Chapter 48

595 33 12
                                    


London, 20XX

"Nah! Ini kamar kamu." kata seorang wanita.
Lelaki remaja di depannya itu tersenyum simpul saat mengedarkan pandangan menelusuri ruangan yang akan menjadi kamarnya. Ia berpikir apakah ia harus mendekor kamar barunya ini?

"Tante masak dulu ya, anggap aja ini rumah ke dua kamu ya, Nata." pamit Bella seraya tersenyum.

Nata mengangguk, kemudian merebahkan tubuhnya ke atas kasur. Ia menghela nafas berat, baru beberapa jam ia meninggalkan tempat kelahirannya, tetapi kini ia sudah rindu. Rindu Nada. Ia menghela nafasnya lagi.

"Yoga, mamah minta tolong dong, nak." ucap Bella pada anak satu-satunya itu.

Yoga cemberut, "Aku baru mau makan, Mah." ucapnya dengan suara manja.

"Mamah ga beliin pizza nih, ya?" ancaman Bella yang selalu berhasil membuat Yoga melaksanakan perintahnya.

"Iya iya!" Yoga beranjak dari kursi makan, "Minta tolong apa mamah ku cantik?" tanyanya sambil tersenyum lebar.

"Tolong panggilkan mas Nata, sudah waktu makan malam."

"Oke, mamah ku cantik!" Yoga berlari meninggalkan Bella yang tengah sibuk menata piring.

Yoga mengetuk pintu kamar Nata, "Mas Nata! Keluar mas, makan dulu!" teriaknya.

Ia terdiam, kemudian mendekatkan telinganya dengan pintu kamar Nata, "Sepi amat?"

Bruk!

Yoga meringis seraya mengusap telinganya, ia mendongak melihat Nata yang tengah mengeringkan rambut menggunakan handuk. "Ah, sakit!"

Nata menaikkan satu alisnya, "Ngapa lo?"

"Lo kalo mau buka pintu, liat-liat dulu dong!" gerutu Yoga.

Nata memutar bola matanya, "Mana bisa dodol!"

Yoga mendengus, "Cepetan keluar! Udah waktu makan malam!" ketusnya, lalu meninggalkan Nata.

Nata hanya mengangguk dan kembali memasuki kamar, tak lupa ia menutup pintunya. Kakinya melangkah menuju meja berukuran sedang, kemudian menarik bangku untuk ia duduki. Tangannya meraih handphone, membuka layar kunci dan aplikasi chat miliknya.

Hanya satu pesan, berasal dari sahabat yang ia percaya untuk menjaga Nada.

David : Nat? Nada udah sadar.
David : She's fine. Always fine.

Lelaki itu membaca berulang kali pesan tersebut, seketika dadanya bergemuruh kencang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lelaki itu membaca berulang kali pesan tersebut, seketika dadanya bergemuruh kencang. Menguapnya keinginan untuk segera pulang, untuk segera kembali, untuk segera bertemu dengan Nada dan para sahabatnya di sana. Ia menarik nafas dalam-dalam, kemudian mengembuskannya. Mengulang untuk beberapa kali, agar dirinya tenang dan tak bertindak gegabah.

Nada & NataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang