Chapter 13

1K 51 0
                                    

~ Flasback on ~

"Ga!!!!!!" teriak Nada menggelegar, membuat semua teman kelasnya bungkam. Termasuk David, ia sedang asyik memainkan game yang berada di handpone nya menjadi kalah.

Lalu David menatap Nada yang wajahnya memerah, bukan karna Nada bahagia ataupun tersipu malu melainkan memerah karna marah. David pernah melihatnya seperti ini terakhir kali saat ia mencuri es krim Nada membuat Nada marah, hingga David memelas dan mengucapkan kata 'maaf' berkali-kali tetapi tak mempan.

"Mana yang katanya SAHABAT hah?! Mana?! Seharusnya kalo kalian sahabat gue, kalian percaya sama gue! Haha sayangnya bukan" teriak Nada dan menatap bengis para sahabatnya.

Rasanya ingin sekali David menahannya, tapi ia tahu ini bukan lah urusannya dan Nada sudah remaja pasti bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Jadi ia urungkan niatnya itu.

"Kita sahabat lo" ucap Andina lirih, membuat David mengernyit bingung.

Jelas sekali jika David bingung, Andina yang notabenenya itu sahabat Nada sejak lama. Tapi mengapa Andina ikut menuduh Nada yang tak melakukan semua itu? Dan tatapannya sekarang beralih ke saudarinya itu terlihat jelas sekali bahwa Nada sangat emosi. Membuat David menggertakkan giginya ingin sekali ia meninju satu persatu sahabat Nada itu. Sontak saja David berdiri ingin melerai pertengkaran mereka. Tetapi Reno menahannya.

"Jangan, tunggu dulu." ucap Reno membuat David mendengus kasar, mau tak mau ia menahan dulu emosinya.

"Hahaha PERSETAN dengan SAHABAT!!!" teriak Nada seraya menitihkan air matanya, ia sadar baru saja ia menangis segera ia mengelap air matanya dengan kasar dan berlalu meninggalkan kelas.

David yang melihatnya tak tinggal diam, segera ia berlari mengikuti Nada yang sekarang mereka menuju ke taman samping sekolah. Ia sengaja membiarkan Nada menangis sebentar saja meluapkan emosinya yang sejak tadi di tahan. Dan segera ia menghampiri Nada.

Nada & NataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang