Hinata kembali ke kamar. Ia baru saja menyelesaikan mandi pagi setelah sebelumnya memuntahkan isi perutnya yang seolah diaduk-aduk saat ia baru bangun pagi ini. Suatu hal yang membuat wanita itu memilih untuk menuntaskan morning sickness yang kembali dialamainya di kamar mandi luar -takut-takut jika ia akan membangunkan Richie dan juga Sasuke yang bahkan saat ini masih begitu pulas.
Si Nyonya Uchiha mendesah walau akhirnya ia tersenyum juga. Semalam ia masih ingat saat memperingati Sasuke agar ia tidur di luar karena ia masih murka pada suaminya tersebut, tapi lihat sekarang? sepertinya Sasuke menyelinap masuk saat ia terlelap. Tadinya juga begitu membuka mata, Hinata sempat merasa kesal, namun lagi-lagi ia dikalahkan oleh wajah polos Papa dan anak yang saling memeluk, ditambah lagi rasa mual yang dirasakannyanya tidak dapat dikompromikan, hingga ia memilih untuk mengabaikannya.
Sekarang jarum jam menunjukkan pukul 07.30 pagi. Biasanya Richie sudah bangun dan meminta susu, tapi kali ini si kecil tampak begitu lelap. Mungkin Richie lelah karena perjalanan jauh mereka tempo hari, di tambah lagi udara Tokyo yang hampir mendekati minus di waktu pagi membuat Richie betah dibuai dalam dunia barunya.
"Wake up baby dan Papa.." Ucap Hinata begitu ia mendudukkan dirinya pada pinggiran ranjang, ia lalu sedikit membungkuk untuk menjangkau pipi Richie dan Sasuke yang diusapnya secara bergantian. Membuat keduanya mengeliat tak nyaman, dan walaaa! Si kecil langsung membuka mata, berbeda dengan Sasuke yang malah menutupi wajahnya dengan sebelah lengan miliknya.
Hinata berdecak. Ia ingat jika bayinya ada dua-_____-
"Ma.." Richie menggerakkan tubuhnya, ia tengkurap lalu berusaha untuk duduk lantas menggapai tangan si Mama. "-cucu.." Ia merentangkan tangannya, dan segera Hinata menggendongnya.
"Take a shower first honey, and Mama give you your cucu.." Hinata mengecup ujung hidung Richir yang terasa dingin. Membuat si kecil menggosok-gosokkan tangan mungil pada hidungnya. " -mandi bersama Papa. Help me to waking up your Papa. Kiss him.." Lanjut Hinata seraya meletakkan kembali Richie ke atas ranjang, sedikit menimpa tubuh Sasuke dan membuat si kecil merangkak mendekati Papanya.
"Pa.."
"Eugh.."
"Papaaaa.."
"Eugh.. lima menit lagi sa -hoammb yang.."
"Cubit saja sayang.." Ucap Hinata mengomando, sedang Richie masih juga menepuk-nepuk lengan si Papa yang menutupi matanya. Membuat Hinata kembali mendesah begitu si kecil sepertinya sudah menyerah untuk membuat mata Papanya terbuka.
" -Papa bangun. Sasuke -kun bangunlah." Ucap Hinata setelah ia mengambil tubuh Richie untuk kembali digendong dan dipangkunya saat ia duduk, lantas ia beralih untuk bergeser mendekati sang suami. " -Sasu.. "
"Bukan begitu cara membangunkanku sayang.." Sekat cepat Sasuke langsung menurunkan lengan dari wajahnya, pria itu tersenyum lebar saat ia berusaha duduk lalu mengambil tubuh Richie dari pangkuan Mamanya. " -kau kan yang paling tahu bagaimana cara membuatku 'bangun'."
Hinata langsung speechless, bibir merahnya membulat dengan kedua mata terbelalak. Siapapun tolong katakan bagaimana cara membuat suaminya tersebut dapat menjaga kata-katanya! Setidaknya jangan didepan Richie bisa kan? Apa iya Hinata masih kurang bersabar?
"Mandi bersama Richie dan bersihkan otakmu dengan benar Papa." Tekan Hinata melipat tangan dibawah dadanya. "-setelah itu siapkan penjelasan kenapa ruang tengah beralih disini."
"Akan lebih bersih jika Mama yang memandikan."
Melotot lalu__
Cubit.
KAMU SEDANG MEMBACA
LET'S TALK! ⛔17++ [sebagian cerita PRIVATE]
RomanceMari berbicara, 'Tentang kau.. Dan Tentang kau..' 'Tentang kita..' Karena yang berkaitan dengan cinta - -adalah kita.