DLDR
Warning keras🔞
...
Di depan bangunan memorandum yang bersejarah di Negara icon fashion terpopuler di dunia, Eiffel. Yang menyuguhnya percik-percik sungai Seine yang berkilauan karena pancaran lampu malam.
Di Shangri -La, tepatnya di kamar nomor 188 yang kini 'kembali' dimasuki olehnya.
Kedua onyx itu menelisik tajam, sinar matanya berkilat licik saat menyapu seluruh ruangan yang baru dimasukinya beberapa detik yang lalu. Sunyi, menimbulkan suara tapakan dari sol sepatu yang berjalan pelan semakin masuk, tidak tergesa dan perlahan, seolah menikmati debaran jantung yang berpacu dan memicu adrenalinnya. Pria tampan itu mengulas senyum culas, ia tidak akan salah tempat jika sang buronan benar berada di tempat ini, hanya saja mungkin tengah bersembunyi darinya.
Semakin ke dalam, memeriksa hampir seluruh ruangan mewah dan berkelas yang sarat akan dirinya. Namun masih juga tidak ia temukan keberadaannya, membuatnya sejenak mengerang tertahan.
Hingga, semilir angin malam dari balkon yang tidak terkunci membuatnya mendengus dengan sebuah senyum kemenangan.
Ia, pria itu Uchiha Sasuke.
Menapak kembali untuk mendekati pintu kaca yang tertutupi sebuah kelambu cokelat ke emasan, membuat kain lembut itu berayun dan melambai semakin cepat saat ia membuka lebar pintu dengan ujung kakinya.
Dan disanalah, tepat di hadapannya dan tengah menatapnya dengan sebuah senyuman seksi yang menggoda. Si buronan menyandarkan punggungnya pada pagar balkon. Sayangnya begitu melihat Sasuke, ia malah berbalik. Memandangi langit malam yang memayungi Eiffel, seolah hal tersebut lebih indah dari sosok si Uchiha saat ini.
Ia memeluk dirinya sendiri, sebuah knee length dress yang dipakainya memang menjadi sasaran angin yang berhembus cukup dingin untuk menyentuh kulit lengannya, membuatnya menggosok-gosokkan kedua tangannya yang menyilang dibawah dada untuk menghangatkan diri.
Lantas, tentu dengan cepat kedua lengan berbungkus jas itu merangkulnya dari belakang, mendekap dan menguncinya erat.
"Kau tidak membayarku untuk menunggu kan -" Suara tersebut membuat Sasuke yang menyandarkan dagu tirusnya pada bahu sang wanita malam menoleh kearahnya. " -Tuan?" Hingga ia melanjutkan dengan kalimat penuh penekanan. Sayangnya, Sasuke masa bodoh.
Semakin pemuda Uchiha tersebut memberinya sensasi penuh kehangatan, rasa nyaman serta gairah yang meluap dari dirinya. Seperti menyatukan aroma maskulin yang mengudara dari tubuhnya untuk menjemput wangi manis lain yang menjadi candu baginya.
" -aku bayar lagi untuk itu. "
Cup!
Sasuke mengakhiri kalimatnya dengan sebuah kuluman singkat pada daun telinga wanita yang direngkuhnya. Tangannya yang terselampir di perut wanita tersebut bahkan mulai mengusapnya pelan, seperti menggoda dan membuat si wanita makin berdesir karenanya.
"Aku lupa betapa kayanya dirimu."
Ujung hidung yang mulai bergerilya disekitar kulit leher itu semakin menghembuskan nafas panas disana.
"Hemb.. karena itu aku membawamu ke tempat ini Nona.." Ucapnya, menciptakan sebuah senyuman lain di wajah si wanita. " -kau ingin bermain-main dengan ku?" Sasuke menghentikan kecupan-kecupan kecilnya, melalui gerakan kecil ia pun berhasil membuat wanita itu berbalik lalu berhadapan dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LET'S TALK! ⛔17++ [sebagian cerita PRIVATE]
RomanceMari berbicara, 'Tentang kau.. Dan Tentang kau..' 'Tentang kita..' Karena yang berkaitan dengan cinta - -adalah kita.