Chapter 19

1.3K 56 4
                                    

Saat ini Nada hanya berdiam diri di dalam kelasnya sembari menunggu sahabat-sahabatnya. 

"Pagi cantik" ucap seseorang tepat di samping telinga kirinya, sontak Nada berjengit.

"Ngagetin banget sih lo Nat" sahutnya dengan wajah cemberutnya.

Nata terkekeh pelan "Hehe.. Lagian gue ngeri aja nanti terjadi hal-hal yang ga di inginkan pagi-pagi ngeliat lo bengong"

Mata Nada membulat sempurna mendengar ucapan yang di lontarkan oleh Nata dengan kesal ia menggebuk pelan lengan Nata.

"Aduh duh.. Sakit Nad" ucap Nata mengelus pelan lengannya.

Nada mengernyit "Itu pelan loh Nat"

"Bukan tangan gue yang sakit" Nata menggeleng pelan.

Nada semakin bingung dengan ucapan Nata "Terus?"

"Tapi hati gue Nad yang sakit, dan cuman lo seorang lah yang dapat menyembuhkan hati gue yang rapuh ini" jawab Nata dengan wajah nelangsanya sambil mencengkram pelan dadanya.

Mata Nada mendelik sempurna lagi karena tingkah Nata "Lebay!" cibirnya pelan.

Nata terkekeh "Hehe.. Tapi itu serius loh"

"Apanya?"

"Perkataan gue yang tadi"

"Yang mana?"

Nata mendengus kesal "Lupain njir"

"Woy! Pagi-pagi udah naena aja lo berdua!" teriak Didit saat ia memasuki kelas yang di ikuti ketiga sahabatnya.

"Pale lo naena!" sahut Nada dengan wajah datarnya.

"Wess neng cantik jangan sensi dong kan bang Didit becanda doang" ucap Didit mengedipkan sebelah matanya ke arah Nada.

Nata menoyor kepala Didit "Beraninya lo genit sama Nada gue ketekin lo Dit!"

Didit terkekeh seraya menangkup kedua tangannya di depan dada "Ampun mbah" dan berlalu menuju bangkunya.

"Gue ke bangku gue dulu ya, kalo kenapa-kenapa telpon ya" Nata mengelus pelan pipi Nada.

Nada memutar bola matanya "Lebay banget sih"

"Kan gue ga mau calon istri gue kenapa-kenapa" ucap Nata lembut.

"Najis!" cibir Nada tapi tak urung pipinya memerah.

Nata tertawa geli dan menggeleng pelan melihat tingkah Nada lalu tangannya terulur untuk mengacak rambut Nada, membuat Nada mencebik kesal.

👫👫👫👫

"Sumpah ngebosenin banget njir" desis Nada yang menyangga kepalanya dengan satu tangannya saat pelajaran Sejarah berlangsung.

"Sama coy" sahut Andina pelan.

"Jalanin misi kuy" bisik Nada.

Andina mendelik "Lo serius?" dan di jawab anggukan mantap oleh Nada.

"Do'ain gue semoga berhasil jangan lupa LINE bocah, setelah 5 menit lo pura-pura izin sama Bu Sari sama bocah." jelas Nada lalu beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri Bu Sari di depan kelasnya.

"Bu saya izin ke toilet ya..." ucap Nada melas dengan gaya actingnya kebelet BAK.

Bu Sari menoleh lalu mengangguk menginzinkan Nada, dan setelah itu Nada berlari kecil keluar kelasnya.

Sebenarnya Nada tak ingin pergi ke toilet karena itu hanyalah alibinya saja, tujuannya adalah ke kantin karena ia sangat suntuk untuk pelajaran Sejarah Bu Sari.

Nada & NataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang