Pencerahan

817 30 3
                                    

Setelah kejadian dmna Nadien mengetahui semuanya, keesokan harinya Nadien tdk masuk kerja dengan alasan sakit, pdhl tidak. ia hanya malu mengajar dengan mata sembab akibat menangis semalaman.

Tok tok tok
"Nadien... Kamu gpp ? dari td ga keluar kamar ini udah jam 9 ayo makan dulu " panggil umi karna abi sudah berangkat pagi2 ke toko.

"iyaa bentaran Nadien keluar" jawab Nadien dengan suara serak. Umi pun sudah tau pasti Nadien sedang ada masalah, karna umi & abi merasa ada yg aneh semenjak kemarin Nadien pulang, apa lagi mendengar cerita dari aeni yg katanya Nadien tiba2 meninggalkan mereka direstoran.

Prov Nadien
Kenapa harus sesakit ini ? Kenapa dia tidak jujur dari awal kalo dia murid ku. Demi tuhan hati ku sudah tidak bisa berpaling kepada lelaki mana pun! yg aku ingin hanya alex! Tapi kenapa alex tega membohongi ku.

Semenjak semalam Handphone ku sengaja aku matikan supaya alex tidak bisa menguhubungi ku. Aku butuh waktu untuk menerima penjelasan nya. Bukan karna apa2 tapi aku hanya takut. Takut mendengar kenyataan kalo dia hanya main2 dengan ku atau mungkin memanfaat kan ku untuk mempermudah ia disekolah.

Yg aku bingung knp waktu itu aku dibawa ke kantornya ? Apa benar itu kantornya atau hanya menyewa ? Kenapa dia bisa punya uang sebanyak itu untuk membeli ini itu termasuk toko yg ia berikan kepada abi ?

Aku pun mengambil hape diatas nakas ku dan menyalakan nya.

Drtt drttt drtt drtt drtt
Berpuluh2 pesan pun mulai masuk dan aku melihat ada misscall banyak sekali dan semua itu dari alex. Aku males sekali membuka pesan nya, mending aku keluar dulu mandi dan makan.
-----------------------------------------------------------
Ditempat lain ada seorang pria dengan baju semrawut sedang terlelap dikamar nya.

Argghh
Jerit pelan alex ketika baru bangun tdr.
'dmna aku ? Loh ko dikamar bukannya semalam aku di club ?' bingung nya dalam hati.

Setelah berdiam sebentar ia pun bangun dari tidur nya dengan sedikit sempoyongan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
.
Alexpun sudah segar kembali dengan pakaian yg santai karna ia tidak berniat untuk pergi kekantor mau pun sekolah toh sekolahpun sudah libur.

Alex prov
Hatiku terus saja tak tenang dan selalu kepikiran Nadien, apakah dia baik2 saja ? Aku harus berbuat apa untuk membuat Nadien tidak marah dan mau kembali padaku lagi ?

Haruskan aku mendatangi rumahnya ? Tapi bagaimana kalo keluarga nya tau kalo aku ini muridnya ? Apa kah akan menolaku seperti Nadien terlebih abinya ? Astaga aku benar2 bingung dibuatnya.

Nadien maafkan aku, ya tuhan aku harus apa ?

Drt drrtt
"halo pak bos, gmna keadaanya ?" tanya seseorang suara ditelpon itu.

"baik, ada apa ?" tanya ku pada sang penelpon yaitu rani.

"syukurlah karna saya mendengar kau mabuk semalam, bos hari ini ada meeting besar dan kau diwajibkan datang jam 2 siang" jelas rani.

"hari ini saya tdk akan masuk dulu saya ingin sendiri dulu sampai seminggu kedepan. Sudah yah saya mau istirahat jangan ganggu saya" tutup ku.

Pikiran ku benar2 kacau, oh iya apa aku minta bantuan teh aeni saja yah. Astaga kenapa aku baru kepikiran.

End prov
-----------------------------------------------------------

"APA ?!" ucap kaget seorang wanita yang sedang berada dimeja dalam restoran itu yg ditemani oleh sang suami dan lelaki tampan nan muda.

"maafin alex teh, demi tuhan dari awal alex ga niat buat main2 sama Nadien dan alex pun baru tau kalau Nadien guru alex dulu saat sedang kepuncak bersama Nadien dan keyla" jelas alex kepada aeni kaka Nadien.

Ya tadi alex langsung menelpon aeni dan meminta bertemu di restoran terdekat untuk menjelaskan semua masalah alex dan Nadien.

"kalau lu udh tau, harusnya lu jujur saat itu juga bukan malah semakin memperpanjang kebohongan lu ke Nadien, lu taukan Nadien ga suka dibohongi walau masalah sepele pun ?" ucap aeni.

"iya alex tau teh tapi alex blm siap kalau harus cerita semuanya alex takut Nadien malah menjauh dan ga mau menerima alex hanya karna alex muridnya" ucap alex dengan nada sendu.

"loh apa beda nya dengan saat ini ? Lu sama2 dijauhi sama Nadien kan ?" skak aeni yg membuat alex terdiam.

"sudah sudah jangan terlalu menyalahkan alex, yang terpenting sekarang bagaimana cara kami membatu lu sama Nadien ? Biar bagaimana pun guw punya hutang jasa sama lu karna sudah diberi link untuk menjadi manager ditmpt skrng guw kerja" kata dendi menengahi.

Belum sempat alex menjawab, aeni sudah mencuri start terlebih dahulu.
"pikirkan dulu lex, guw tau lu skrng masih bingung harus bagaimana. Sampai akhirnya lu nemuin jalannya. lu bisa hubungi kita berdua kapan pun, dan selagi lu berpikir guw akan bicara sama Nadien mudah2 Nadien mau mengerti" kata aeni dengan lebih santai dan alex pun merasa lega karna aeni dan dendi mau mengerti dirinya. Ia pun berjanji akan memperjuangkan Nadien nya kembali.

"makasih teh, a. Udah mau bantu alex dan ngertiin alex. Alex janji bakal buat Nadien bahagia lagi" ucap alex dengan semangat.

"ya biar bagaimana pun lu udh guw anggep adek guw sendiri dan orang yg banyak ngebantu keluarga guw" ucap aeni yg tambah membuat alex semangat.
-----------------------------------------------------------
2 hari setelah pertemuan aeni dan alex akhirnya aeni memutuskan kermh fahlevi bertemu dengan Nadien untuk membicarakan tentang alex.

Biar bagaimana pun aeni tak tega melihat adik dan calon adik iparnya itu bersedih, apalagi aeni melihat alex seperti mayat hidup dengan penampilan yang berantakan.

Huffttt.... Aenipun mengela napas karna berada di situasi yang sebenernya bukan wilayah dia untuk ikut campur.

"Assalamualikum" salam aeni saat memasuki rumah fahlevi.

"walaikumsalam" jawab Nadien yang sedang menonton diruang tv .

"tumben sepi nad ? Yang lain pada kemana ?" tanya aeni sambil ikut duduk disamping Nadien.

"umi sama abi ke toko kalau keyla tadi keluar sama teman2 nya" jawab Nadien yang masih fokus kearah tv. Aeni pun menanggapinya dengan ber-oh ria.

"eh nad, guw perhatiin alex ko jarang kermh lg ?" tanya aeni basa basi pdhl ia tau yg sebenarnya.

"sibuk kali" jawab Nadien singkat.

"putus ? soalnya guw liat alex jalan sama cewe mesra banget di mall" dusta aeni untuk memancing Nadien. Nadien pun langsung berpaling menghadap aeni dengan terkaget.

"masa ? trus gmna ? tuhkan apa yang guw pikirin bener dasar cowo bajingan!" emosi Nadien dengan wajah sedih plus marah.

"gmna apanya cari taulah sendiri siapa cewenya males banget guw ngurusin hubungan kalian" ucap aeni dengan nada tak peduli sambil pura-pura menoton televisi, Nadien pun kembali diam dengan tatapan yang kosong entah apa yang dipikirkan nya.

hiikkss....hiikss....hiikss....

aeni pun kaget mendengar suara tangisan Nadien dan secara tiba2 Nadien memeluknya. Aeni pun berpikir mungkin ini waktunya memberikan petuah untuk Nadien.

"nad teteh tau ini sulit buat Nadien tapi lu juga ga bisa menyalahkan alex sepenuhnya toh saat kalian bertemu pun saling tidak tau menau latar belakang masing2, jangan terus menghindari alex nad. Umur dan status bukan alasan orang untuk saling mencintai" jelas aeni.

"loh teteh tau apa yang bikin Nadien sama alex begini ?" tanya Nadien dengan sesegukan.

"sudahlah ga penting guw tau dari mana yang jelas lu jangan terus menghindari alex. Kalian harus bicara face to face supaya masalah nya selesai, lu mau alex di diambil orang ?"

"ishh apaan sih kalo alex punya pacar lg sok ajh guw ga akan peduli" dusta Nadien padahal iya sangat tidak rela jika alex bersama wanita lain.

"gengsi aja lo gedein, udah ah sono guw mau kedapur laparrr" kata aeni sambil melepasan diri dari pelukan Nadien.

"isshh belum selesai juga curhatnya teehhh ihhh teteh mah" rajuk Nadien saat aeni melenggang ke dapur.

________________________________________________________________________________
hihaaahh makin ga jelas

UNPROVOKED LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang