warning!
Dldr!
...Masih berlanjut, melahap dan dilahap.
Siapa yang dapat menghentikannya?
"Ahn -! Bi -sa kah, bisakah untuk pel -an -pelan -! Ahn!" Ucapan itu terbungkam saat bibir basah Sasuke kembali menyambut bibirnya, gigitannya pada daging kenyal itu makin menjadi-jadi. Artinya Sasuke menuli untuk setiap ucapan yang berusaha dikeluarkan dengan jelas dari bibir wanitanya.
Tubuh polosnya yang mengambil tempat diantara dua kaki si wanita yang terbuka lebar pun tidak dapat dikatakan lembut, -kasar dan bernafsu tinggi, hingga menciptakan suara erotis dari kulit yang saling beradu.
Sebuah seringgaian kembali tercipta ditengah kulumannya, lidahnya bergerak akfif dengan gigi-gigi kecil menggoyak bibir dalam sang wanita -seolah tak ingin kalah dengan tempo yang di ciptakannya dibawah sana.
"Eungh -" Mengerang, walau tidak membekaskan luka pada bibirnya, namun jelas wanita itu begitu yakin jika bibirnya membengkak dua kali lipat dari sebelumnya. Berusaha ia mencuri nafas tiap kali Sasuke menghisap lidahnya, begitu seterusnya hingga ia dapat tetap bernafas dan mengimbangi permainan si pemuda Uchiha yang entah kerasukan apa saat ini.
" -Pel -an -pelan -eugh! Aku ti -dak akan ke -mana-mana -arggh!" Satu sentakan dari pria yang berada di atasnya membuatnya terdorong ke belakang, bahkan punggung putihnya membentur sandaran ranjang yang sebelumnya dilapisi sebuah bantal oleh Uchiha Sasuke.
Tsk! Si pria iblis yang masih memikirkan bagaimana ia tidak akan menyakitinya. Romantis atau memang gentle man?
Namun, kalimat yang keluar dari bibir itu kembali meyakinkan sang wanita jika Sasuke adalah iblis, "Suka? Katakan bagaimana mungkin istriku akan menolak seperti ini?" Sepenggal pertanyaan sebelum ia kembali menyambar bibir itu.
"Ahn -!"
"Kenapa aku ditolak?" Kembali Sasuke bertanya. " -masih mampukah menolak?" Sasuke tentu tidak membutuhkan jawaban apapun dari sang wanita yang kembali menggerang kenikmatan karenanya.
Ia melepaskan kulumannya, membuat kepala dengan surai panjang itu akhirnya menengadah ke atas, membiarkan leher jenjangnya dijadikan sasaran bibir Sasuke yang tidak mungkin tidak menambah ukiran seksi disana. Beberapa cupang bahkan kentara menghiasi leher hingga kedua dada 'bergoyang' si wanita yang kini kembali ditangkup oleh kedua tangannya.
"Aakh -ku mohon! Pe -lan." Si wanita merancau hebat saat tubuhnya mulai menegang. Membuat Sasuke sejenak menghentikan dorongannya, lantas pandangan keduanya kembali beradu. Hanya sepersekian detik, sebab pria itu dengan tidak 'berhati'nya malah menarik miliknya dari milik wanitanya. Membuat erangan frustasi terdengar setelahnya.
Sial! Ini yang dikatakan romantis? Atau gentle man?
Ini benar menyiksa!
Sedang Sasuke tampak bahagia saat berhasil mempermainkan si wanita yang memandangnya murka.
Pelepasannya tertunda, tergantung begitu saja? Sungguh ia ingin mengumpati sejadi-jadinya pria Uchiha tersebut.
"Hah!" Terengah. " -kau sial -an! Lanjutkan!"
Sasuke kembali terkekeh menatap wajah frustasi yang berpeluh dibawahnya. Si wanita yang tengah menggeram memaki dirinya malah terlihat sebagai pemandangan luar biasa seksi.
"Akhirnya kau mengumpatiku juga -" Ia berucap dengan sudut bibir kiri terangkat -seperti meremehkan.
Lantas, pria Uchiha tersebut mendekatkan kembali tubuh polosnya, membuat vital mereka kembali saling menggesek.
KAMU SEDANG MEMBACA
LET'S TALK! ⛔17++ [sebagian cerita PRIVATE]
RomansaMari berbicara, 'Tentang kau.. Dan Tentang kau..' 'Tentang kita..' Karena yang berkaitan dengan cinta - -adalah kita.