Seorang lelaki masih saja bergelung dibawah selimut hangatnya. Tanpa ia sadari waktu sore pun sebentar lagi habis.
"huahhhh... pusing sekali jam berapa ini ?" Tanya alex pd dirinya sendiri yang habis bangun tidur. Dilihatnya jam dari handphone nya.
"haduh sudah jam 5 sore, pantas saja kepala ku sakit pasti karna efek kelamaan tidur nih" ucapnya lagi.
Setelah terdiam sesaat untuk menghilangkan rasa sakit kepalanya alex pun pergi kekamar mandi untuk bersiap bertemu dengan nadien.
Tak lama alex bersiap ia pun menelpon kembali Nadien tapi tak kunjung diangkat, alex pun kembali pesimis tapi untungnya ia ingat kalau aeni pun ikut dalam seminar ini.
Tuuutttt tuutt
"halo asalamualaikum teh" ucap alex. "waalaikumsalam, ada apa lex ?" jawab aeni.
"teh bantuin alex mau ga ? alex ini ada di hotel tempat tth sama nadien pelatihan" ucap alex yang membuat aeni kaget.
"hah ngapain kamu disini tar guru2 yang lain liat bisa berabe urusannya, mau minta bantuan apa ? nadien ?" kaget aeni.
"mereka ga akan tau tenang ajh, iya teh ini soal nadien. Teh bisa ajak nadien kekamar alex. Tenang aja alex tidak akan berbuat macam2 ke nadien alex hanya ingin menjelaskan semuanya kepada nadien" jelas alex mencoba meyaki kan aeni.
"kenapa harus dikamar mu? Kenapa tidak direstoran atau dimana gitu?" jawab aeni yang sedikit khawatir dengan permintaan alex. Sebenarnya aeni yakin alex tidak akan berbuat macam2 kepada nadien tapi biar bagaimana pun aeni tetap khawatir.
"bukannya apa2 teh kalo ditempat lain seperti restoran pasti disana akan rame dan tidak akan jelas alex menjelaskan nya, kalo teteh ijinin alex bakal kasih kunci duplicate kamar alex setelah tth mengantar nadien agar tth percaya" jelas alex kembali meyakin kan aeni.
"hmm.. yasudah jam berapa gua nganterin nadien ?" kata aeni setelah menyetujui permintaan alex.
"jam 7, dikamar 201 lantai 5" kata alex "lah gua sama lu satu lantai yaelah kenapa ga ngomong sih dari tadi ngapain harus nelpon pdhl guw samperin lu aja dah" gerutu aaeni yang membuat alex terkekeh.
"haha yasudah alex tunggu yah"
"iya, awas lu yah sampe guw tau lu macem2in nadien lu tau hukumannya" galak aeni.
"iya iya alex tau"
"yasudah assalamualikum"
"waalaikumsalam" jawab alex sambil mematikan handphone nya.
Dalam hati alex terus saja memikirkan apa yang harus alex katakan ia hanya takut salah bicara yang akhirnya malah tambah rumit masalahnya. Huhhh alex jadi tidak sabar menunggu nadien.
Dikamar yang berbeda Nadien sedang membenahi barang2nya karna besok pagi sudah wakunya pulang dan pelatihan nya pun sudah selesai hari ini.
'Tok tok tok' suara ketokan pintu dikamar Nadien.
"bentar" kata Nadien sambil berjalan menuju pintu. "lama bet dah bukanya" kata aeni sambil melangkah masuk kekamar Nadien yang disusul oleh lusi, ajeng dan septi.
"orang lagi beresin barang2" jawab Nadien "rika mana nad ?" Tanya ajeng yang sudah tiduran di kasur. "tuh dikamar mandi, nah tuh orang nya" jawab Nadien setelah melihat rika yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"eh buset rame banget kamar guw" kata rika "biarin lah biar seru abisnya gabut banget sekamar cuman berdua kenapa ga digabungin ajh yah kita2 ini" ucap lusi.
"begini nih kalo pohon jambu dikasih nyawa, heh! kalo kita digabungin mau pada tidur dimana ? mau kaya ikan sarden ?" ceplos ajeng yang membuat tim 3G tertawa. Mereka pun terus saja bersendau gurau sampe akhirnya ajeng menceplos.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNPROVOKED LOVE
Romance"Dia yang ku cinta, dia yang ku sayangi, dia yang aku harapkan menjadi masa depan ku, dan dia segalanya bagiku tapi ternyata dia tega membohongi ku dengan rapih sehingga ku terkecoh, terjebak dan bahkan sulit keluar dari permainanya. Aku tak yakin k...