Chapter 32

888 49 37
                                    

Dengerinnya, sambil baca yaa..
Soalnya ku dengerin sambil ngetik juga😂, gak tau kenapa milih lagu ini, menurut ku sih cocok, gak tau deh kalo kalian😅

⏩⏩⏩⏩⏩

Seketika hening, hening di antara mereka bertiga saja, tetapi tidak di sekitar mereka.

Hingga Nada tiba-tiba berlari meninggalkan Nata yang tercengang dan Lollita yang tersenyum miring.

Nata menggeram, ia berusaha menahan gejolak amarahnya. "Lo!" sentak Nata seraya menunjuk wajah Lollita, "Awas kalo lo apa-apain Nada, ini masalah kita berdua! Gak usah lo bawa Nada, karena dia..." ada jeda sedikit, "Dia gak ada urusan di sini!"

Lalu Nata menatap tajam hingga tatapannya menusuk ke dalam bola mata Lollita, seraya berucap. "Lo, cuman masa lalu, yang seharusnya gue gak pernah ketemu lo di masa itu. Lo itu, pengrusak! Apa lo gak cukup hancurin perasaan gue saat dulu?! Gak cukup?! Seharusnya, gue sadar dari awal. Kalo lo, itu, gila!"

Lollita mematung menatap Nata, ia berubah. Bukan seseorang yang dulu selalu memprioritaskan dirinya, bukan seseorang yang dulu selalu mengalah demi kebahagiaan dirinya.

Ia berubah, bukan sosok yang sama seperti dulu.

Bola mata Lollita memburam, sedetik kemudian air matanya menetes, menatap Nata yang sudah berlari jauh membelakanginya.

"Kenapa, Nat? Kenapa?! Apa salah gue?!" teriak Lollita histeris diikuti dengan tangisan pilunya, ia berjongkok seraya menjambak rambutnya. "KENAPA?!!"

Beberapa orang yang berlalu lalang menatap Lollita, dengan tatapan iba, bingung, dan aneh.

"APA LO, LIAT-LIAT?!" Lollita melotot dengan wajah dan bola mata yang memerah.

"Hidup lo, terlalu drama mba." sahut lelaki yang tidak ia kenal sama sekali.

"Bacot." geram Lollita.

Awas lo Nad, lo yang ngebuat Nata berubah jadi kaya gini ke gue. Lo yang ngerebut hati Nata seutuhnya, dan lo, harus menerima resiko semuanya. batin Lollita, saat ia tersenyum miring.

**

"Nad!" teriak Nata saat mengejar Nada di depannya.

"Nada!"

Nada masih tidak ingin berhenti, begitu pula dengan derai air matanya. Ia berusaha menghapus air matanya, tetapi sia-sia, justru semakin deras air matanya.

Kemudian, tangan besar menarik lengannya, hingga ia berbalik menatap seseorang yang menariknya.

"Nada, aku bisa jelasin.." ucap Nata frustasi seraya melangkah pelan mendekati Nada.

Nada yang melihat pergerakan Nata tersebut, segera ia mengangkat tangan kanannya ke udara, "Stop! Semuanya, udah jelas, Nat!"

Nada & NataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang