Chapter 5

13.6K 479 7
                                        

Aku menatap wajah Dea yang mengharapkan sentuhanku, ku sentuh bibir merekahnya perlahan, menutup mataku menahan hasrat yang bergejolak di dalam dadaku, entah hasrat apa itu, aku menggeleng tidak mengerti

Menarik nafas dan menelan ludah ku yang terasa sulit,

"Alex..mana janji llu?" ucap Dea,

"Janji"

"I want you.. To kiss me" desahnya, mirip Bella Swan ke Jacob di Twilight

Jantungku berdegub 10 kali lebih cepat dari sebelumnya, kenapa aku bikin janji yang tidak masuk akal, otakku ini perlu di service

Dea membuka matanya menatapku, tatapannya berkabut, bergairah, Tuhaaann, sebesar itukah Efek sentuhanku pada wanita ini, Aku menyentuh wajahnya dari kening turun melalu hidung mancungnya, berakhir di bibir merah merona yang entahlah.. Aku suka dengan bibir ini

Kutelan lagi ludahku dengan susah payah, Tuhaann.. Maafkan akuuuu..

Ku tempelkan bibirku dengan bibir Dea, kupagut dan ku lumat perlahan, penuh perasaan Dea mendesah dan mengerang frustasi, aku melepaskan ciumanku, Dea membuka matanya, tatapannya sendu,

sungguh.. Dia cantik.. Ya ammppuun ada apa dengan otak wanita ku ini, apa aku mulai.. Oh no no no. Aku ga mungkin suka sama wanita juga

Aku memejamkan mataku,diam , terasa sentuhan lembut di kelopak mata tertutupku, ku cium dan ku pagut lagi bibir Dea dengan menuntut, Dean menahan tengkukku agar tidak lepas, kugigit bibirnya perlahan,

Kulepas pagutanku menatap matanya

"Lu ga mau nge seks sama gue?" tanya Dea lugas

Aku menggeleng, bingung,"biarin itu selalu terjaga sampe nanti" akhirnya jaeaban meluncur dari bibirku

Dea merona, aku merengkuhnya kedalam pelukanku,

Rasa kantuk membabi buta menyerang mataku, mungkin karna obat yang aku minum, aku mengusap rambut Dea perlahan

Nafas teratur Dea menyiratkan dia sudah tidur, aku menyusulnya dengan Dea masih di pelukanku

***

Aku bangun mengerjap-ngerjapkan mataku perlahan, tubuhku rasanya ringsek, ku gerakkan tanganku, berat, ku lihat Dea tertidur nyaman di lenganku, wajahnya polos dan lugu, aku menggesernya perlahan, membuat kepalanya berpindah ke bantal, dan berhasil, dia tidak terganggu sedikit pun,

Ku ambil tongkat di sebelahku, perlahan aku mencoba berdiri

"Aaakkkkhhhh" aku menutup mulut menahan jeritanku, badanku sakiit semua, aku menarik dan menghembuskan nafas perlahan

Tiba-tiba terdengar bunyi ponsel, ponsel siapa, aku mencari-cari asal suara ponsel, dari tas Dea

Ku keluarkan

Jam 7 pagi.. Mama Calling

Bagaimana ini.. Angkat tidak.. Angkat tidak.. Angkat saja, ku geser tanda telfon ke lambang hijau

"Halo Dea.. Kamu dimana sayang?? Mama telfon semaleman malah ga di angkat, mama khawatir nak" mama Dea berbicara tanpa titik dan koma di ujung sana

"Tante.. Maaf.. Dea sama saya.."

"Si.. Siapa ini?" nada terkejut terdengar dari sana

"Alex.."

"Oh Alex.. Dea sama kamu.
Syukurlah.. Tapi dia ga kamu apa-apain kan?" tanyanya was was

Aku terkekeh perlahan "engga tante.. Tenang aja"

"Oh iah gimana kaki kamu.. Udah enakan?"

"Belum tante.. Mau di pijit, badannya sakit semua.."

Apa Aku Lesbian???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang