Chapter 39

6.5K 310 149
                                        

Yeayyy update..  Hehehe..

Mana yg katanya ga sabar??  Sini..  Di usapin jidat sama pipinya biar ga cepet tua.. 😁😁😁

Enjoy Reading..

Commentnya ahh jangan lupaaa..🤔🤔🤔..  Biar gue bahagia..😊😊😊

Hari kepulangan Alex dari rumah sakit tiba,  ia berkemas memasukkan pakaian kotor yang ia pakai saat masuk rumah sakit ke dalam tas yang Bagas bawa dari rumah,  ia menghela nafas,  gerakan tangannya terhenti

Keningnya berkerut berfikir, akan apa dia setelah ini,  ke Paris?  Itu pasti,  tapi sebelumnya dia ngapain dulu,  nyari referensi Universitas bagus disana belum tentu di Terima,  universitas standar,  palingan bikin dia ogah-ogahan belajar,  nyari apa dong..

"Kenapa? " Bagas yang baru masuk ruang rawat setelah melakukan penyelesaian administrasi Rumah Sakit berdiri di samping Alex

"Gue bingung"

"Bingung kenapa? "

"Abis ini gue ngapain? "

"Oh... " Bagas menggaruk pelipisnya,  menarik tas di tangan Alex di sampirkannya di bahu "keluar dulu aja dari sini..  Biar seger dikit otak lo"

Bagas mendahului langkah keluar ruang rawat inap,  Alex mengekor,  setelah beberapa suster menyalami nya tanda perpisahan,  Alex fikir sebentar lagi lebaran, 

Do'a dan harapan agar Alex selalu sehat meluncur begitu saja dari bibir para suster yang kebanyakan masih muda itu,  malah salah satu dari mereka meminta berfoto bersama,  Bagas dan Alex di tengah,  di kelilingi para suster dengan posisi setengah lingkaran,

Salah satu yang minta selfie sempet nyeletuk "boleh ga saya kasih caption ' Foto bareng gadis ganteng?' " Alex mengusap tengkuk dan menggaruk hidungnya kikuk

Emang dia segitu gantengnya apa..  Jadi mesem kan..  Si Alex nya,

Bagas mempercepat kondisi dengan menarik lengan Alex dan berpamitan pada para suster tadi, Alex menghela nafas saat berhasil mendaratkan bokong di kursi samping kemudi yang diduduki Bagas

Mobil melaju membelah jalan Jakarta yang agak lengang pada hari sabtu ini,  Bagas melirik Alex yang beberapa kali memperhatikan notifikasi di ponselnya

"Gue denger dari Adin, lo milih Prancis buat lanjutin hidup? "

Alex menoleh,  menaruh ponselnya di saku kemeja Flanel yang ia kenakan "kenapa? "

"Engga apa-apa..  Kenapa ga bilang sama gue? "

"Gue bakal kasih tau nanti,  kalo urusan visa,  pasport de el el,  selesai, jadi,  mau gimanapun lo ga bisa larang gue.. "

"Kalo nanti ada apa-apa sama lo..  Siapa yang mau nanggung,  jujur aja kejadian yang menimpa lo belakangan ini,  bikin gue khawatir buat biarin lo sendirian,  gue takut saat lo butuh gue ,  gue jauh..  Tau kan jarak Indonesia ke Prancis segimana jauhnya.. "

Alex memandang keluar jendela "gue bingung abis nya harus kemana"

Bagas masih fokus ke jalanan,  mengatur persneling,  menginjak gas dan rem dengan teratur "tujuan lo di Prancis apaan? "

Alex mendesah "engga tau juga.. Gue pengen kesana aja.. Nyobain sekali-sekali hidup di negara orang, "

"Belajar mandiri lo telat banget,  tapi gini deh..  Gue dukung lah lo mau kemana,  asal jangan keluar angkasa aja..  Engga ada Roket yang mau nampung kemauan lo"

Apa Aku Lesbian???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang