CHAPTER 13

10.6K 513 16
                                    

Masih bingung mau nulis apa. Abis yang Vote nya hilang... Hiks hiks... (Apa sih author curhat ngarep gaje)
Lanjut ahhh
-----------------

"ALEEEEXXX...." Teriakan dari lantai bawah membuat Alex dan Gadis menoleh bersamaan ke sumber suara

Alex tau betul suara siapa yang dengan ganas memanggilnya malam-malam, lalu memukul kepala nya perlahan, Gadis menaikkan alisnya dengan tatapan bertanya, dan tidak lama 3 orang dengan wajah dan senyum jahil sudah berdiri di ambang pintu balkon

"Haiii... Gadis..." sapa ketiga nya, Gadis tersenyum manis ke arah mereka

Alex tampak tidak suka dan mengernyit
"Ngapain llu pada kesini..?"

"Mau nginep...ga boleh??" Bima langsung mendekati Gadis menyorongkan bungkusan yang di tentengnya

Gadis menatap bungkusan di tangan Bima "apaan nih?"

"Roti bakar dari tempat biasa kita nongkrong.. Buat llu.. Enak tau.." jawab Bima

"Oh.. Duhh...makasih ya.. Jadi ngerepotin" Gadis mengambilnya malu-malu

"Woi..nyogok ke gue yang punya rumah... Sok manis gitu lagi.." Alex bergumam sebal

"Yee... Yang manis kan cuma Gadis..lagian llu udah sering makan juga.. Masih aja mau.." Bima mencibir ke Alex

"Tumbenan llu pada nginep di rumah gue.. Ada angin apaan..? Besok masih sekolah bro..."

"Tenang aja.. Kita udah bawa peralatan untuk besok" Adin, Dandy dan Bima mengisbas-ngibaskan kantong yang mereka tenteng masing-masing di hadapan Alex

Alex menggeleng-gelengkan kepalanya, tidak mengerti dengan apa yang sedang ada di otak 3 sahabatnya itu,
"Masuk yuk..." ajaknya pada Gadis, yang langsung menurut mengekor Alex di ikuti 3 teman Alex

Mereka langsung menuju ruang Tv rumah Alex yang berada di lantai bawah, Alex membuka kulkas dan mengambil beberapa minuman untuk 3 temannya,

"Tumbenan si llu.. Ganggu malem gue?" Alex menyorongkan minum, setelah 3 sahabatnya duduk berderet di sofa ruang Tv , dan Gadis di meja makan sedang menyantap roti bakarnya, seperti biasanya dengan rakus

"Kita cuma pengen llu ga nge eksplor hasrat alay llu ke Gadis,karna kita tau lama2.. Hasrat najis llu itu bisa tambah akut.. " Bima setengah berbisik agar tidak di dengar Gadis

Alex mengernyit, lalu menoyor kepala Bima "Ini pasti ide llu kan.. Gue tau, llu emang paling ga demen liat gue bahagia"

Bima terkekeh menggaruk kepalanya yang tidak gatal,

"Trus llu berdua, di bayar berape buat ikutan ide sompret dia buat gangguin gue??" Alex menatap Adin dan Dandy

"Karna gue rasa, bener juga ide Bima, kasian bro.. Udah Dea, Gadis pula llu PHP in..." Dandy dengan cengirannya, di sambut anggukan dengan telunjuk Adin yang naik turun setuju

"Alah.. Akal bulus..., makanya.. Punya tampang cakepan dikit biar ada yang bisa llu PHP in.." Alex tertawa sombong, langsung di dorong ketiga sahabatnya hingga terjungkal ke bawah sofa

"Ihh.. Jahat llu.. Maennya keroyokan..." Alex bangun dari jatuhnya

"Enak Dis?" tanya Adin saat Gadis kembali setelah menghabiskan roti bakarnya, Gadis mengangguk tersenyum

"Banget..., makasih yaa...!!"

Adin tersenyum memperhatikan Gadis yang memang cantik dan seksi, wajahnya polos tanpa make up, tubuhnya,, Astagaaahhh... Junior abang nyesek dah liat eneng... Adin mengusap tengkuknya yang meremang,

Apa Aku Lesbian???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang