Chapter 37

5K 299 91
                                    

Heey..  Gue balik lagi...

Ada yg kangen?

Pasti..  Gue sih ngangenin..  Haha

Jangan lupa vote and comment

Enjoy Reading...

***

3 bulan sebelumnya

Alex yang baru sadar dari tidur panjangnya mendapati Bagas tengah menggenggam tangannya, duduk di samping ia berbaring dengan lingkaran hitam di sekitar mata, rambut menggondrong,  beberapa bulu halus tumbuh di sekitar pipi dan rahang Bagas,  Alex mengerjap

"Udah bangun putri tidur? " Bagas berucap serak bergetar, setelah sekian bulan menanti Alex membuka mata,  semua do'a nya terkabul, dan mulai panik saat tubuh Alex bergetar menegang tidak karuan, menekan tombol di atas tempat tidur yang tidak kunjung mendapat respons,  Bagas berlari keluar ruangan mencari siapapun yang bisa di minta bantuannya, agar Alex nya tidak kenapa-kenapa,  agar tidak terjadi hal yang benar-benar tidak ia inginkan,

2 orang suster dan satu dokter berlari mendahuluinya menuju ruang rawat inap Alex,  dan memeriksa kondisi gadis itu,  seteleh di suntik entah cairan apa, Alex kembali tenang, nafasnya mulai teratur

Sang dokter menghela nafas dan berbalik menemui Bagas

"Alex sudah stabil,, sekarang dia hanya butuh istirahat,  temani ya.. Mungkin dia mau kakaknya yang ia lihat pertama kali"

Bagas mengangguk,  hingga setengah jam lamanya Bagas menunggu,  mata itu terbuka

Alex dengan tatapan teduhnya meneliti wajah Bagas "berapa lama gue tidur? "

"Lumayan..  Sampe gue lupa..  Kapan gue ngegaji anak kantor terakhir kali.. "

Alex tersenyum kaku, wajahnya serasa menegang di beberapa titik,  meraba pergelangan tangannya yang masih berbalut perban

"Jangan dulu di apa-apain, robeknya gede, menganga,   Sampe butuh 10 jahitan luar dalem.. "

Alex mengangguk,  tangannya berganti menyentuh wajah Bagas,  menelusuri bulu-bulu halus di sekitar rahangnya,  membuat Bagas memejamkan mata, menghela nafas dalam-dalam melepaskan kelegaan luar biasa saat Alex menyentuhnya bukan dalam mimpi

"Gue kangen sama lo.. " Bagas menggenggam jari-jari panjang Alex, mengecup telapak tangannya dan menaruhnya di pipi "ga tau gimana jadinya gue, kalo lo engga selamet.. "

Alex mengangguk,  mencoba kembali tersenyum, menggenggam lengan Bagas mengisyaratkan padanya meminta bantuan untuk duduk

Bagas mengerti, dengan sebelah tangan di punggung dan tangan satunya lagi memperbaiki bantal agar Alex dapat duduk, terlalu lama berbaring membuat beberapa bagian tubuh Alex kaku,  kepalanya pusing luar biasa, ia menggeleng-gelengkan kepalanya menghalau tempat tidur yang sepertinya berputar melawan arah

"Kenapa? Kalo masih pusing ga usah duduk, baringan aja.. "

Alex menggeleng "jangan..  Lama-lama gue ga bisa bergerak kalo tiduran trus.. "

Bagas meneliti wajah Alex sesaat lalu mengangguk dengan senyum tulusnya

"Gue haus.. " Ucap Alex

Bagas segera mengambil gelas berisi air bening di meja samping brangkar Alex,  menyorongkannya pada mulut gadis itu,  hanya sedikit,  ia menggeleng kemudian merasa dahaganya sudah teratasi, menepuk sisi kosong di sampingnya meminta Bagas kembali duduk

Apa Aku Lesbian???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang