...
note : rate M
DLDR
...
Jadwal dan kepadatan agenda.
dua hal yang tidak mungkin terlepas begitu saja dari sosok glamour Uchiha Sasuke.
Kali inipun, semua kembali seperti semula. Hanya ada jadwal-jadwal-jadwal yang menorehkan namanya sebagai salah satu list super star yang dinantikan.
Ck!
Dulunya ia merasa merajai dunianya, begitu bangga dengan prestasi yang didapatkannya saat dunia mengagungkan namanya.
Lantas saat ini?
Sepertinya si Uchiha memiliki dunia yang lebih menghanyutkan pikirannya.
Sasuke mengumpat.
Terakhir kali pesan yang di terimanya dari sang istri membuatnya tidak pernah tidak mendecih lalu mengelus dada. Harus lebih sabar-sabar-dan sabar. Meski ia harus menahan untuk hal tersebut.
Seperti saat ini, apapun yang dilakukan orang lain padanya diartikan salah oleh pemuda tersebut. Bahkan sudah tiga kali ini dengan gemas ia menimpukkan telapak tangannya pada kepala Sasori yang sempat menghilang sebelum mereka menyiapkan diri dengan kostum dan segala make up yang membutuhkan waktu cukup panjang, lama. Membalas sinis setiap pertanyaan Kiba -kepala bagian staff yang langsung cengo karena dirinya, tak mengacuhkan sang fotografer absurdnya, -Naruto, yang sedari tadi tidak hentinya membuat lelucon -yang tidak lucu sama sekali baginya- juga memberikan delikan tajam pada Deidara, model se agency dengannya yang tak melakukan apapun.
Artinya semua yang terlihat oleh kedua manik kelamnya adalah hal yang menganggu dan merusak mood nya. Sialan memang! Hey! Mereka akan segera naik ke atas panggung untuk memulai cat walk. Demi apa? Kenapa dirinya menjadi tidak fokus seperti ini? Sial!
-Jangan menganggu. Aku tidak suka padamu. Dan bayiku juga.-
Ah! Jleb!
Sekali lagi Sasuke membuka pesan terakhir yang dikirim oleh Hinata, balasan terakhir yang diterima pria tersebut dari istri tercintanya, artinya setelah puluhan bahkan ratusan kali ia mengirimkan pesan setelahnya, tak ada satupun yang dibalas oleh sang calon Mama dari babies Uchiha nya.
Hah..
Sasuke kembali mendesah sebelum ia di hadapkan pada beberapa pakaian oleh sang asisten make up yang memperlihatkan beberapa atasan didepannya. Lalu Sasuke menunjuk sebuah kaos hitam lengan panjang dengan corak artistic dan warna-warni dibagian lengannya."Oh ya.. Uchiha -san kau tidak ingin mencoba memakai wear drop yang akan kau pakai nanti."
"Hn.." Sasuke hanya berdehem tidak jelas, kembali ia fokus ke pada ponsel di tangannya setelah mempersilahkan wanita berambut pendek dengan surai pirang tersebut untuk enyah dari hadapannya -mengusirnya dengan halus.
"Hallo.. Hinata tidak menjawab panggilanku berkali-kali. Dia tidak apa kan? Ish.. Izumi -nee tidak tahu betapa aku sangat kawatir? Tolong jaga dia, hn.. Hn."
Lalu mendesah panjang dengan nafas lega. Setidaknya melalui sang Kakak ipar Sasuke dapat memastikan bagaimana keadaan Hinata saat ini. Ya.. Uchiha Izumi -yang berperan sebagai mata-mata juga, ia bilang jika Hinata tengah berada di kamarnya setelah baru saja makan dan kini mungkin sedang tidur. Hahhh.. memang sepertinya dia tidak apa-apa kan?
Setidaknya pula sang wanita tercinta dapat tidur nyenyak, tak apalah jika dirinya harus begadang semalaman penuh hanya untuk menunggu balasannya. Aih.. wanita itu ish!
KAMU SEDANG MEMBACA
LET'S TALK! ⛔17++ [sebagian cerita PRIVATE]
RomanceMari berbicara, 'Tentang kau.. Dan Tentang kau..' 'Tentang kita..' Karena yang berkaitan dengan cinta - -adalah kita.