Ingat chapt cafe? kenapa kita dibawa ke cafe?
Maka.. Inilah alasannya..
.
.flashback
Marh 2016, Tokyo
Sepasang manik amethyst tersebut masih menatap sebuah benda yang sedari tadi bergetar di atas ranjangnya. Sebuah panggilan, ah! Tidak, bahkan berkali-kali panggilan dan puluhan pesan serta email yang masuk dalam ponselnya.
Telapak tangan dingin dengan sebuah spinel ring cantik yang menghiasi jari-jari lentik tersebut seolah terpaku, kaku diatas pangkuannya. Pikirannya masih berkutat panjang, membuat kedua kakinya pun semakin melemas. Ia tidak berlebihan, bahkan Hyuuga Hinata-atau kini harusnya diubah menjadi Uchiha Hinata sampai harus menggerayangi dinding ruangan tempatnya berada, merasakan jika jarak antara kamar mandi dan ranjang yang di duduki nya kini bermill-mill jauhnya.
Hingga si Nyonya Uchiha -benar, sejak tragedy kamuflase Uchiha Sasuke pada kedua orang tuanya -yang setelahnya segera saja mendesaknya untuk menikahi bungsu Uchiha-, membuat seorang Hinata yang tidak mengerti apa-apa -antara bingung, kaget, bahagia dan speechlees, akhirnya berdiri bersanding bersama kekasih hatinya, di saksikan oleh kedua keluarga, dan jadilah.. sesuai harapan Sasuke, baca: marga Hyuuga nya berubah menjadi Uchiha yang di banggakan oleh pria tersebut.
Hampir genap 3 tahun. Dan mereka bertahan sejauh ini. Bahkan setelah kebohongan Sasuke terbongkar dengan tidak etisnya, artinya setelah Ayah Hinata hampir saja menggeret sang 'menantu kurang ajar' untuk di bawa ke ruang operasi dengan sebuah samurai tajam yang siap meleyapkan 'adik' kebanggaan pria Uchuha tersebut. Ciaaah! Itu ngeri, tragis, miris!
Dan tidak seperti itu. Yang benar adalah. Setelahnya Sasuke harus rela 'di ceramahi' seharian penuh oleh Ayah dan Ibu Hinata yang tampak begitu kecewa, dan tentunya pula Hinata berkomplotan dengan mendiamkannya -membuatnya tidur di luar selama beberapa hari. Poor Sasuke.
Ah.. lupakan kenangan yang cukup menggelikan namun berkesan tersebut. Yang jelas saat ini Hinata adalah Nyonya bagi rumah mewah Uchiha.
Bukan perkara yang mudah memang menjadi Nyonya dari Sasuke, apakah dapat sebegitu saja menghela nafas dan menghembuskan nafas? Ck! Bahkan Hinata berani bersumpah jika mereka berdua memiliki agenda berdebat yang terjadwal -yahh.. meski akhirnya Sasuke selalu saja keluar sebagai pemenang dengan kalimat-kalimat perayu dan sikap sedikit memaksanya- artinya : ia lah yang selalu kalah dalam pelukan pria itu di dalam selimut tebal yang menutupi tubuh polos mereka. Ending yang selalu sama setiap kali mereka mulai ber-cekcok. Ups!
Guk!
Suara dari Akamaru, si sahabat baik suaminya -yang selama ini selalu menemani hari-hari si Nyonya Uchiha dalam hunian mewah Sasuke-, membuat wanita itu berjengit lalu menunduk untuk melihat seekor anjing gemuk yang bergelayut manja di kakinya. Ah~ bahkan rasanya Akamaru lebih dapat diandalkan dari sosok majikan yang sampai saat ini tak dapat dilihatnya. Entah bagaimana dia saat ini..
Hey! Hyuuga! Oh Uchiha maksudnya, sepertinya kau lah yang mengabaikan pesan bahkan panggilan -yang sampai saat ini masih menggetarkan ponsel mu- tersebut kan?
Yaa.. Hinata serba salah.. sangat! Dan -
-ia pun bingung -
-kaget , juga -
-takut.
Akamaru mengendus-enduskan ujung hidungnya, lalu dengan nyaman menjadikan kedua kaki wanita ber amethyst tersebut sebagai bantalan kepalanya. Benar.. setelahnya Akamaru pun mulai pulas. Menggemaskan memang, biasanya Hinata akan mengulas senyuman seraya mengusap sikap manja si sahabat suami -yang kini juga menjadi sabahatnya tersebut. Seolah mengusap lembut sosok lain yang dirindukannya dengan menggila. Baca lagi : Biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LET'S TALK! ⛔17++ [sebagian cerita PRIVATE]
RomanceMari berbicara, 'Tentang kau.. Dan Tentang kau..' 'Tentang kita..' Karena yang berkaitan dengan cinta - -adalah kita.