Wooiii... Comment woooiiii...!!!! Hahahaa...
😈😈😈😈
Lanjuuuttttt..
--------------------
Alex tergesa pulang tanpa pamit pada ketiga sahabatnya yang melongo di tempat,, ia juga tidak mengindahkan Adin yang menatap punggungnya dengan rasa cemburu yg tiba-tiba menyeruak di hatinya tanpa komando, ingin rasanya Adin lari ke arah Alex dan narik cewek tanggung itu balik ke lapangan, tapi dia bisa apa.. Kalo di depannya Dandy sama Bima, yang pasti langsung mikir hal yang engga-engga, Adin cuma diam di tempatnya
Tidak lama Alex sampai di depan rumah, matanya terpaku pada sebuah mobil mewah berwarna hitam metalik yang bertengger di belakang mobil Bagas, ia menarik nafas perlahan, lalu masuk ke dalam rumah, tanpa mengetuk pintu, ia masuk begitu saja mengagetkan ketiga orang yang sedang duduk di ruang tamu
"Alex..?"
Ucap Bagas dan Gadis bersamaan, Bagas dengan ekspresi yang menyalahkan adiknya, selalu masuk tanpa salam, gadis dengan wajah kaget dan khawatir,
Satu orang lagi duduk dengan kaki menyilang elegan, senyum tipis terukir di wajah dengan tatapan tajam dan rahang tegas itu, dia menatap Alex, lalu berdiri mengulurkan tangannya
"Alex... Saya.."
Alex tidak mengindahkan ucapan ataupun ajakan jabatan pria itu, dengan cepat ia meraih lengan Gadis dan ditariknya menuju kamar, di dorongnya tubuh gadis itu, dan mengunci pintu dari dalam dengan cepat,
"Apa- apaan itu?" tanya Alex setelah tubuhnya berbalik menghadap Gadis yang terlihat lebih cantik di dalam balutan dres hitam bersalur putih itu
"Apa?" tanya Gadis kaku
"Lo ninggalin gue.. Trus balik sama cowok.. Arrrggghh... Sialann...!!! Kenapa lo ninggalin gue??" Alex mengacak rambut dan wajahnya kasar, wajahnya memerah dengan nafas memburu, dada nya naik turun menahan emosi
"Karna gue harus..." jawab Gadis lirih, melirik takut ke wajah Alex "gue harus ninggalin lo... Gue ga mau lo kenapa-kenapa lagi..."
Tatapan Alex menajam "gue ga minta lo ninggalin gue, gue rela kenapa-kenapa demi lo... Kecelakaan itu kali kedua gue ngerasain badan gue ringsek setelah di keroyok tempo hari..." memicingkan matanya melangkah maju mendekati gadis yang berdiri di dekat tempat tidur, lalu berkata lirih "apa gue ngerasa nyesel, pernah nolongin lo? Apa gue pernah ngadu sama lo kalo gue nyerah? Hah? Engga Dis... Gue ga pernah ngelakuin itu..." tangannya terangkat mengusap pipi lembut Gadis dengan punggung tangannya
Wajah Gadis memanas, matanya mulai berair, ia mengerjap, butiran itu perlahan jatuh ke arah usapan tangan Alex, Gadis menggigiti bibirya menahan isak
"Gue cuma ga mau lo sakit lagi,.. Cukup gue liat lo koma selama berhari-hari.. Cukup buat gue ga diterima Bagas, gue cuma mau lo hidup kaya dulu sebelum ada gue..." Gadis bergetar
Alex memejamkan matanya, menarik nafas perlahan, kedua tangannya menangkup pipi lembut Gadis, dan mendekatkan wajahnya, mengendusi wajah Gadis, menggesekkan ujung hidungnya dengan hidung runcing Gadis,
masih memejamkan matanya, mencoba kembali memutar memory tentang....Oh....Tiba-tiba Alex membuka matanya, mengerjap
"Lo nyerahin diri lo ke cowok di ruang tamu?" tanyanya tajam
Gadis membulatkan matanya,
"Lo akhirnya pasrah... Dan mau... Ini...."
Alex membelai bibir Gadis lembut,

KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Aku Lesbian???
Storie d'amoreWarning 18++ (ada part yg aku private.. Follow dolo yeee) Alexandra Winata (18) berniat ingin menolong seorang wanita penghibur yang di aniaya preman, namun aksinya malah membuat hidupnya mencekam dan di penuhi ancaman preman yang akan menghabisin...