lets talk!
Uchiha Sasuke sebenarnya mengumpat bahkan memaki dalam hati. Hanya saja semua tertutupi karena refleksi yang terlihat dari wajahnya hanyalah datar, 'stoic'.
Ia melipat tangan di atas perut dengan kedua kaki menyilang, manik gelapnya menjurus pada seseorang yang di duduk di hadapannya, sebuah meja dengan berbagai hidangan sea food -yang baru saja diantarkan oleh seorang Bibi bercelemek- menjadi penghalang di antara mereka.
Fiuhhh..
Dan ia mendesah.
"Kau mengabaikan list dinner di Shangri -La lalu meminta untuk diberikan makan di tempat seperti ini?"
Tempat seperti ini maksudnya adalah sebuah kedai minimalis yang berada di pinggiran kota Camp de Mars.
"Dari sini Eiffel tampak lebih nyata."
Lagi-lagi mendesah, ekor mata Sasuke melengos untuk menatap bukit Eiffel yang memang terlihat seperti gunung yang tinggi dari sini. Namun tetap saja ia tidak mengerti apa yang ada dalam kepala si wanita saat menolak tawaran makan malam ekslusif di Shangri -La dan malah merengek meminta sea food ala-ala apa adanya di tempat ini.
Terlebih lagi, ia tampak menikmatinya.
Ck! sedang sebelumnya si wanita terlihat jijik dan memuntahkan segala isi perutnya begitu mendapat makanan 'special' dan just and only Uchiha Sasuke yang dapat memberikannya. Tahu apa itu kan?
" -saat berangkat tadi aku melewati tempat ini. Dan sepertinya aku memang harus kemari. Ini enak."
"Bahkan sebelumnya kau terlihat begitu jijik saat -"
"Tsk!" Sebuah decakan serta sumpit yang diletakkan kesal diatas piring menyela kalimat aduan yang hendak diucapkan oleh Sasuke.
Wanita itu merengut, " -jangan diingatkan, kau membuatku mual."
OH!
Sialan.
'Sesuatu' dari Uchiha Sasuke membuat mual?
Sejak kapan?
"Oh ya!" Hingga kedua manik itu berangsur pada cluth yang dibawanya ketika ia mengingat suatu hal. Lagi-lagi memaksa Sasuke untuk memperhatikan sosok tersebut walau sesungguhnya mulutnya masih ingin beradu argumen.
TENTU SAJA Sasuke tidak bisa terima jika miliknya dikatakan membuat mual!
Namun, semua terurungkan saat si wanita begitu fokus pada tas branded yang berada diatas meja.
"Hentikan."
"Hn?" Kepala yang mendongak dengan alis yang bertaut menanggapi kalimat yang baru diucapkan oleh Sasuke.
"Selesai Nyonya. Jangan bertingkah kau seperti wanita yang meminta bayaran setelah aku menidurimu." Balas Sasuke seraya mengubah posisi duduknya, kedua tangannya beralih diatas meja dengan ekor mata memperhatikan cluth yang dibuka oleh pemiliknya.
"-harusnya kau berpikir ini adalah bayaran untukku. Ah! bahkan sepertinya masih begitu kurang." Lanjut Sasuke mendekatkan dirinya, sebelah tangannya meraih cluth milik sang wanita, mengambilnya lalu menutup kembali pengaitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LET'S TALK! ⛔17++ [sebagian cerita PRIVATE]
Roman d'amourMari berbicara, 'Tentang kau.. Dan Tentang kau..' 'Tentang kita..' Karena yang berkaitan dengan cinta - -adalah kita.