Aldo.

"Seharusnya lo begituan di tempat yang remang-remang Nat, ambil yang pojokan biar ga ada yang ganggu" sahut Reno, dan beberapa detik kemudian tawa mereka semua pecah.

"Hey hey!! What's going on guys?" tanya Ginan yang memasuki kelas diikuti keempat sahabatnya.

"No what what," ucap Didit membuat semua sahabatnya tertawa.

"Ugh! I'm seriously guys.." sahut Sandra tak sabar.

"Wait, kok jadi ngomong bahasa Inggris sih?" tanya Aldo heran.

"Gue juga gatau" ucap Winda polos.

"Ugh! Never mind!" sahut Ginan yang mengibas-ngibaskan tangannya dengan gaya yang 'alay' itu.

"Jijik Gin!!" seru Nada, Sandra, Andina, Winda dan Arfira bersamaan. Membuat Gina menutup telinganya seraya terkekeh geli.

****

"Kantin yuk!" ajak Nada yang mengikat rambutnya.

"Kuy!" seru kelima sahabatnya, lalu berjalan meninggalkan kelas.

Nada & NataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang