Fourteen

822 116 20
                                    

Gue jalan ke mobil diikuti oleh Cassie yang lagi lari-lari kecil sambil tetap sibuk dengan hp-nya, video call-an sama teman-temannya di Seattle.

Saat gue baru aja mau buka pintu buat Cassie, Thomas manggil.

"Dyl!"

"Yo!"

"Gue nebeng lagi ya sama lo, gue gak bawa motor, hehe"

"Yaudah masuk, tapi kita anterin Cassie dulu"

Yang merasa terpanggil pun langsung noleh seraya senyum ke Thomas. Thomas masuk dan duduk di bangku penumpang samping gue, sementara Cassie di belakang masih heboh sama temannya.

"Lagi ngapain, sih, Cass? Heboh banget" Thomas menghadap ke belakang, membuat Cassie ngalihin pandangannya ke dia.

"Eh, ini temen-temen gue waktu di Seattle" Cassie ngasih liat hp-nya ke Thomas dan nyuruh teman-temannya nyapa Thomas. Thomas ngebales sapaan mereka.

"Guys.." sela gue

"Apa?" mereka ngejawab serentak.

"Isi bensin bentar ya, bensin gue abis"

"Oke"

"No probs"

Gue berhenti di pom bensin terdekat lalu ngisi bensin mobil gue. Saat gue balik ke mobil, Thomas lagi sibuk sama hp-nya sambil senyum-senyum. Akhirnya bocah blonde satu ini gak uring-uringan lagi.

"Bagus gak menurut lo?" Dia nunjukin hp-nya yang berisi foto bouquet bunga mawar ukuran besar ke gue.

"Bagus sih, tapi ngomong-ngomong buat apaan?"

"Besok kan gue sama Abby anniv ke dua tahun."

Cassie yang lagi mainin hp-nya langsung ngedongak dengan ekspresi datar plus terkejut.

"Semoga aja Abby suka sama bunganya yang bakalan gue kasih besok malem sekalian dinner." Thomas senyum-senyum lagi sambil ngebayangin hari esok yang selama ini dia nantikan.

"Gue yakin pasti dia bakalan suka banget."

Gue natap Cassie lewat kaca spion dan ngelempar senyum ke dia yang juga lagi natap gue. Gue tau apa yang lo rasain Cass.

Beberapa menit kemudian, gue sampai di rumah Cassie. Dia turun dan ngajak gue sama Thomas buat mampir. Gue dengan senang hati nerima tawaran itu, begitu juga Thomas.

"Abby, I'm ho--" Cassie menutup mulutnya pakai kedua tangannya. Kita semua membeku di tempat kaget, terkejut--terutama buat Thomas--dengan apa yang ada di hadapan kita. Yaitu

Abby ciuman sama cowok yang gue lihat beberapa hari lalu. Hal ini bener-bener di luar pemikiran gue, sama sekali nggak.

"By?" Thomas berjalan mendekat ke arah mereka yang tengah buru-buru ngelepas ciumannya dan segera berdiri.

"Thomas..."

"Jadi ini yang lo lakuin di belakang gue? Ini yang lo bilang ngerjain tugas bareng, huh?" Emosi Thomas memuncak, air mukanya merah nunjukin kalo dia marah (pake) banget.

"Thomas dengerin dulu, gue..--"

"Dengerin apa lagi, hah? Kalo lo bosen sama hubungan kita tinggal bilang, gak usah kayak gini."

Gue dan Cassie mematung masih gak percaya sama apa yang sedang terjadi.

"Gue sama sekali gak ngerasa bosen sama hubungan kita. Ini semua gak seperti apa yang lo pikirin, Thomas" Abby nangis dan berusaha buat ngeraih tangan Thomas.

"Terus apa yang lo lakuin barusan?"

"Sorry sebelumnya, yang lo liat barusan itu gak sengaja, gue cuma bantu ngerjain tugasnya dan gue gue gak sengaja nyium Abby. Jadi please jangan salahin dia" cowok tadi yang gak gue tau namanya siapa angkat bicara, dan itu membuat emosi Thomas makin menjadi.

SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang