Sore itu di sekolah
"Bro.. Kayanya makin hari si Dea makin deket aja sama llu..." Dandy berkata padaku, aku hanya diam sedang melamun
Aku memang melamun daritadi karna kejadian tak terduga di taman
Flashback on
"Aleeeexxx.... " Anita duduk di sebelah merangkulku, aku yang tidak keluar kelas jam istirahat itu membiarkannya, Anita yang notabene nya teman sekelas ku dan dia tau aku adalah seorang perempuan
"Hmmm..." jawabku pelan
"llu sekelompok sama gue dong buat pelajaran b. Inggris nanti.. Yaa llu tau kan kalo ke 3 semprul llu itu bolot pisan kena bahasa"
Aku menoleh " emang llu blum ada kelompok?"
"Ada.. Tapi kan llu blum ada.." jawabnya cuek
Aku terdiam sejenak banyak yang ingin memilih sekelompok denganku saat pelajaran yang aku sukai itu
"Ayo doong.. Ya ya..." Anita melingkarkan tangannya di leherku
"Ya.. Ya.. Ok.ok... Jangan gini dong geli gue" aku mencoba melepaskan tangan Anita,
"Yeeeyyy... Setidaknya gue ga pusing kalo 3 semprul itu grecokin gue.... Thanks babesss...." ucapnya mengecup pipiku
"Rese llu..." ucapanku terpotong melihat Dea mematung di depan pintu kelasku, aku berdiri menatapnya, wajahnya memerah, dia berbalik seketika berlari meninggalkan kelasku, aku diam, berfikir untuk mengejarnya atau tidak, dia sudah baik, bahkan terlalu baik padaku, dan mamanya, mama yang hangat, mama yang selalu ku rindukan mengisi hari-hariku
"SHITTTTT..."
Anita melotot mendengar umpatanku, aku tidak menghiraukannya, aku berlari tidak keruan kesana kemari mencari Dea, aku bertemu dengan teman sekelasnya
"Liat Dea ga?"tanyaku, yang ditanya mesam mesem, terus geleng-geleng malu
"Makasih" lalu aku berlari lagi ke kantin
"Wooiii.. Kemana llu bro.. Sini..." Bima melambai-lambaikan tangan ke arahku, aku balik melambaikan tangan padanya menandakan aku sibuk,
Yang lain menatapku dengan heran, aku berlari ke taman belakang sekolah, nafasku senen kemis saat itu, aku membungkuk bertumpu pada lututku mengatur nafas, menoleh ke kanan dan kiri, pandangan ku terhenti pada sosok yang aku cari
Aku mengenalnya walaupun dari belakang, rambut panjangnya tidak pernah diikat sempurna, aku mendekatinya, berdiri di hadapannya, dia menunduk menggoyang-goyangkan kakinya
Aku mengatur nafasku yang terengah, walaupun basket jadi mainan utamaku, kalau di suruh lari-lari begini sih aku paling ga sanggup
Kusentuh dagunya dengan ujung jariku, ku angkat wajah cantiknya agar menatapku mata kami beradu pandang, mata nya memerah
"llu nangis?" tanyaku memandangnya
Dea menepis tanganku dari dagunya, menggeleng cepat,
"Heyy..." aku berjongkok di hadapannya
Dea menatapku, dua bulir air mata mengalir di pipi mulusnya
"llu suka sama kak Nita?" tanyanya setengah berbisik
"Apa..?" aku mencoba mendengarnya lebih jelas
"Alex.. Gue tau llu denger.. llu suka sama kak nita?" ucapnya sesenggukan
Aku terkesiap.. Nita, ingin rasanya aku tertawa terbahak-bahak saat itu, bagaimana bisa aku suka Nita yang sejenis denganku
"llu diem berarti llu suka.." ucapnya kemudian kembali menangis, aku berdiri di hadapannya memasukkan tangan ku ke kantong kanan dan kiriku

KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Aku Lesbian???
RomanceWarning 18++ (ada part yg aku private.. Follow dolo yeee) Alexandra Winata (18) berniat ingin menolong seorang wanita penghibur yang di aniaya preman, namun aksinya malah membuat hidupnya mencekam dan di penuhi ancaman preman yang akan menghabisin...