Pagi ini alex mulai melanjutkan aktifitasnya sebagai seorang pelajar sekolah SMK REGISTA BOGOR.
Sebenarnya alex masih menghawatirkan Nadien yang semalam ia lihat hampir menangis karna dimarahi oleh abinya. memang ini semua salah mereka berdua yang seharusnya meminta ijin dulu sebelum berpergian.Alex hanya bisa menghela napas ketika mengingat betapa seramnya abi wanita itu tapi ia telah bertekat untuk meluluhkan hati kedua orangtua Nadien terlebih abinya yang super seram itu agar ia pun bisa mendapatkan hati sang anak yaitu nadien jadi alex sudap bertekat untuk benar2 berjuang untuk semua itu.
"lex...aden..alexx..." panggil bi eri sang asisten rumah tangganya alex yg telah ia anggap sebagai ibu ke 2 bagi alex, karna bi eri sudah berkerja ketika alex masih berumur 2 bulan. alex sebenarnya tidak suka dipanggil tuan atau apalah maka dari itu ia meminta kepada bi eri untuk memanggil namanya saja ketika tidak ada tamu dirumahnya.
"ehh i-iya bi ada apa ?" kaget alex
"jangan melamun terus den, ini sarapan nya cepat dimakan ini sudah setengah tujuh den" ucap bibi yg dibalas anggukan alex kemudian memakan sarapan yang bi eri buat.
setelah sarapan alexpun bergegas menuju sekolah menggunakan motor matic biasa selama menjadi pelajar alex tidak pernah menujukan jatidiri yang sebenarnya jadi alex benar benar harus menjadi seorang yang se-serderhana mungkin.
Sesampainya di sekolah alex berjalan dengan santai menuju kelasnya sesekali ia menyapa teman2nya yg tak sengaja berpapasan, tapi ada seorang wanita yg tadi sedang duduk di dekat mading tiba2 berdiri dan menghampiri alex ketika wanita itu melihat alex berjalan menuju ke arahnya atau lebih tepatnya memang sengaja lewat situ sebab memang itu jalan satu2nya untuk menuju lantai 2 kelas alex. Alexpun tau siapa wanita itu.
"pagi alex..." sapa putri sang wanita itu
"pagi, mau keatas bareng ? ayoo" ajak alex yang memang kelas alex dan putri sama2 dilantai 2. Ketika alex baru saja melangkahkan kakinya tiba2 putri menahannya.
"a- alex tunggu aku cuman mau kasih ini" ucap putri dengan malu2 sembari menyodorkan codybag kecil kepada alex .
"apa ini ? bekal lagi ?" tanya alex
"i-iya semoga kamu suka" kata putri
"aku kan sudah bilang ga usahlah kamu ngasih2 bekal seperti ini mending buat kamu aja atau teman mu saja" ucap alex selembut mungkin agar tidak menyakiti hati putri.
"t-tidak apa2 alex, apa masak kan ku tidak enak jadi kamu menolak bekal ku terus?" ucap putri dengan tatapan sedihnya.
"a-ah tidak putri masakan mu sangat enak, yasudahlah aku terima nanti aku kembalikan codybag nya lagi, ayo kita keatas bentar lg bel bunyi nih" ucap alex pasrah karna tak mau berdebat dengan putri yang memang agak keras kepala, itulah yang membuat alex kurang sreg jika berada didekatnya.
"iya jangan lupa dimakan bekalnya" ucap antusias putri dan langsung berjalan beriringan bersama alex menuju lantai 2 kekelas mereka masing2 sesekali mereka mengobrol bahkan tak segan saling menggoda.
Tanpa mereka sadari semua murid sedang menatap ke arah mereka berdua dan menibulkan tanda tanya besar bagi mereka .
'apakah alex dan putri pacaran mereka tampak sangat mesra dan bahagia ?' itulah pertanyaan yang ada dipikran murid2 yng melihat kearah alex dan putri.PROV ALEX
Tadi sebelum aku menuju tangga lantai 2 dimana kelas ku berada tiba2 putri menghampiriku dan memberikaku bekal untuk makan siangku.Awal nya aku menolak tapi begitu ia mengatakan yang tidak2 dengan tampang dan suara yang sedih akupun tak tega untuk menolaknya.
Aku tau putri meyukai ku atau mungkin lebih itupun karna dulu pernah mengakui kepada ku bahwa dia suka kepadaku di belakang sekolah 1 bulan yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNPROVOKED LOVE
Romantik"Dia yang ku cinta, dia yang ku sayangi, dia yang aku harapkan menjadi masa depan ku, dan dia segalanya bagiku tapi ternyata dia tega membohongi ku dengan rapih sehingga ku terkecoh, terjebak dan bahkan sulit keluar dari permainanya. Aku tak yakin k...