Five

1.1K 152 17
                                    

"Morning, Cassie" sapa Dylan saat gue sampai di kelas

"Morning" balas gue malas.

Gue duduk di kursi sebelah Dylan dan mendemin kepala gue ke meja. Kilasan kejadian semalam masih terbayang-bayang di otak gue. Bahkan rasanya hati gue kayak diiris pake pisau kalo ngeliat Abby, apalagi kalo lagi berdua sama Thomas. Sip gue terlalu hiperbola.

"Cass" panggil Dylan

"Hmm" sahut gue sambil tetap mendemin kepala gue di meja

"Lo pasti marah sama gue gara-gara semalem gue telat ngirimin foto jawaban kimia? Maaf banget ya, semalem gue disuruh bokap ke supermarket jadi gue telat fotoinnya. Plis maafin gue ya, jangan marah sama gue. Gue janji gue bakal nyontekin pr gue ke lo selama seminggu" ucap Dylan panjang lebar dalam satu tarikan nafas. Dan gue gak ngerti apa yang dia omongin.

"Cass"

"Cassie, maaf" Dylan guncang-guncangin badan gue.

Gue ngangkat kepala gue dari meja dan ngeliat ke arah dia. "Lo ngomong apa sih?"

"Plis Cass jangan marah sama gue, kalo lo mau liat pr kimia gue se--"

Gue ngerutin kening gue, bingung. Ini anak ngomongin apaan sih.

"Siapa yang marah, gue gak marah kali sama lo"

"Seriusan lo gak marah sama gue?"

"Iya"

Dylan menghela nafas lega.

"Terus kenapa dari tadi tampang lo bete?"

Gue diem.

Apa gue harus ceritain ini ke Dylan?

"Cassie, kalo lo ada masalah--"

"Nothing"

Bel masuk bunyi. Semua murid langsung masuk ke kelas dan duduk di tempatnya masing-masing.

**

Selama pelajaran berlangsung gue gak konsen sama sekali. Pandangan gue emang lurus ke papan tulis yang ada di depan, tapi cuma ada Thomas, Thomas dan Thomas yang ada di pikiran gue. Astaga, Cassie, kenapa lo jadi kayak gini sih.

'Kringgggggg...' (anggap aja ini bunyi bel)

Akhirnya melodi yang dicintai seluruh anak-anak sekolah bunyi. Gue segera masukin buku-buku gue ke tas.

"Cass" Dylan nyolek lengan gue

"Hm?"

"Lo kenapa sih? Sakit?"

Gue cuma gelengin kepala.

"Terus lo kenapa dari tadi murung?"

"Gue gapapa, Dyl."

"Uhm, hi" seorang cewe berambut lurus panjang, lumayan kurus dan tinggi yang gak gue ketahui namanya duduk di kursi yang ada di depan meja gue.

"Hoi, Em, lo kemana kemaren gak masuk?" tanya Dylan ke cewe itu

"Kemarin gue check up ke rumah sakit jadinya gak bisa masuk" jawab cewe itu

"Oh iya, Em, kenalin ini Cassie, murid baru disini tapi gue udah temenan lama sama dia. Cassie, ini Emilia salah satu murid di kelas kita"

"Emilia" Emilia ngulurin tangannya ke arah gue sambil senyum

"Cassie" gue jabat tangan Emilia sambil senyum terus ngeliat ke Dylan.

"Dyl, gue pulang duluan ya"

"Gak sekalian gue anterin?"

"Gak usah" jawab gue singkat sambil nyandang tas gue dan jalan ke luar sambil nunduk.

SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang